Durasi tidur wanita itu harus lebih dari lelaki.
Kok bisa begitu!
Wanita yang kurang tidur diklaim berisiko mengalami masalah dengan kesehatannya.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris, seperti tulis surat kabar terkenal, “the Sun,” wanita yang kurang tidur berisiko mengalami tekanan psikologis dan depresi serta emosi yang negatif.
Sebaliknya, perasaan ini ternyata tidak mempengaruhi pria
Director of the Sleep Research Center at Loughborough University, Profesor Jim Horne yang memimpin studi itu, menjelaskan, otak wanita seperti halnya kabel listrik yang kompleks.
Hal ini membuat mereka perlu tidur rata-rata dua puluh menit lebih lama ketimbang pria.
“Wanita merupakan makhluk multitasking yang secara biologis menggunakan otaknya lebih banyak. Karena itu, kebutuhan tidur mereka lebih besar.”
Dikatakan Horne, berbanding terbalik dengan survei yang dilakukannya, data National Sleep Foundation menunjukkan, enam puluh tiga persen wanita mengalami kesulitan tidur atau insomnia beberapa kali dalam seminggu dibandingkan lima puluh empat persen pria
Survei itu juga menegaskan seorang pria jangan pernah merasa dirinya jauh lebih lelah daripada swanita.
Mau sebanyak apa pun berkas yang harus diselesaikan di kantor, pria tidak akan pernah merasa lelah seperti yang dialami pasangannya.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan National Sleep Foundation, wanita atau istri memiliki kualitas tidur lebih buruk daripada suaminya.
Seperti dikutip dari situs Daily Mail, perbedaan ini terjadi karena sebagian perempuan memiliki jam biologis tertentu yang membuatnya mudah terbangun di malam hari.
Karena wanita membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dari pria, setidaknya dalam sehari mereka membutuhkan waktu istirahat tambahan selama dua puluh menit, menurut Profesor dari Loughborough University Sleep Research Centre, Jim Horner.
“Wanita cenderung multi-tasking, sehingga mereka menggunakan lebih dari otaknya daripada pria. Karena itu, kebutuhan mereka untuk tidur lebih besar,” kata dia.
Jika Anda merasa lebih lelah di akhir pekan ketimbang pasangan Anda, mungkin wajar.
Menurut Profesor Jim Horner, kesenjangan tidur ini terjadi mungkin karena perempuan merupakan makhluk multitasking yang secara biologis menggunakan otaknya lebih banyak.
Selain itu, mereka juga diprogram untuk lebih waspada dan bereaksi seperti ibu yang langsung bangun saat bayinya menangis di malam hari.
“Itulah sebabnya, wanita membutuhkan tidur lebih banyak daripada pria. Setidaknya, dari total waktu tidur yang direkomendasikan atau tujuh hingga delapan jam sehari tambahkan dua puluh menit,” katanya.
Selain itu, ada beberapa hal yang mungkin dapat dilakukan
Perempuan mungkin harus lebih berjuang untuk menahan lapar menjelang waktu tidur.
Ahli gizi Sarah Schenker menyarankan, para wanita untuk mengonsumsi karbohidrat yang memiliki indeks glikemik rendah sehingga mereka tetap memiliki energi lebih banyak.
“GI rendah akan membantu menjaga kadar gula darah stabil. Karbohidrat rendah termasuk gandum, kacang merah, buncis dan kentang,” katanya.
Konsultan pencernaan di Rumah Sakit Barnet di London, Dr Steven Mann menyarankan untuk menghindari alkohol, coklat, kopi, minuman bersoda, buah jeruk dan makanan pedas atau berlemak.
“Makan makanan kecil dan memiliki makan malam tiga sampai empat jam sebelum tidur dapat membantu juga,” katanya.
Cara lain untuk mengurangi kemungkinan sakit maag adalah untuk meningkatkan tidur Anda sedikit dengan menumpuk beberapa buku di bawah ujung kepala.
Jika ini tidak berhasil, over-the-counter antasid dapat diambil untuk menetralisir asam lambung.
Menurut penelitian di Inggris, satu dari empat perempuan sering menggerinding gigi.
Padahal menurut dokter gigi, Dr Charles Ferber, kondisi ini dapat menyebabkan rahang dan leher nyeri, yang dapat mengganggu tidur.
Gerakan tidur pria biasanya lebih sering ketimbang wanita. Fisioterapis Sammy Margo mengatakan, untuk menggunakan selimut terpisah agar tidur Anda lebih nyenyak.
Tidur malam selama enam sampai tujuh jam tidak hanya membantu para pekerja wanita lebih produktif. Tapi juga terhindar dari kedinginan di tempat kerja.
“Jika tidak, tubuh mudah sekali lelah. Rasa lelah membuat sensitivitas kita jadi tinggi yang membuat terjadinya perubahan suhu di tubuh kita,” kata Nutrisionis Dalia Maori dikutip dari situs Daily Mail
Sayang, wanita dikenal memiliki kualitas tidur yang buruk dibanding pria. Sebuah studi yang dilakukan Universitas Cambridge pada 2014 menemukan, dua per tiga dari wanita mengalami kesulitan untuk tidur malam.
Keluhan pun beragam.
Mulai dari insomnia ringan, sering terbangun di malam hari, mengalami mimpi buruk terus menerus.
Akibatnya, wanita sulit tidur yang membuat mereka berisiko kedinginan.
“Hal ini karena subuh tubuh kita berfluktuasi dua derajat selama sehari penuh. Ini suhu tertinggi di malam hari dan terendah di pagi hari sebelum kita terbangun,” kata dia menambahkan.
Kurang tidur malam juga mengganggu siklus alami tubuh mereka yang dikenal sebagai ‘circadian rhythm’, yang membuat tubuh merasa dingin di saat tubuh lelah.