Penampilan Fatin setiap hari menjadi perbincangan dan terus disorot oleh pengamat dan rumah mode. Desainer busana muslim, Irna Mutiara, meminta agar Fatin bis tampil elegan. “Selama ini remaja imut itu tampil kayak penyanyi dangdut,” tutur Irna Mutiara.
Menurutnya, penting bagi Fatin untuk memperhatikan penampilan ketika terjun di dunia hiburan. Apalagi, proporsi tubuh Fatin memang termasuk yang tak biasa. “Dia kan kecil, jadi tidak boleh pakai baju ditumpuk-tumpuk. Lebih bagus pakai blus sampai lutut dan celananya panjang sedikit, biar dia terlihat lebih tinggi. Simpel slim, jangan terlalu numpuk atau celananya dikerut karena dia kecil,” imbuhnya.
Sementara untuk kerudung, desainer asal Bandung ini menyarankan beberapa macam bentuk yang bisa dikreasikan. “Kerudungnya juga diperhatikan biar enggak kelihatan tua. Jangan pakai hijab yang berlebihan, tapi bisa pakai topi atau semacam kupluk dan tetap tertutup,” terangnya.
Lebih lanjut, Irna juga menyarankan kalau Fatin tidak perlu meniru orang lain. Justru dia harus bisa menemukan gayanya sendiri. “Kalau misalnya lagi musim hijab apa, bukan berarti harus memakai juga. Pengaplikasiannya kan semua orang beda. Karena dia kecil, jadi harus hati-hati,” tutupnya.
Fatin Shidqia Lubis harus mempunyai trademark sendiri dalam berpenampilan. Tidak perlu meniru Syahrini atau Krisdayanti. “Fatin harus menjadi diri sendiri dan tampil sesuai usia. Tidak harus tampil seperti Syahrini atau Krisdayanti yang selalu glamor. Sebaiknya tampil dengan busana muslim yang elegan, saya kira lebih bagus,” ucap Ian, pengamat mode paling disegani di Jakarta.
Menurut Ian, desainer yang ditunjuk untuk mempercantik Fatin juga jangan memaksakan diri mengikuti seleranya. “Fatin masih muda dan memiliki suara bagus. Itu yang menjadi patokan bagi desainer dalam membuatkan busana untuk Fatin. Fatin tidak cocok memakai busana yang heboh dan berat, karena kesannya menjadi lebih tua,” tutup desainer yang kini tengah memersiapkan pergelaran busana tunggal di Yogyakarta ini
Selain busana, tata rias yang cantik dan tidak norak pun tidak boleh dilupakan penampilan Fatin. Sependapat dengan Ian, desainer busana muslim asal Kota Kembang, Nuniek Mawardi juga menyambut baik datangnya Fatin sebagai “trendsetter” mode usai kemenangannya di X-Factor.
“Fatin yang mengenakan jilbab, ikut ambil bagian dalam memperkenalkan karya desainer Indonesia, khususnya busana muslim. Hanya saja, saya mengingatkan kepada Fatin untuk selektif dalam memilih busana terbaik,” katanya. Menurut Nuniek, usia Fatin yang masih muda jangan dipilihkan baju ala ibu-ibu.
Tubuh kecil macam Fatin tidak boleh asal-asalan dalam memilih busana “Fatin harus mulai selektif memilih busana ketika akan tampil di suatu acara. Mengingat tubuh Fatin kecil, sebaiknya hindari busana yang terlalu kedodoran,” tutur desainer ternama asal Kota Kembang ini. Fatin hendaknya memakai busana yang praktis dan sesuai dengan usianya.
“Busana yang dipakai pun harus menyesuaikan dengan lagu yang akan dinyanyikan. Jangan sampai lagunya sedih, Fatin memakai busana yang heboh, kainnya bertumpuk-tumpuk, dan melambai,” tutupnya.
“Dia bagus, fashionable, dan bisa jadi contoh buat anak muda, punya akhlak yang baik,” tuturnya. Lebih lanjut, dikatakannya apa yang sudah diraih tentunya harus bisa dipertahankan dengan baik. Sehingga Fatin bisa menjadi idola semua orang.
“Tampilan sekarang bagus, harusnya dipertahankan yang bagus itu. Selain tampilan, alangkah lebih indah kalau pribadinya juga ditingkatkan. Sehingga bisa menjadi contoh yang sempurna,” tutupnya.