Bacalah situs “dwell.com” dan “tabloidrumah.com,” dua web yang mengkhususkan diri pada properti, yang kali ini, sepertinya sepakat memberikan catatan bagi setiap keluarga untuk mengarahkan perhatian khusus pada kamar mandi. Situs “dwell.com” menyegarkan kita untuk tidak mengeluh bila memiliki kamar mandi ukuran kecil.
Sedangkan “tabloidrumah.com,” mengingatkan kembali munculnya bahaya di kamar mandi. Menurut situs ini, ada empat lokasi yang perlu di waspadai setiap pemilik rumah terhadap ancaman yang datang dari kamar mandi..
Marilah kita ikuti dulu bagian dari tulisan “dwell,” tentang renovasi untuk mempercantik kamar mandi mungil. Meski, kita tahu, fungsi kamar mandi lebih penting daripada estetika, namun, bukan berarti Anda tidak bisa membuat kamar mandi tampak cantik.
Sebuah foto karya David Engelhardt, yang menampilkan kamar mandi mungil yang berisi bath tub dan wastafel, telah menginspirasi banyak orang untuk menirunya. Tim Seggerman-lah awalnya yang merancang kamar mandi di dalam apartemen seluas 22,3 m2 di New York, Amerika Serikat tersebut dengan gaya Nakashima.
Seggerman menggunakan ubin berwarna putih berukuran kecil-kecil dan kayu untuk menutupi dinding. Perpaduan keduanya sederhana, apik, dan membuat kamar mandi berukuran kecil tetap terasa luas dengan warna terang.
Mendekor ruang berukuran kecil tidak harus selalu menggunakan warna terang. Vinciguerra dan Santiard menggunakan warna hitam untuk dinding dan jendela berkaca hijau dalam kamar mandi mungil karya mereka.
Jendela tersebut digunakan untuk memberikan hubungan visual antar ruangan. Kamar mandi ini menggunakan pancuran dari atas kepala yang hemat tempat.
Beberapa pola dalam mendekor kamar mandi berukuran mungil, membuat nyaman dan tampak cantik. Pola tersebut adalah penggunaan warna terang, alat mandi yang hemat tempat, minim sekat atau menggunakan sekat dari kaca, dan pencahayaan memadai.
Anda tentu bisa menggunakan warna-warna mencolok seperti pilihan Vinciguerra dan Santiard. Namun, penggunaan warna-warna yang berani akan sangat berhubungan dengan pencahayaan.
Pencahayaan yang cukup pun mampu membuat dinding dan lantai berwarna gelap tampak cantik. Sebaliknya, penggunaan warna-warna terang pada dinding dan lantai relatif memberikan kesan lebih luas dan lebih segar pada kamar mandi.
Anda juga bisa menggunaan alat mandi yang hemat tempat. Alih-alih menggunakan bath tub, gunakan shower, kloset berbentuk ramping, dan gantungan handuk yang menempel dengan dinding.
Jika terpaksa menggunakan sekat agar air dari shower tidak tersebar ke seluruh kamar mandi, Anda juga bisa menggunakan lembaran kaca. Cara ini tidak menyekat pandangan Anda di dalam kamar mandi dan tidak memblokade cahaya.
Tentu, sebagai tempat bersih-bersih dan buangan hasil metabolisme tubuh, “tabloid rumah.com,” mengingatkan, kamar mandi menyimpan sejuta kuman di dalamnya.
Makanya, setiap keluarga perlu tahu benda-benda yang paling berkuman di kamar mandi agar Anda selalu menjaga terus kebersihannya.
Pertama, tentu saja keran air.Kontak secara konstan dengan tangan, ditambah suhu yang lembab, membuat keran menjadi tempat berkembangbiaknya bakteri super, MRSA.
Bakteri ini merupakan bakteri penyebab infeksi kulit.
Kedua, sikat gigi. Sikat gigi pasti mempunyai bakteri. Tapi bakteri ini tidak merugikan. Sikat gigi akan memiliki bakteri yang merugikan jika kita lalai dalam menyimpannya, seperti membuat sikat gigi mudah jatuh ke lantai, menempel ke sikat gigi orang lain, ataupun menempel ke dinding.
Nah, yang ketiga handuk. Tip yang harus dipatuhi oleh Anda adalah hindari menjemur handuk di kamar mandi. Sebaiknya jemur segera handuk yang telah Anda pakai di tempat terbuka, di mana terdapat sinar matahari sehingga handuk dapat benar-benar kering.
Hal ini mengingat suhu kamar mandi yang lembap dapat merangsang pertumbuhan bakteri e-coli yang berbahaya bagi perut manusia.
Yang keempat tentu saja kloset. Sebagai tempat membuang kotoran, kloset menjadi benda paling berkuman di kamar mandi. Ada baiknya bersihkan kloset secara rutin setiap hari agar serangan bakteri dapat diminimalisasi.