Bagaimana sebenarnya lemari ideal itu. Nah, itulah yang disajikan oleh tulisan di situs furniture www.hgtvremodels.com. Tulisan itu mengingat kepada pasangan suami istri baru tentang bagaimana seharusnya memilih lemari pakaian.
Membuka tulisan dengan pertanyaan, sudahkah Anda dan pasangan memiliki lemari pakaian ideal? Situs furniture itu menulis, kalau belum, Anda mungkin bisa membuat lemari ideal tersebut sebagai hadiah hari-hari mendatang.
Seperti apa lemari pakaian yang istimewa tersebut?
Virginia Switzer dari HGTV memberikan beberapa ide dasar dalam membuat lemari pakaian ideal. Menurutnya, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat lemari pakaian berdasarkan gaya hidup dan kebutuhan penggunanya. Bila perlu, sediakan satu ruangan tersendiri untuk menaruh pakaian dan semua keperluan bersolek.
Di ruangan yang lazim disebut walk-in closet tersebut, penggunanya bisa bersiap-siap, mulai dari memilih dan mengenakan pakaian, sepatu, serta berdandan di satu tempat.
“Buatlah tempat yang didedikasikan untuk bersiap-siap. Loteng yang tidak digunakan merupakan pilihan tepat sebagai ruang ganti baju. Memberikan desain istimewa di area ini mampu menyediakan lingkungan yang nyaman, lengkap dengan kursi, serta rak tambahan untuk barang-barang personal,” ujar Switzer.
Switzer mengingatkan, sediakan juga ruang untuk menaruh sepatu. Meski tergolong penting, terkadang ruang untuk menaruh sepatu tidak turut diperhitungkan. Akhirnya, sepatu dibiarkan menumpuk di area pintu masuk rumah, atau berserakan di kamar.
Memberikan ruang khusus yang terorganisasi serta mudah diraih akan memudahkan penggunanya dan membuat rumah lebih rapih.
Selain baju dan sepatu, temukan juga tempat yang tepat untuk setiap jenis aksesoris. Perempuan biasanya memiliki dan menggunakan kalung, gelang, anting, kacamata, hiasan rambut, tas, dan jam tangan.
Laki-laki pun demikian. Sediakan tempat khusus untuk menaruh dasi, penjepit dasi, kancing lengan baju, jam tangan, kacamata, dan barang-barang aksesoris lainnya. Memberikan tempat khusus mampu menjaga kualitas aksesoris sekaligus memudahkan pemiliknya mencari aksesoris tersebut.
Eksplorasi kemungkinan menggunakan cara-cara penyimpanan yang tidak biasa. Switzer menyontohkan penggunaan gantungan baju sebagai tempat menyimpan kalung.
Sediakan pula tempat khusus untuk menggantung baju dan aksesoris yang akan digunakan keesokan hari. Meski sederhana, hal ini mampu membuat “ritual” pagi lebih sederhana dan Anda tidak terburu-buru.
Terakhir, jangan lupa memberikan pencahayaan yang memadai. Switzer menganjurkan Anda memberikan pencahayaan dengan menaruhchandelier agar lemari, khususnya lemari baju berkonsep walk-in closet, tampil elegan.
Apa pun pilihan lampunya, pastikan saja Anda mudah melihat dan mencocokkan warna baju, sepatu, serta aksesoris sebelum memulai hari.