Warna kamar tidur bukan hanya menjadi unsur penting dalam mendesain kamar tetapi juga sebagai salah satu indikator yang bisa memengaruhi kualitas tidur.
Seperti dikutip Forbes, ruangan yang tidak cukup gelap pun mampu “menipu” otak Anda dan membuat tubuh mengurangi produksi melatonin.
Sementara itu, menurut hasil survei dan studi yang dipublikasikan oleh Travelodge.co.uk, rahasia tidur yang nyaman adalah tidur dalam kamar bercat biru.
“Orang Inggris yang tidur di dalam kamar berdekor biru secara teratur mendapatkan kualitas tidur terbaik pada malam hari,” ujar hasil studi rilisan yang dipublikasikan Travelodge.
Ahli permasalahan dalam tidur dari Edinburgh Sleep Center Chris Idzikowski menilai hal itu sesuai dengan fakta ilmiah yang ada.
Jadi, ada penerima khusus bernama sel ganglion di bagian mata retina yang sangat sensitif pada warna biru.
“Reseptor ini memberikan informasi pada area di dalam otak kita yang mengontrol ritme 24 jam dan memengaruhi cara kita berlaku dan merasa sepanjang hari. Interaksi antara cahaya, tidur, dan kondisi bangun sangat penting,” kata dia.
Oleh karena itu, konsultan dari Colour Therapy & Holistic Interior Design Suzy Chiazzari menyarankan agar terus memerhatikan dekorasi kamar.
Menurut dia, keluarnya biru sebagai warna yang mampu menunjang kenyamanan tidur tidaklah mengejutkan. Pasalnya, biru secara psikologis dapat dikaitkan dengan kenyamanan.
Sebut saja abu-abu, biru, dan nada kalem lainnya dapat mendorong seseorang mudah rileks dan tertidur, sedangkan merah berapi-api dan oranye seperti jeruk dapat menghambatnya.
Tapi, pentingnya memilih warna yang tepat jauh melampaui dinding-untuk furnitur dan dekorasi juga.
Salah satu cara untuk membuat ruang terasa lebih besar dan secara bersamaan lebih tenang adalah warna terang dan banyak tekstur.
Nuansa putih di dinding dan lantai ditambah dengan bantal dekoratif abu-abu, menciptakan kamar tidur yang berkualitas.
Furnitur dan dekorasi minimal menciptakan suasana terbuka dan santai. Kamar yang bersih berarti bebas stres, sehingga membuat ruangan menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai setelah hari yang panjang.
Ruangan yang dirancang oleh Nicole Rosenberg ini adalah contoh utama tentang bagaimana abu-abu tidak harus menjemukan.
Tekstur mewah dan detail membuktikan bahwa suasana santai juga bisa menjadi mewah.
Tata letak kontemporer menunjukkan bahwa Anda tidak harus mengorbankan kenyamanan untuk desain fungsional.
Rak buku mengambang dan dinding galeri menciptakan ruang yang layak menghabiskan beberapa waktu lebih khususnya untuk jam tertidur Anda.
Sebuah selimut bergaris-garis hijau, kayu dengan tone medium, dan seprai netral memberikan ruangan halus dan bersahaja.
Kurangnya elektronik dan gangguan-gangguan akan mendorong Anda untuk berbaring dengan sebuah buku yang bagus.
Memilih warna kamar tidur seolah tampak seperti perkara mudah. Apa sulitnya memilih satu warna, memolesnya, dan kemudian hidup di dalam ruangan dengan warna yang sudah Anda pilih tersebut?
Namun ternyata, pilihan warna akan mempengaruhi kualitas hidup Anda. Masing-masing warna punya kemampuan menstimulasi efek tertentu pada penghuni ruangan.
Sebagai contoh, warna-warna yang cenderung “hangat” akan tampil lebih aktif.
Warna ini cenderung memiliki efek stimulan bagi orang yang ada di ruangan berwarna hangat.
Sementara itu, warna-warna yang terkesan “dingin” seperti biru, hijau, biru keunguan, dan sebagian besar kelompok warna abu-abu lebih memberikan efek menenangkan.
Jika tidak menyukai warna “dingin”, warna-warna yang terkesan “hangat” pun bisa Anda pilih.
Namun, sebaiknya gunakan nuansa yang lebih lembut.
Misalnya, warna kuning atau merah muda. Warna-warna ini bisa memberikan efek menenangkan.
Desainer interior Brian Patrick Flynn punya mendapatnya sendiri mengenai cat atau warna di dalam kamar tidur.
“Untuk kamar tidur yang terkesan seksi atau romantis,” ujar Flynn, “Saya suka menetapkan diri pada warna gelap seperti zaitun, ungu tua, biru navy, atau warna arang. Bagi klien yang tertarik dengan kamar tenang dan damai, saya dengan cepat menyarankan warna abu-abu kebiruan, seperti Krypton dari Sherwin-Williams, kehijauan, atau melapisi seluruh ruangan dengan warna putih, berikut furnitur dan seprainya.”
Satu-satunya pilihan yang tidak akan dibuat oleh Flynn adalah penggunaan warna-warna tinggi energi, seperti hijau terang, merah menyala, merah gelap, atau warna-warna tropis.
Desainer lain, Kimberly Ayres, tampaknya punya pilihan yang lebih nyaman bagi mata perempuan. Ayres memilih warna-warna terang dan menyenangkan, seperti warna hijau telur asin, krem, dan putih.
“Di dalam kamar tidur, saya suka kamar yang damai namun membahagiakan. Cobalah gunakan kombinasi halus, seperti hijau telur asin, warna champagne, dan kemudian campurkan dengan pola segar,” ujarnya.
Terakhir, desainer Grant K. Gibson sependapat dengan Ayres. Gibson menganjurkan Anda memilih warna-warna sederhana, abadi, dan klasik.
Saya suka menjaga agar warna kamar tidur sederhana, abadi, dan klasik
Dengan menjaga agar barang-barang tetap netral, Anda akan menghindari tren dan tetap bisa bersenang-senang dengan barang lain, seperti seprai bantal, meja sisi tempat tidur, dan lampu. Menambahkan ledakan warna untuk suasana lebih meriah.