Seks bisa menyakitkan bagi perempuan?
Ya, kenapa tidak.
Sebuah laporan terbaru mengungkapkan, banyak perempuan merasa sakit saat berhubungan seksual.
Seperti yang ditulis “healthy now,” satu dari sepuluh perempuan menyatakan hubungan seksual yang mereka jalani kadang membuat perih dan sakit.
Alasannya juga beragam.
Meski demikian, Nelly Faghani, seorang fisioterapis dari Pelvic Health Solution mengungkapkan intimasi dalam hubungan seksual bagi kedua belah pihak sangatlah penting karena menentukan kualitas hubungan.
Rasa sakit yang dirasakan oleh perempuan saat berhubungan intim kadang dianggap sebagai hal yang wajar.
Namun, ia menganjurkan, saat merasakan rasa sakit sebaiknya perempuan tidak mengabaikan, tapi mencoba untuk mengatasinya.
Kebanyakan perempuan merasakan sakit pada bagian panggul. Hal itu bisa disebabkan karena ada masalah fisiologis.
Ada beberapa penyebab rasa nyeri pada perempuan saat berhubungan intim, berikut di antaranya seperti dilansir dari Global News;
Pada saat berhubungan intim, perempuan mengantisipasi rasa sakit dan takut. Saat mengantisipasi hal tersebut, otot-otot di dasar panggul akan menjadi tegang.
Rasa sakit bisa timbul saat perempuan mengalami stres dan juga rasa cemas.
Seringkali, mereka juga mengalami depresi dan khawatir akan penampilan fisik setelah berhubungan intim, dan itu akan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Saat berhubungan intim sebaiknya derah kewanitaan tidak kering.
Daerah kewanitaan yang kering terjadi karena kurangnya foreplay atau rangsangan sebelum berhubungan. Selain itu juga bisa dipengaruhi oleh hormon.
Vagina yang kering menjadi alasan yang umum mengapa wanita mengalami sakit saat sedang berhubungan.
Hal ini juga menghambat gairah seksual sehingga hubungan intim menjadi tidak nyaman.
Kekeringan pada vagina juga terjadi karena hormon esterogen menurun, biasanya setelah menopause, melahirkan, atau menyusui.
Pada saat melakukan hubungan intim, otot-otot dasar panggul harus rileks.
Otot-otot tersebut perlu peregangan agar mampu menerima segala aktifitas yang terjadi saat di dalam mulut rahim. Saat otot-otot panggul rileks tidak akan menyebabkan rasa sakit.
Bekas luka pada otot perut akibat menjalani epistomi akan menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual.
Epistomi adalah irisan bedah yang dilakukan untuk memperlebar vagina dengan maksud mempermudah proses kelahiran bayi.
Cidera atau iritasi menjadi salah satu sebab yang umum terasa nyeri saat berhubungan seksual.
Hal itu bisa disebakan oleh kecelakaan atau operasai pada bagian panggul. Medical News Today melaporkan empat puluh lima persen dari perempuan pasca melahirkan, mungkin akan mengalami dispareunia, atau nyeri pada alat kelamin.
Lantas bagaimana cara mengatasinya?
Rasa sakit yang dirasakan perempuan saat berhubungan seksual bisa diatasi dengan berbagai cara.
Saat mengalami kekeringan pada bagian kewanitaan, misalnya, sangat tidak dianjurkan mengunakan sabun untuk membersihkan daerah kewanitaan.
Sebagai perempuan juga harus menyadari keadaan otot-otot dasar panggul. Buatlah otot-otot pada panggul merasa rileks dan tidak tegang.
Oleh karenanya, dalam berhubungan seksual, komunikasi dengan pasangan juga menjadi hal yang sangat penting.
Sebaiknya sebelum memulai hubungan seksual, harus berkomunikasi dengan pasangan untuk melakukan pemanasan, hal itu juga dilakukan agar bagian vagina tidak kering.
Jika vagina masih tetap kering sebaiknya gunakan pelumas yang sesuai. Saat berhubungan seksual sebaiknya hilangkan rasa tidak nyaman.
Jika masih takut untuk berhubungan sebaiknya konsultasikan dengan orang yang lebih berpengalaman.
Jika masih mengalami nyeri saat berhubungan seksual sebaiknya konsultasikan dengan dokter.