Apakah Anda tahu tananaman hias yang kini berada di teras atau garden Anda seperti araceaca dulunya punya rumah di hutan-hutan?
Mungkin Anda hanya tahu tanaman jenis yang laris manis dengan harganya selangit itu merupakan gengsi
Sejumlah pemilik garden hanya mengenal caladium atau tanaman keladi yang dulunya tak direkeng, kini jadi idola.
Ada yang berkata, kalau caladium dulunya tumbuh liar begitu saja di kebun-kebun warga di desa bahkan di samping rumah. Kini, tidak lagi bisa begitu, kalau ada caladium yang tumbuh bebas, percayalah, akan segera disambar para pencinta bunga.
Di negeri ini, tanaman araceace memang melimpah, oleh masyarakat, sebagian dari tanaman ini digunakan sebagai obat-obatan, bahan pangan dan tanaman hias.
Nah, penasaran, tumbuhan areceae apa saja yang banyak tumbuh liar di hutan, dan kini dicari bahkan bisa dibeli dengan harga mahal?
Sebut saja alokasia merupakan tumbuhan herba terestrial non epifit. Tanaman ini berakar serabut dan berbatang tidak jelas.
Dedaunnya berwarna hijau dan berbentuk anak panah dengan tepi daun rata (integer), ujung daun runcing (acutus), pangkal daun berlekuk (emarginatus) dan pertulangan daun menyirip (penninervis).
Alokasia memiliki umbi (tuber) yang berwarna coklat yang cirinya antara lain: daun yang melekat langsung pada pangkal daunnya dan tangkai daun berwarna hijau dengan bintik-bintik hitam.
Letak tangkai daun alocasia sp. mempengaruhi bentuk daun yang dapat membedakannya dengan genus lainnya, seperti caladium dan Colocasia.
Habitatnya adalah daerah tropis dan subtropis di Asia, Oceania dan Amerika Selatan. Konon, nama Alocasia berasal dari Amerika Selatan. Di Asia, tanaman ini tumbuh dari India sampai Taiwan, Indonesia hingga China.
Alocasia termasuk tanaman dengan jumlah varian cukup banyak mencapai lebih dari tujuh puluhan jenis.
Laporan atas ini juga dicatat dalam ensiklopedia Wikipedia. Namun, penemuan spesies baru Alokasia ternyata masih berlangsung, sehingga diprediksi spesiesnya terus bertambah.
Lainnya ada caladium. Kaladium merupakan tumbuhan herba terestrial non epifit yang memiliki akar serabut dan berbatang tidak jelas.
Tanaman ini digadang-gadang jadi pesaing berat aglaonema.
Ada beberapa keistimewaannya antara lain: keindahan dedaunnya; tanaman ini cukup familiar sebagai rumpun keladi, sehingga ia memiliki nilai klasikal yang tinggi; memiliki ratusan jenis dengan corak beragam.
Caladium juga banyak dikembangkan dan melahirkan Caladium hibrida (penyilangan). Caladium hasil hibrida kini semakin berkembang dan dibanderol dengan harga tinggi.
Wajar saja bila harga tanaman ini juga sedang melambung di pasaran.
Scindapsus merupakan tumbuhan herba terestrial hidup epifityang memiliki akar serabut dan berbatang jelas.
Daunnya berbentuk tunggal berwarna hijau tampak seperti bulat telur dengan permukaan atas dan bawah daun licin.
Sementara tepi daun rata , ujung daun meruncing, pangkal membulat (rotundatus) dan pertulangan daun menyirip
Rhaphidophora merupakan tumbuhan herba terestrial hidup epifityang memiliki akar serabut dan berbatang jelas.
Permukaan atas dan bawah daun licin (laevis) dengan permukaan atas berwarna hijau sedangkan bagian bawah berwarna hijau keputihan.
Tanaman ini memiliki tangkai daun berwarna hijau dan memiliki ciri khas pada batang yang berbentuk persegi berwarna hijau. Bentuk batang pada Rhaphidophora dapat membedannya dengan genus lainnya, seperti Photos.
Syngonium merupakan tumbuhan herba terestrial non epifit yangmemiliki akar serabut dan berbatang jelas.
Daunnya berbentuk anak panah dengan tepi daun rata, ujung daun meruncing pangkal daun berlekukdan pertulangan daun menyirip
Tanaman ini termasuk daun tunggal yang berwarna hijau dan terdapat bagian berwarna putih pada pertulangan daun yang menjadi ciri khasnya sehingga dapat dibedakan dengan genus lainnya, seperti Caladium dan Alocasia.
Tanaman ini memiliki tangkai dan batang berwarna coklat