Menertawakan diri sendiri?
Ya, kenapa tidak!
Dan apakah Anda pernah melontarkan lelucon tentang diri Anda sendiri untuk menarik perhatian orang lain?
Terkadang melontarkan lelucon tentang diri sendiri memang terkesan memalukan.
Namun Anda jangan khawatir karena sebuah penelitian mengungkap bahwa melontarkan lelucon tentang diri sendiri ternyata berdampak baik pada mental Anda.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Individual Differences menyebut bahwa orang yang sering membuat lelucon tentang diri mereka untuk perhatian orang lain ternyata memiliki kemapanan psikologi yang lebih tinggi.
Dilansir dari Indian Express, meskipun bertentangan dengan beberapa penelitian dari psikologi humor para pendahulunya, namun kini, sejumlah besar literatur penelitian justru menyebut bahwa membuat lelucon diri sendiri untuk menarik perhatian orang lain akan melenyapkan efek psikologi negatif dalam sebuah forum.
“Secara khusus, kami telah mengamati bahwa melontarkan lelucon diri sendiri menunjukkan nilai kemapanan psikologis seperti kebahagiaan dan keramahan,” kata Jorge Torres Marin, salah satu kepala peneliti dari Universitas Granada di Spanyol.
Dia mengatakan bahwa penelitian ini sangat bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa melontarkan lelucon diri sendiri demi menarik perhatian orang lain terkait dengan rendahnya kepercayaan diri dan lemahnya psikologi seseorang.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena perbedaan tempat penelitian dan responden.
“Penelitian kami sesuai dengan salah satu model teoritis yang bertujuan untuk mengatasi keterbatasan sehingga memberikan psikologi humor yang mapan dan akurat,” ujarnya.
Meskipun demikian, para periset juga menunjukkan bahwa gaya humor tertentu dapat digunakan untuk menyembunyikan maksud dan perasaan negatif.
Beruntunglah orang-orang yang humoris dan bisa melihat sesuatu dari sisi positif karena mereka dapat terhindar dari bahaya buruk stres. Bukan hanya itu, seseorang yang bisa menertawakan diri sendiri ketika ia membuat kesalahan sebenarnya adalah ciri-ciri orang yang optimistis dan mood-nya dapat terjaga dengan baik.
“Saat seseorang bisa menertawakan dirinya sendiri, di saat yang sama ia memaafkan dirinya atas kesalahan,” ujar Susan Sparks, penulis buku Laugh Your Way to Grace. Dia menambahkan, saat kita memaafkan diri sendiri kita juga cenderung mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Sebenarnya kita bisa mencontoh sikap-sikap tersebut dari beberapa publik figur yang kerap bisa menunjukkan karakter mereka yang menyenangkan.
Di antaranya ada Jennifer Lawrence. Aktris yang akan mengeluarkan film terbarunya The Hunger Games: Catching Fire ini pernah terjatuh saat maju ke atas panggung menerima penghargaan Oscar.
Dalam pidato kemenangannya, ia malah mengatakan, “Para pria ini justru berdiri saat saya jatuh, dan itu sangat memalukan, tapi terima kasih,”. Dan semua tamu undangan yang hadir tertawa.
Lalu ada Elizabeth Gilbert. Penulis buku Eat Pray Love ini pernah dikritik oleh New York Times. Katanya novel tersebut sebagai bentuk upaya menyenangkan diri sendiri dan filmnya pun tidak begitu bagus.
Gilbert malah menjawab, dirinya tidak terlalu mengambi hati kritikan yang masuk. “Saya anggap seperti melempar granat saja,” ujarnya bercanda. Ia malah terus menulis dan merilis sekuel berjudul Committed. Ia mengatakan, apa pun yang orang katakan tentang buku tersebut, ia akan terus melangkah.
Madonna, penyanyi serba bisa, di sepanjang kariernya pernah membuat kesalahan dan tak lepas dari kritikan.
Kata dia, “Saya kadang menertawakan diri sendiri, tidak akan menganggap kritik atau sesuatu menjadi beban. Dan ini menjadi penting, rasanya setiap orang mestinya bisa melihat sesuatu dari kacamata yang positif, terutama pada diri sendiri.”
Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri AS ini juga dikenal dengan sifatnya yang mudah tertawa. Orang-orang di sekitarnya pun melihat wanita ini sebagai orang yang ramah dan cerdas.
Kadang kita suka gak ngerasa kalau hidup kita ini sebenarnya sudah terlalu banyak diatur sama orang.
Mulai dari cara jalan, kerjaan, caramu pacaran hingga berbagai hal-hal detail lain yang bikin kamu pingin marah sebenarnya. Mungkin itu kenapa kamu jadi suka sensi dan ikut-ikutan mau ngatur urusan hidup orang.
Kalau diliat-liat lagi, sebenarnya apa sih untungnya kita ngurusin orang lain? Belum tentu orang tersebut mau kita campurin ‘kan urusannya. Bisa-bisa malah kamu pusing sendiri gara-gara kebanyakan mikirin urusan orang. Daripada terlalu serius mikirin urusan orang melulu, mungkin lebih baik belajar untuk menertawakan dirimu…
Orang bilang bahwa tertawa itu bisa menyehatkan pikiran. Dengan tertawa pikiranmu bakal mampu memusnahkan emosi negatif yang ada di pikiranmu.
Tapi kalau menertawakan orang kan bakal tetap ada aja emosi negatifnya. Entah kamu jadi merasa sombong karena berpikir lebih baik dari orang lain atau kamu nantinya berpotensi untuk marah-marah karena saking kesal pada orang yang kamu ketawain tersebut.
Kalau sudah begitu, bukankah menertawakan diri sendiri lebih baik? Kamu gak perlu takut bakal muncul perasaan negatif terhadap orang lain. ‘Kan yang kamu ketawain dirimu sendiri. Hehe.
Menertawakan diri sendiri adalah salah satu cara untuk menjernihkan pikiran. Hidupmu sudah terlalu didekte oleh orang lain.
Bahkan untuk menerima suatu ide atau hal baru saja kamu harus berdiskusi dan memperhatikan respon orang lain dulu baru kamu berani mengambil keputusan.
Kalau kamu bisa menertawakan dirimu sendiri, pikiran bakal jadi lebih jernih. Kamu bisa berpikir dengan lebih santai dan tak lagi terpacu dengan apa yang diomongin orang lain.
Kamu harus tau bahwa dengan bisa dan berani menertawakan diri sendiri, kamu dapat menyebarkan aura positif kepada orang-orang di sekitarmu.
Paling tidak, dengan bisa menertawakan diri sendiri, kamu gak bakal tiba-tiba uring-uringan gak jelas dan bikin orang lain kesel.
Dengan kamu bisa menertawakan masa lalu, kamu juga bakal melangkah lebih baik lagi ke depannya.
Apalagi kalau cuma urusan move on. Move on mah gampang kalau kamu bisa ngetawain masa lalumu. Gak perlu lagi kamu takut gagal, takut kecewa dan takut-takut lainnya karena kamu tau bahwa semua itu akan kamu tertawakan pada akhirnya.
Kamu yang bisa menertawakan kisah hidupmu sebenarnya punya banyak keuntungan. Dengan bisa menertawakan diri sendiri, kamu jadi bisa introspeksi dengan lebih baik lagi. Kamu mampu untuk melihat segala hal yang pernah kamu lakukan dulu dari sudut pandang yang berbeda.
Dengan begitu, kamu jadi tau sebenarnya apa sih yang kamu inginkan dalam hidupmu. Apa yang kamu lakukan selama ini sudah benar atau justru kamu ingin lebih dari itu. Setelah menertawakan masa lalu, kamu jadi bisa mengerti apa yang kamu inginkan untuk masa depanmu.