Hujan selama tiga hari terakhir secara terus menerus membuat Jakarta banjir. Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, dilanda banjir. Dan di wilayah lainnya, misalnya Kampung Melayu, ketinggian air mencapai satu hingga empat meter.
Air tidak hanya menyerbu rumah penduduk. Gedung Balai Kota DKI Jakarta, bahkan Istana Negara–tempat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkantor–pun tak luput dari banjir.
Istana banjir ternyata dikabarkan sampai Rusia melalui radio The Voice of Rusia. “Karena banjir, Presiden Yudhoyono terpaksa menunda pertemuan dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner,” tulis The Voice of Rusia dalam situs resminya, Kamis, 17 Januari 2013.
ABC News juga mengabarkan soal banjir Jakarta. Dalam situsnya, ABC News mengutip pernyataan juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho. Menurut Sutopo, banjir kali ini mirip dengan 2007, yang memaksa 350 ribu penduduk meninggalkan rumah mereka.
“Banjir yang terjadi di Ibu Kota ini dapat mempengaruhi perekonomian secara lokal maupun nasional,” kata Sutopo pada ABC News.
Di Istana Negara, Presiden SBY sempat menggulung celana waktu memantau lokasi kantornya, didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Kala itu, Marty sudah berpakaian rapi, lengkap dengan dasi serta jas. Namun banjir sebetis memaksanya ikut menggulung celana, sama seperti SBY.