TNI Angkatan Udara dan BNPB berhasil memetakan dampak gempa Bener Meriah setelah Jumat pagi, 5 Juni 2013, berhasil memotret kondisi wilayah terparah di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Menurut petugas BNPB yang ikut bersama dengan tim TNI Angkatan Udara dalam pemoretan Jumat pagi, kondisi wilayah terparah dari gempa 6,2 skala richter itu terdapat di Kecamatan Ketol dan Silih Nara. Desa Blang Mancung Bawah dan Blang Manung atas merupakan dua desa yang paling menderita.
Potret yang akan dijadikan acuan dalam evakuasi dan distribusi bantuan itu menunjukkan ada desa-desa yang berada dalam bahaya karena berada di pas di tebing longsor. Bahkan banyak jalan desa yang terputus akibat longsor.
Keberhasilan pemotretan udara ini Jumat pagi adalah lanjutan dari upaya serupa sepanjang Kamis kemarin yang gagal karena kondisi cuaca yang ditutupi awan. Pagi Jumat lokasi gempa terang dan pesawat milik TNI AU mampu mengambil foto dengan baik.
Sementara itu, Kepala BNPB Syamsul Muarif, Jumat siang, meluruskan kesimpang siuran korab gempa Bener Meriah yang meninggal. Menurutnya korban yang meninggal berjumlah 32 orang. “Bukan 42, 35 atau 50 orang seperti yang diberitakan oleh media.
Syamsul juga mengungkapkan masih ada 8 yang hilang, 275 orang luka-luka, 4.292 rumah rusak, dan 83 bangunan fasilitas umum rusak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB DR Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers yang diterima “nuga.co. Jumat , 5 Juni,, menjelaskan, berdasarkan rapat koordinasi di Posko Bener Meriah yang dipimpin Kepala BNPB Syamsul Maarif pada Kamis malam, dilaporkan oleh Bupati Bener Meriah korban yang meninggal di daerah berjumlah 9 orang yang sudah teridentifikasi.
Korban luka-luka 109 orang dan 43 orang di antaranya dirawat di RSUD Muyan Kute, 50 orang di Puskesmas Pante Raya, dan 16 orang di Puskesmas Lampaha. Sebanyak 789 rumah rusak, terdiri dari 537 unit rumah rusak sedang-berat, dan 252 unit rumah rusak ringan.
Sementara di Aceh Tengah, lanjut Sutopo, terdapat 26 orang meninggal dan 8 orang hilang. Pada Kamis pukul 17.00 WIB, Tim SAR gabungan dan warga menemukan 4 korban anak-anak yang tertimbun longsor di Desa Bah, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Pencarian korban longsor tersebut menggunakan alat berat.
Korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal adalah Isahdan (9), Zainuddin (12), Riski (9), dan Rian (9). Menurut keterangan warga, saat gempa ada 8 anak-anak yang berlari di bawah pegunungan, sebanyak 4 selamat dan 4 tertimbun longsor.
Sutopo menambahkan, di Aceh Tengah korban luka-luka sebanyak 166 orang. Sebanyak 114 orang menjalani rawat inap dan 52 orang rawat jalan. Sementara itu, kerusakan rumah sebanyak 3.503 unit terdiri dari 1.368 rumah rusak berat dan 2.135 unit rusak ringan.