PARTAI Nasional Demokrat (NasDem) diprediksi mengalami pembusukan di internal partai menyusul kisruh rebutan posisi ketua umum antara elite NasDem, Surya Paloh dan Hary Tanoesoedibjo, pasca partai baru itu lolos menjadi peserta Pemilu 2014.
Konflik dua elite itu bisa menyebabkan NasDem susah untuk meraih suara signifikan dalam Pemilu mendatang. Konflik yang dipamerkan dua elite itu menegaskan kalau di dalam NasDem sendiri, terjadi nafsu berburu kekuasaan.
“Dengan konflik seperti ini, Partai NasDem nggak akan bisa bersaing dengan parpol lain yang sudah ada di Senayan. Malah, kalau ini terus terjadi, partai ini tidak akan jadi partai besar,” tegas Iberamsjah, pengamat politik Universitas Indonesia, Kamis (16/01/2013).
Bahkan Iberamsjah menilai, dua tokoh di NasDem yakni Surya Paloh dan Hary Tanoe bukan tokoh yang diidamkan oleh masyarakat. “Mereka berdua itu bukan tokoh di mata publik,” tegasnya.
Konflik dipicu pemecatan Saiful Haq dari Sekretaris Jenderal Garda Pemuda Nasional Demokrat (GPND) dan pembekuan kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah GPND Jakarta karena dinilai melakukan aksi pembangkangan menyusul sikap resmi DPP GPND yang mendukung pencalonan Surya Paloh sebagai ketua umum DPP Partai NasDem pada kongres mendatang