Mulanya saya nggak ngeh mengikuti seliweran berita dakwa dakwi jaminan kesehatan aceh.
Berita yang ditiupkan media. Koran, radio, televisi, online secara kaidah jurnalistik. Yang kemudiannya disambar oleh media sosial yang kaidah beritanya ngelantur menjadi hoax dan caci maki.
Saya miris. Miris karena banyaknya carut marut isiannya. Isian yang nggak memakai akal sehat.
Bahkan untuk membaca judul bertulis jka saya alergi.
Menjauh untuk tenggelam dalam kemumetan.
Berita jaminan kesehatan yang sengkarut di media. Sengkarut karena distabilo dalam anggaran provinsi aceh untuk tahun anggaran 2022. Karena alasan tumpang tindih data penerimanya.
Tumpang tindih penerimanya
Sengkarut karena banyaknya kepentingan