Lengkapi perjalanan Anda kalau berkunjung ke Sumatera Utara dalam hari-hari mendatang. Begitu laporan yang disampaikan kontributor “nuga.co” di Medan Arminsyah ketidaknyamanan bagi pendatang yang ingin ke Medan.
Arminsyah menuliskan dalam laporannya, Mabes Polri telah mengeluarkan statemen bahwa Sumut berada dalam siaga satu pascakerusuhan Penjara Tanjung Gusta karena ada sebanyak 125 narapidana masih berkeliaran di luar Lembaga Pemasyarakatan..
Polri telah lewat razia hampir diseluruh Polres yang ada di Sumut. Bahkan di kawasan perbatasan, terutama di Langkat, Tamiang dan Aceh Timur razia berlangsung di banyak pos dan sangat ketat.
Begitu juga dengan yang terjadi di Dairi dan Subulussalam. Razia serupa juga terjadi di Labuhan Batu dan Tapanuli Selatan.
Sangat tidak nyaman. Bahkan di Medan , lapor Arminsyah, aparat kelurahan mewajiblaporkan setiap pendatang dan tamu dengan membawa identitas lengkap.
Polri tidak ingin terjadinya ancaman dan gangguan keamanan, Polri menetapkan wilayah Polda Sumatera Utara dalam kondisi siaga satu. “Mabes Polri masih menginstruksikan khususnya di daerah Polda Sumut sampai saat ini tetap siaga 1. Khususnya dengan Polres dan jajarannya untuk melakukan kegiatan penyisiran dan razia di semua tempat sampai di luar provinsi,” kata Brigjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Minggu, 14 Juli 2013..
Boy menambahkan, kepolisian juga membentuk satuan tugas yang khusus melakukan perburuan terhadap narapidana yang kabur. “Ada 3 tim jumlahnya 60 orang, masing-masing satwil juga membentuk Satgas yang dipimpin oleh kapolres,” katanya.
Seperti diberitakan, kerusuhan terjadi di Lapas Klas I Tanjung Gusta, Medan pada Kamis. Ratusan narapidana membakar Lapas dan melarikan diri. Kerusuhan itu diduga lantaran tersendatnya pasokan listrik dan air di lapas.
Mabes Polri menegaskan narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta mencapai 218 orang. Dari total tersebut tercatat 93 orang narapidana ditangkap, 20 orang di antaranya menyerahkan diri. Dengan begitu, masih ada 125 narapidana yang ada di luar lapas.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, mengatakan Polri mengimbau agar para narapidana itu segera menyerahkan diri ke kantor Polisi atau Rutan/Lapas terdekat.
“Tidak akan ada tindakan lain kecuali tindakan kemanusiaan, bila mereka menyerahkan diri dengan sukarela untuk kembali ke Lapas,” kata Ronny dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Minggu.
Para narapidana ditangkap oleh Polresta Medan 24 orang, Polres Belawan 41 orang, Polres Langkat 5 orang, Polres Siantar 1 orang, dan Polres Aceh Timur 2 orang. “Sedangkan narapidana yang menyerahkan diri ke Lapas Anak Medan 10 orang, Rutan kelas I : 6 orang, Lapas kelas I : 4 orang,” katanya.
Rencananya, Kepolisian masih akan melanjutkan validasi data narapidana yang masih di luar dengan berkoordinasi dengan Kanwilkum HAM Provinsi Sumatera Utara
Sementara itu, Kanwil Kementerian Hukum dan Ham Sumatera Utara terus melakukan normalisasi kondisi di dalam Lapas Kelas Satu A Tanjung Gusta Medan, pascakerusuhan Kamis, 11 Juli.
Selain melakukan perbaikan fasilitas, mereka juga menambah pasokan air bersih. Sedikitnya lima mobil tangki disediakan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan para penghuni lapas.
Kalapas Kelas 1 Tanjung Gusta Medan, Mudji Raharjo, mengatakan, untuk mengantisipasi kekeurang stok air bersih, lembaganya sudah berkoordinasi dengan pihak Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi yang akan terus memasok kebutuhan air lewat truk tangki.
Sebelumnya pembersihan dan perbaikan terus dilakukan untuk memulihkan kondisi Lapas Tanjung Gusta Medan.
Sekadar diketahui, dalam kerusakan pada Kamis malam kemarin menewaskan lima orang dan ratusan narapidana melarikan diri, termasuk tahanan terorisme. Salah satu penyebab kerusuhan di lapas tersebut karena listrik mati dan tidak adanya air bersih