Situs “menshealt” kali ini ingin berbagi dengan Anda bagaimana rahasia yang sering menyelimuti si waktu tidur.
Hampir setiap malam, jika kita beruntung, kita akan tidur senyenyak bayi, tanpa ada gangguan, dan terbangun pada pagi hari.
Sayangnya, hal-hal aneh bisa terjadi saat kita tertidur.
Bahkan, beberapa di antaranya cukup mengerikan.
Menurut para dokter ahli tidur, ada beberapa hal aneh yang bisa kita alami sejak momen memejamkan mata dan terbangun.
Kabar baiknya, semua hal itu normal dan tak perlu ditakutkan.
Biasanya sensasi ingin terjatuh ini terjadi saat kita baru saja tertidur. Ketika kita bermimpi, tubuh akan lumpuh.
Namun, mimpi terkadang sudah dimulai saat tubuh belum masuk dalam periode “off“. Tak heran, kita akan mengalami rasa ingin terjatuh dari tempat tinggi
Menurut pakar tidur bernama W Christopher Winter, belum jelas, mengapa hal yang dirasakan adalah sensasi terjatuh.
“Biasanya, ini terjadi saat kita sangat capek, kurang tidur, atau stres.
Otak kita akan masuk siklus tidur secara agresif, tetapi tubuh tidak bisa mengejar,” katanya.
Lain lagi kala Anda ingin bangun tidur tetapi menyadari tidak bisa menggerakkan otot ataupun berbicara.
Kondisi ini bisa terjadi beberapa detik atau menit. Para ahli menyebutnya sebagai lumpuh tidur.
Lumpuh tidur merupakan kebalikan dari hypnagogic jerk, yakni ketika otak sudah terbangun sebelum kelumpuhan yang menyertai tahap tidur secara mendalam benar-benar hilang.
“Sebagian orang merasa seperti ada gajah di dada dan tidak bisa bernapas. Ini terjadi karena otot yang mengontrol pernapasan masih lumpuh,” kata Winter.
Hampir semua hal aneh yang terjadi ketika tidur tidak berbahaya, kecuali berjalan saat tidur. Ini karena bisa saja seseorang berjalan ke luar rumah atau menginjak benda tajam.
“Berjalan saat tidur terjadi ketika seseorang keluar dari tidur dan bisa menggerakkan tubuh, tetapi tidak bisa membangunkan otak,” kata Winter. Tak heran bila kebanyakan orang yang mengalaminya tak mengingat tindakannya saat terbangun.
Sekitar lima persen orang dewasa mengoceh saat mereka tidur.
Biasanya, hal ini terjadi pada satu atau dua jam pertama setelah tidur, masa ketika tubuh masuk ke tahap tidur secara mendalam, tetapi masih bisa menggerakkan otot untuk memproduksi suara.
Dalam sebuah penelitian pada delapan ratus pasien klinik gangguan tidur, sekitar 8 persennya melaporkan pernah melakukan sexsomnia atau dikenal dengan berhubungan seks saat tidur.
Sexsomnia merupakan fenomena yang mirip dengan berjalan saat tidur.
Kita mulai terbangun dari tidur secara mendalam sehingga bisa bergerak dan mungkin bicara, tetapi otak belum sepenuhnya sadar.
Kemungkinan, sexsomnia terjadi saat seseorang bermimpi tentang seks.
Anda perlu tahu pula hampir seperempat orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam diketahui menderita berbagai penyakit jantung dan pembuluh darah.
Sebut saja detak jantung tidak normal, penyumbatan pembuluh darah, dan lain sebagainya.
Kurang tidur dalam jangka panjang juga bisa membuat seseorang meninggal lebih cepat.
Efek langsung kurang tidur terhadap fisik adalah kinerja motorik kognitif setara dengan seseorang yang meminum lima alkohol, kata sebuah studi di Nature.
Untuk menyiasati efek kurang tidur, minumlah kopi dan tidur selama dua puluh menit.
Biasanya trik ini banyak dipakai oleh sopir yang kelelahan. Tapi tetap saja sebenarnya yang diperlukan oleh tubuh adalah tidur.