close
Nuga Sehat

Apakah Ngopi Bisa Mencegah Asam Urat?

Ya, siapa sih yang tidak sukangopi?

Memang, ada sebagian orang yang mengalami masalah asam lambung atau alergi dengan kopi sehingga tidak bisa mengonsumsi minuman ini, namun kebanyakan orang bisa meminumnya hingga beberapa cangkir setiap hari karena rasanya yang nikmat dan mampu membuat konsentrasi meningkat.

Bahkan, kopi juga dianggap sebagai minuman yang bisa memberikan manfaat kesehatan.

Telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa minum kopi secara teratur bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker, namun banyak masyarakat yang juga menyebut kebiasaan minum kopi mampu mencegah datangnya asam urat.

Sebenarnya, apakah memang benar kopi bisa memberikan manfaat kesehatan ini?

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 2007 silam dan melibatkan sekitar 46 ribu pria, dihasilkan fakta bahwa ada kaitan antara kebiasaan minum kopi dengan risiko terkena asam urat. Para partisipan yang mengonsumsi empat hingga lima cangkir kopi setiap hari ternyata memiliki risiko terkena asam urat lebih rendah, tepatnya mencapai 40 persen dibandingkan dengan pria yang tidak suka minum kopi.

“Beberapa komponen di dalam kopi seperti asam klorogenat dan antioksidan bisa membantu mencegah datangnya asam urat,” ungkap salah satu peneliti, Elinor Mody dari Brigham and Women Hospital, Boston, Amerika Serikat.

Asam klorogenik dan antioksidan mampu menurunkan beberapa jenis hormon di dalam darah, termasuk insulin dan zat asam urat. Dengan kadar insulin dan zat asam urat yang lebih rendah, maka tentu tidak akan terjadi penumpukan kristal asam urat di persendian, bukan?

Hanya saja, bagi mereka yang sudah memiliki masalah asam urat, minum kopi justru dianggap bisa membuat masalah kesehatan yang diidapnya menjadi semakin memburuk.

Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tuhina Neogi, MD dari Boston University School of Medicine, dihasilkan fakta bahwa mengonsumsi kopi atau teh dengan berlebihan bisa membuat gejala serangan asam urat meningkat.

Melihat adanya fakta ini, penderita asam urat sebaiknya berkonsultai kepada dokter terlebih dahulu untuk memastikan apakah mereka boleh minum kopi atau tidak. Selain itu, mereka juga bisa memastikan seberapa banyak jumlah kopi yang aman untuk mereka konsumsi.

Selain itu penderita tekanan rendah seperti dilansir dari laman Boldsky, adalah dengan mengonsumsi kopi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan kafein di dalam kopi yang bisa menyempitkan pembuluh darah sehingga membuat tekanan darah meningkat secara alami.

Dengan mengonsumsi kopi yang tidak ditambahi kandungan gula atau krim, maka kita pun bisa membuat tekanan darah menjadi normal dalam waktu yang tidak lama.

Minuman lain yang bisa membantu meningkatkan tekanan darah adalah air garam.

Sebagaimana kita ketahui, garam seringkali dianggap sebagai penyebab utama masalah tekanan darah tinggi, apalagi jika dikonsumsi dengan berlebihan karena dicampurkan di dalam makanan demi menambah kelezatannya.

Jika kita sampai mengalami masalah tekanan darah rendah, ada baiknya mencoba mengonsumsi air yang sudah dicampur dengan setengah sendok teh garam demi membuatnya menjadi normal kembali.

Jus buah ternyata juga bisa membantu mengatasi masalah hipotensi. Hanya saja, jus yang dimaksud bukanlah yang dibuat dari sembarang buah, melainkan yang dibuat dari buah bit.

Dengan mengonsumsi jus buah bit dua gelas sehari secara rutin dalam seminggu, maka kita bisa membantu mengembalikan tekanan darah menjadi normal.

Bahan makanan lain yang bisa membantu kita meningkatkan tekanan darah rendah adalah madu. Dengan mengonsumsi satu sendok madu secara rutin, maka tekanan darah di dalam tubuh bisa dikembalikan ke level yang normal.

Hanya saja, banyak orang yang masih kebingungan untuk membedakan anemia dengan tekanan darah rendah mengingat gejalanya cenderung mirip, yakni tubuh yang lemas dan kepala pusing. Jika memang ragu, ada baiknya kita memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apa penyebabnya.

Lantas, apakah penderita darah tinggi atau hipertensi bias minum kopi?

Telah banyak penelitian yang menghasilkan fakta bahwa kandungan kafein di dalam kopi bisa meningkatkan tekanan darah.

Kafein mampu merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi hormon adrenalin dengan lebih banyak dan akhirnya mempengaruhi diameter pembuluh darah yang kemudian berimbas pada kenaikan tekanan darah.

Penelitian lain bahkan membuktikan  bahwa konsumsi kopi bisa membuat kinerja obat penurun tekanan darah menjadi tidak efektif. Padahal, penderita masalah tekanan darah tinggi harus menjaga tekanan darahnya tetap normal agar tidak sampai mengalami penyakit berbahaya layaknya stroke hingga serangan jantung.

Lantas, apakah penderita hipertensi tidak boleh minum kopi? Pakar kesehatan menyebutkan bahwa ada baiknya mereka berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi tekanan darahnya.

Pemeriksaan kesehatan bisa memastikan apakah mereka bisa mengonsumsi kopi atau tidak. Jika memang diperbolehkan, ada baiknya penderita hipertensi membatasi konsumsi kafein tidak sampai 200 mg per hari. Jumlah ini sama dengan satu cangkir kopi saja.

Jika bisa, pilihlah kopi yang rendah kafein. Biasanya, kopi decaf bisa menjadi pilihan yang tepat bagi penderita hipertensi yang ingin menikmati minuman yang biasanya dikonsumsi dalam kondisi hangat ini.