Anda seorang penderita “asam urat?”
Kehidupan Anda identik sebagai rasa sakit yang mengganggu dan menyebabkan radang sendi.?
So pasti. Dan gejala itu pun datangnya juga tak terduga.
Diawali nyeri di bagian sendi, terutama pada jempol kaki lalu merambat ke persendian kaki.
Tapi tahukah Anda dampak asam urat tidak sebatas itu saja?
Nah, jurnal Rheumatology Inggris dua tahun silam menemukan bahwa pemilik kadar tinggi asam urat memiliki peluang dua kali lipat lebih besar terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang memiliki kadar normal.
Kaitan di antara keluhan asam urat dan serangan jantung itu berlatar kemiripan faktor penyebab.
Keduanya sama-sama dipicu kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kadar Kolesterol melebihi normal.
Asam urat dipicu pola makan tinggi purin, zat ini merupakan salah satu pembentuk struktur kimia dari gen manusia, hewan, dan tumbuhan. Akibatnya, kadar asam urat meningkat, hingga melebihi kadar jenuh, mengental, kemudian mengendap dalam darah.
Endapan tersebut akan menumpuk serta membentuk kristal pada sendi sehingga menyebabkan peradangan.
Selain itu, tingginya asam urat dalam darah juga dapat merusak pembuluh darah.
Pada tahap ini, serangan jantung memiliki kemungkinan besar terjadi.
Ketika didiagnosis menderita asam urat, seseorang sebaiknya juga memeriksa berat badan, tekanan darah, dan kandungan Kolesterol dalam darah.
Ia juga disarankan menjalani pengobatan untuk menurunkan kadar asam urat serta pengurangan risiko penyakit jantung
Lantas bagaimana solusi pencegahannya?
Menderita asam urat bukan akhir dari segalanya.
Penyakit ini dapat dicegah dan jumlah zat purin dalam tubuh bisa dikendalikan dengan menerapkan pola hidup sehat.
Untuk sehari-hari, Anda bisa memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti buah, sayuran, beras merah; protein tanpa lemak, dan lemak esensial.
Ahli kesehatan menyarankan pula konsumsi asupan penurun zat asam urat, seperti buah beri, tahu, minyak zaitun, dan bawang putih.
Masukkan juga olahraga dalam rutinitas harian Anda, minimal empat sampai lima kali seminggu selama tiga puluh hingga empat puluh lima menit per hari.
Kebiasaan ini efektif untuk menurunkan berat badan serta menjaga stamina.
Jika Anda sudah didiagnosis punya asam urat tinggi, mulailah mengurangi konsumsi minuman beralkohol.
Ganti asupan cairan dengan air putih, dan jus buah.
Untuk Anda tahu, setiap tahun jutaan orang meninggal dunia karena tidak sempat mendapatkan pertolongan saat serangan jantung.
Serangan jantung memang bisa terjadi tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya.
Bagi mereka yang beresiko tinggi terkena serangan jantung sebaiknya mewaspadai beberapa situasi dan waktu karena pada saat itu risiko datangnya serangan jantung sangat besar.
Misalnya sat pagi hari Pada saat itu resiko terjadinya serangan jantung naik sampai empat puluh persen di pagi hari.
Mengapa?
Karena saat kita bangun, tubuh melepaskan adrenalin dan hormon stres lainnya sehingga tekanan darah dan kebutuhan oksigen meningkat.
Di pagi hari darah juga lebih kental dan lebih sulit dipompa karena kita agak dehidrasi. Semua faktor itu memicu serangan jantung.
Lindungi diri Anda dengan cara memiliki rutinitas bangun pagi sehingga Anda bisa bangun tanpa terburu-buru.
Jika Anda senang berolahraga pagi, lakukan pemanasan dengan baik sehingga jantung tidak terlalu stres.
Bila Anda mendapatkan obat kardiovaskular jenis beta-blocker, sebaiknya minum sebelum tidur agar di pagi hari jantung dalam kondisi baik.
Penelitian lain menunjukkan bahwa dua puluh satu persen serangan jantung terjadi pada senin pagi.
Belum jelas penyebabnya, mungkin karena rasa stres dan depresi karena harus kembali bekerja.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan “health.com, menunjukkan makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat bisa membuat pembuluh darah mengerut sehingga lebih rentan terjadi bekuan darah.
Acara makan-makan memang sulit dihindari, tetapi Anda bisa membatasi porsi makan agar tidak berlebihan.
Pada mereka yang beresiko tinggi sakit jantung, konsumsi aspirin setiap hari akan mencegah terjadinya pengentalan darah.
Serangan jantung bisa saja terjadi di sembarang tempat, termasuk saat Anda sedang susah buang air besar di toilet.
Mengejan bisa meningkatkan tekanan di bagian dada sehingga darah menjadi lambat kembali ke jantung.
Lindungi diri dengan mengonsumsi cukup serat, air, dan menghindari mengejan terlalu kuat saat BAB.
Serangan jantung terjadi karena korban tidak terbiasa dengan aktivitas fisik berat yang dilakukannya sehingga stres hormon meroket dan membuat tekanan darah dan detak jantung meningkat.
Untuk mencegahnya, lakukan olahraga secara teratur dengan tingkat sedang dan secara bertahap tingkatkan intensitasnya.
Dari perspektif penyakit jantung, berdiri di podium merupakan situasi yang sama dengan olahraga berat.
Rasa takut dan gugup karena harus bicara di depan orang banyak bisa meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan level hormon adrenalin.