“Medicaldayli” dalam edisi terbarunya mengutip jurnal yang ditulis oleh Alicja Wolk.Phd, seorang peneliti kesehatan gizi, mengungkapkan adanya interaksi antara usia dengan makanan. Menurut artikel itu, mengonsumsi buah dan sayur bisa mempengaruhi usia kehidupan seorang manusia.
Artikel yang populer itu, tentang buah dan sayur, mengingatkan kita pada nasihat masa kecil yang selalu diingatkan oleh ibu-ibu kepada anaknya. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, rasanya buah dan sayur makin tersisih dari pola makan sehari-hari.
Ibu-ibu, terutama di kampung-kampung pinggiran, yang tidak mengenal uraian kadar vitamin dan nutrisi dalam kandungan buah dan sayur, secara alami tak pernah alpa untuk menempatkan menu sayur dan buah bagi keluarganya.
Mereka hanya tahu buah dan sayur menyehatkan. Mereka tak hafal kandungan vitamin, mineral, dan serat yang yang disediakan asupan itu dan berapa pentingnya ia dibutuhkan tubuh. Mereka rutin mengonsumsi buah dan sayur, dan ternyata juga mereka bisa melewati usia lebih panjang.
Hal tersebut disimpulkan dari penelitian sepanjang 13 tahun terhadap 71.000 orang Swedia berusia 45-83 tahun. Penelitian itu mengukur tentang konsumsi buah dan sayur serta usia harapan hidup para responden.
Ternyata, menurut peneltian terbaru, seperti di kutip dari “medicaldaily,” mereka yang makan sedikitnya satu sajian buah setiap hari berusia 19 bulan lebih panjang dibanding orang yang tidak pernah makan buah. Hal yang sama didapat dari orang yang makan sayur. Rutin makan sayur setiap hari memperpanjang umur sampai 32 bulan.
Pengambilan data survei ini dilakukan antara tahun 1997-1998. Di akhir tahun 2010, sekitar 11.500 responden meninggal dunia.
Walau sudah terbukti baik bagi tubuh, sebenarnya berapakah porsi makan buah dan sayur yang dianjurkan?
Para peneliti mencatat bahwa makan lima kali sayur dan buah setiap hari adalah yang terbaik. Makan dengan porsi kurang dari itu efeknya terhadap usia harapan hidup menjadi tidak optimal.
Menurut Alicja Wolk, PhD, salah satu peneliti, sebaiknya kita mengonsumsi lebih banyak sayuran ketimbang buah. Tetapi, baik buah maupun sayur, harus ada dalam menu harian.
“Buah dan sayur mengandung tipe vitamin dan mineral yang berbeda, yang tidak bisa kita temukan dalam makanan lain. Buah pada dasarnya lebih tinggi kalori. Meski begitu, buah dan sayur harus sama-sama dikonsumsi,” katanya.
Konsumsi buah dan sayur secara rutin juga diketahui menurunkan risiko terkena penyakit berbahaya, seperti kanker, penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. Selain itu, sistem kekebalan tubuh dan tekanan darah menjadi lebih baik.
Buah dan sayuran seharusnya menjadi bagian dari pola makan sehari-hari mengingat kandungan gizinya sangat dibutuhkan tubuh. Namun untuk memetik manfaat dari buah dan sayuran, kita juga perlu memperhatikan kebersihannya melalui cara pencucian yang tepat.
Buah dan sayur mungkin mengandung kotoran, mikroorganisme berbahaya bahkan zat pengawet dan pestisida. Maka penting halnya untuk membersihkannya sebelum dikonsumsi.
Cara umum untuk membersihkan buah dan sayur adalah dengan mencucinya dengan air yang mengalir, ditambahkan sabun jika perlu. Selain itu untuk mengolah sayur dan buah, kita juga perlu memperhatikan kebersihan peralatan makan bahkan tangan kita.
Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah bentuk dari masing-masing buah dan sayur tidaklah sama. Lantaran bentuknya yang tidak sama itulah, maka kita membutuhkan cara membersihkan yang khusus agar mendapatkan buah dan sayur yang bersih optimal.