Media Inggris “daily mail,” Rabu, 30 Maret 2016, mengingatkan orang tua untuk berhati-hati dalam memberikan minuman buah kemasan kepada anak-anak mereka.
Para peneliti menemukan, sudah banyak minuman buah kemasan yang dijual secara komersial seperti jus atau smoothie yang mengandung gula dalam kadar yang “jahat”.
Meskipun penambahan gula pada minuman dianggap wajar, peneliti mendapati, kandungan gula alami dalam buah-buahan sudah cukup tinggi.
Sehingga, bila jus atau smoothie ditambahkan pemanis, dapat memberikan risiko kesehatan jangka panjang bagi anak-anak.
Bentuk gula yang ditemukan dalam buah segar secara kimiawi sama dengan bentuk gula yang ditemukan dalam gula halus pada minuman buah kemasan, namun serat pada minuman buah kemasan telah diproses, sehingga mudah dipecah dalam tubuh.
Hal tersebut dapat menyebabkan lonjakan energi yang cepat, yang jika tidak dibakar dengan cepat pula, dapat mengakibatkan kenaikan berat badan.
Penulis studi Simon Capewell mengatakan, meskipun orangtua sudah berusaha mengontrol asupan gula bagi anak-anak mereka, kandungan gula yang tinggi dalam minuman buah kemasan dapat merusak usaha tersebut.
Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa banyak produk minuman buah kemasan yang dirancang untuk kebutuhan gizi orang dewasa yang aktif, bukan anak kecil.
“Kandungan gula dari minuman buah kemasan, termasuk jus buah alami dan smoothie ditemukan sangat tinggi,” kata Capewell. “Dan smoothie adalah pelanggar terburuk.”
Brigitte Zeitlin, seorang ahli diet menambahkan, “Buah yang tinggi gula dikenal sebagai fruktosa.
Meskipun gula tersebut berasal dari sumber yang sehat, Anda tetap perlu membatasi asupannya.”
Misalnya, dua buah apel berukuran besar memiliki jumlah gula yang hampir sama dengan satu botol kecil soda, menurut laporan Authority Nutrition.
Untungnya, buah segar tinggi akan serat, yang berarti ketika Anda makan buah utuh, tubuh akan menghabiskan begitu banyak energi mencernanya, sehingga kandungan gula tidak memiliki kesempatan untuk menyebabkan kerusakan pada kesehatan tubuh.
Namun, tidak demikian dengan minuman buah kemasan.
“Hal utama yang Anda lewatkan pada saat memberikan anak-anak jus buah kemasan adalah serat,” Lisa Moskovitz, seorang ahli diet di NY yang tidak terlibat dengan penelitian ini.
“Serat membantu anak merasa kenyang dan mengontrol lonjakan gula darah sehingga anak-anak tidak akan kelebihan gula. Tanpa serat, gula bisa masuk ke aliran darah sekaligus.”
Terlalu banyak gula dalam tubuh tanpa cara efektif untuk membakarnya, tidak peduli dari mana sumber gula berasal, dapat mengembangkan risiko diabetes pada anak-anak dan menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.
Capewell berharap, bahwa temuannya itu dapat memberi perubahan tertentu dalam regulasi penjualan minuman buah kemasan di Inggris dan di negara lain, demi lebih melindungi kesehatan anak-anak.
Untuk saat ini, Moskovitz menyarankan untuk memberikan anak-anak buah-buahan segar atau jus buah segar tanpa gula untuk camilan, tapi menghindari jus buah kemasan.
Berlabel sehat dan akrab dengan pelaku diet serta gaya hidup sehat.
Beberapa makanan ini, ternyata menyimpan kandungan gula yang cukup tinggi.
Bukan berati harus dihindari, namun sebaiknya Anda mulai mengurangi porsinya.
Apalagi, bila Anda memiliki risiko diabetes.
Roti gandum yang memiliki lebih banyak serat ketimbang roti putih bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Namun, sama seperti jenis kudapan roti lainnya, roti gandum utuh sekalipun ternyata mengandung kadar gula yang sama tingginya.
Bahkan, menurut penelitian dari the Harvard Medical School, setangkup roti gandum utuh memiliki jumlah indeks glikemik tinggi ketimbang Snicker’s bar
Indeks glikemik atau glycemic index sendiri merupakan ukuran kecepatan makanan untuk diserap menjadi gula darah.
Dan semakin tinggi angka GI, maka semakin cepat pula kenaikan kadar gula darah.
Berita baiknya, tak semua jenis oatmel memiliki kandungan gula tinggi.
Namun, bagi mereka yang tak punya banyak waktu untuk memasak jenis oatmel dengan rasa plain, dan memilih oatmeal instan dengan berbagai varian rasa, itulah yang menjadi masalah.
Sebab, oatmel yang sudah ditambahkan perasa mengandung cukup banyak gula dan bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Bila Anda memakannya untuk sarapan, gula yang tinggi bisa membuat tubuh cepat lelah karena harus mencerna gula.
Pilihan terbaik ialah menggabungkan oatmeal plain dengan susu almond.
Susu almond sendiri dipercaya bisa menjaga kestabilan gula darah dan baik untuk dikonsumsi di pagi hari.
Terkenal sebagai pelengkap salad yang lezat, kebanyakan cuka balsamic ternyata memiliki campuran karamel dan jagung yang mana keduanya memiliki kandungan gula tinggi.
“Bahkan kadar gula pada cuka tersebut sama dengan saus salad yang creamy,” papar JJ Virgin, seorang celebrity nutritionist dan penulis dari buku JJ Virgin’s Sugar Impact diet.
JJ Virgin menyarankan, bila Anda memesan salad, sebaiknya pilih saus dengan kandungan minyak zaitun atau cuka anggur merah yang memiliki kandungan gula rendah.”
Ketimbang memilih jus buah instan, jus buah alami tanpa gula dinyatakan jauh lebih sehat dan segar.
Selain kandungan vitamin yang lengkap, buah segar memiliki rasa gula buah alami yang bersahabat untuk tubuh.
Bila ingin mendapati sensasi manis, andalkan saja buah dengan rasa manis seperti jeruk atau semangka.
Sebaliknya, walau berlabel sehat, jus buah kemasan memiliki kandungan gula yang tinggi, vitamin yang hilang selama proses pengemasan, kadar serat yang rendah, bahkan beberapa mengandung pengawet.
Tak berbeda dengan jenis minuman manis kemasan lainnya