Berpikir positif?
Ya, bila Anda bias mendapatkannya itu berarti awal dari hidup sehat.
Iya juga, berpikir positif memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan jiwa seseorang.
Pikiran positif akan menuntun seseorang bertindak dan bersikap lebih baik dalam menghadapi masalah.
Meski kaitan antara pikiran positif dan kesehatan tubuh sering disangsikan, namun kemungkinan tersebut tetap ada. Beberapa penelitian mulai membuktikan efek baik dari pikiran positif terhadap kesehatan.
Ada deretan manfaat kesehatan yang bisa didapatkan dari kecenderungan untuk berpikir positif:
Pertama, bias lebih baik dalam melawan stres
Salah satu kemampuan seseorang yang memelihara pikiran positif adalah lebih baik dalam mengendalikan stres.
Pikiran positif akan menghasilkan optimisme dan sebuah pendekatan diri yang lebih baik saat menghadapi berbagai problem. Hal tersebut merupakan kunci untuk mengendalikan stres.
Manajemen yang baik dalam mengelola masalah dan stres merupakan salah satu poin penting dalam memelihara kesehatan.
Dalam berbagai hal, stres memiliki efek membahayakan bagi kesehatan. Beberapa kondisi kesehatan yang terkait dengan stres antara lain sakit kepala, peningkatan tekanan darah, depresi, dan kecemasan.
Hal ini dapat diperburuk bila seseorang mencoba mengurangi stres dengan jalan mengonsumsi alkohol, merokok, atau bahkan menggunakan obat-obatan terlarang.
Mereka yang berpikiran dan bertindak positif cenderung memiliki kualitas dan gaya hidup yang lebih baik, yaitu lebih sehat dalam pengelolaan diet, lebih sering olahraga, serta tidak berlebihan dalam mengonsumsi alkohol dan rokok.
Selain itu bias menurunkan risiko terkena penyakit jantung
Salah satu potensi yang dapat diperoleh dari pikiran positif adalah meminimalkan peradangan dan menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Bagaimana pengaruh antara pikiran positif dan berkurangnya risiko penyakit jantung masih belum dapat dipastikan.
Akan tetapi hal ini diduga terkait dengan efek pikiran positif dalam membantu seseorang di kesehariannya untuk membuat keputusan yang lebih baik, mengurangi stres, dan memelihara sistem kekebalan tubuh sehingga jantung terlindung dari penyakit.
Bisa juga mempercepat masa penyembuhan
Pikiran positif juga berpotensi menuntun seseorang untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih baik saat menderita penyakit berat.
Berdasarkan riset, mereka yang memilih menghadapi penyakit yang diderita dengan optimisme lebih mungkin memperoleh pemulihan dibandingkan mereka yang menyerah.
Pikiran positif ini kemudian berimbas kepada tindakan-tindakan yang mendukung kesembuhan, salah satunya adalah rajin mengonsumsi obat dan rutin melakukan perawatan.
Lainnya meningkatkan kesehatan pada lansia
Bahkan bagi para lansia sekalipun, pikiran positif memiliki peran yang signifikan dalam membantu proses pemulihan.
Hasil riset menunjukkan bahwa pikiran positif dapat membantu jantung membatasi respons terhadap kondisi stres.
Selain itu, pikiran positif juga berperan membentuk perilaku sehat, stabilitas fisik, efektivitas diri, dan memperlambat pikun. Namun untuk mendukung kemunculan sikap positif ini, tetap diperlukan dukungan dari keluarga dan orang-orang terkasih.
Faktanya, banyak orang yang menganggap bahwa pikiran positif saja sudah cukup untuk mengubah keadaan.
Pikiran positif bukanlah sulap. Agar mampu menimbulkan efek yang baik bagi tubuh, tetap perlu dibarengi dengan tindakan yang nyata.
Tanpa adanya tindakan pengobatan atau pencegahan secara nyata, mustahil kesembuhan atau kebahagiaan seseorang bisa diraih.
Pikiran positif tidak bisa diraih secara instan atau muncul secara otomatis, apalagi jika selama ini Anda terbiasa memiliki pandangan negatif terhadap segala sesuatu.
Untuk menumbuhkannya, mulailah dengan cara lebih membuka diri dengan bersedia menerima kritik dan memperbaiki kekurangan.
Menerima diri sendiri apa adanya juga bisa menjadi langkah awal yang bagus.
Selain itu, mulailah mengurangi sikap terlalu kritis terhadap lingkungan sekitar sebagai bentuk pikiran positif Anda.