Kolesterol tinggi masih saat ini menjadi masalah sejuta umat di seluruh dunia
Ternyata, jika kolesterol tinggi ini dibiarkan, dapat mendatangkan sederet dampak buruk bagi otak.
Kolesterol memang sangat sulit untuk dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ini karena senyawa tersebut dapat dengan mudah ditemukan pada makanan yang dikonsumsi.
Kolesterol sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu kolesterol baik dan kolesterol jahat
Dalam batas yang normal, keduanya memiliki peranan yang penting dalam menunjang fungsi tubuh.
Menurut dr Resthie Rachmanta Putri, yang dikutip dari Klik Dokter mengatakan, dikatakan kolesterol tinggi bila kadar kolesterol baik kurang dari enam puluh miligtam per deciliter dan kadar kolesterol jahat lebih dari seratus milligram perdecilter.
Pada kondisi tersebut, seseorang memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami penyumbatan di pembuluh darah.
Keadaan ini lama-kelamaan dapat menyebabkan penyakit jantung dan serangan jantung, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian mendadak.
Selain membawa permasalahan pada jantung, berdasarkan penelitian ditemukan bahwa kadar kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan masalah pada otak, berikut diantaranya:
Dalam sebuah penelitian, direktur Universitas California, Charles DeCarli, MD, mengamati tingkat amiloid di otak dari tujuh puluh empat orang dewasa.
Peneliti menemukan, responden yang memiliki kolesterol jahat atau LDL yang lebih tinggi memiliki lebih banyak kadar amiloid di otaknya.
Amiloid merupakan senyawa yang ditemukan di otak penderita Alzheimer, yang diduga memegang peranan penting pada terjadinya kondisi tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr Roelof Smit dari Leiden University Medical Center, Belanda, mendapatkan hasil bahwa responden dengan kadar kolesterol jahat yang tinggi cenderung memiliki nilai tes kognitif yang lebih rendah.
“Temuan ini menambah bukti bahwa faktor pembuluh darah memiliki kaitan yang erat dengan fungsi neuro-kognitif. Penelitian lanjutan sangat dibutuhkan untuk menguraikan mekanisme tersebut,” ungkapnya.
Kadar kolesterol tinggi di dalam tubuh dapat menyebabkan terbentuknya plak aterosklerosis. Plak ini dapat menghambat aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke otak.
Sewaktu-waktu, plak tersebut dapat pecah dan menyebabkan bekuan darah berkumpul; menyumbat aliran ke sel otak.
Keadaan ini terjadi secara mendadak dan melumpuhkan sistem saraf pusat. Pada akhirnya, stroke tak bisa lagi dihindari.
Seelain itu ilmuwan Dr.Roelof Smit dari Leiden University Medical Center, Belanda, melakukan penelitian pada empat ribu orang lanjut usia yang menggunakan obat penurun kolesterol statin.
Para responden ini sudah menggunakan statin selama tiga bulan.
Orang yang memiliki variasi terbanyak pada kadar LDL-nya selama periode dua setengah tahun menunjukkan skor terendah pada tes kognitif.
Perubahan mendadak pada level LDL diketahui berpengaruh pada kognitif yang meliputi fungsi perhatian, memproses informasi, dan memori.