Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari University of Leeds dan dipublikasikan di Journal of Epidemiology & Community Health, mengungkapkan diet yang dilakukan oleh perempuan bisa memengaruhi usia menapousenya.
Ya, ternyata ungkapan “You are what you eat,” tak sekadar soal kepribadian.
Makanan yang disantap perempuan ternyata juga berefek pada perkiraan usia mereka mengalami menopause.
Mengutip laman Refinery 29, konsumsi diet tinggi karbohidrat akan menyebabkan munculnya gejala-gejala menopause lebih cepat.
Diet tinggi karbohidrat dan konsumsi banyak pasta serta nasi diklaim akan mempercepat menopause sampai satu setengah tahun lebih awal.
Di Inggris sendiri, rata-rata perempuan mengalami menopause pada usia 51 tahun.
Sebaliknya, ketika diet dengan menyantap makanan yang mengandung ikan dan kacang-kacangan alias diet tinggi serat, seorang perempuan akan dianggap bisa menunda jadwal normal menopause.
Dalam studi selama empat tahun yang melibatkan sembilan ratusan perempuan berusia empat puluh hingga enam puluh lima tahun menemukan bahwa diet dengan tinggi asupan legum, kacang, lentil, dan lainnya akan menunda menopause sekitar satu setengah tahun.
Peneliti pun melihat adanya beberapa faktor yang berkontribusi dalam hal ini.
Beberapa di antaranya adalah bobot tubuh, ‘sejarah’ alat reproduksi seseorang, dan penggunaan hormone replacement therapy atau HRT.
Mereka belum bisa menemukan adanya hubungan faktor genetik dalam hal ini.
Hanya saja berdasarkan temuan ini, mereka mengungkapkan bahwa perempuan tak perlu mengganti diet mereka hanya karena penelitian tersebut.
Sayangnya, peneliti juga belum bisa membuktikan penyebab dan hubungan antara diet dengan usia menopause.
Hanya saja mereka mengklaim memiliki berbagai penjelasan terkait hal tersebut.
Aneka jenis legum dan kacang-kacangan mengandung antioksidan. Antioksidan ini dihubungkan dengan masa menstruasi yang lebih normal dan lama.
Sementara itu asam lemak omega 3 yang banyak terdapat di minyak ikan, bisa meningkatkan jumlah antioksidan.
Berbeda dengan kacang dan legum, konsumsi karbohidrat olahan yang tinggi akan meningkatkan risiko resistansi insulin.
Hal ini akan mengacaukan hormon seks dan meningkatkan level oestrogen yang memicu ovulasi.
Hal ini akan berimbas pada siklus menstruasi seseorang dan dianggap mempercepat ‘habisnya’ produksi sel telur.
Sebenarnya menapouse bisa terjadi pada berbagai usia dan rata-rata wanita menopause pada usia lima puluh satu tahun.
Banyak perubahan yang terjadi pada wanita setelah menopause, tubuh wanita mungkin tidak seperti dulu lagi. Berat badan wanita menopause pun bisa melonjak naik.
Hal ini bisa terjadi karena perubahan hormon saat menopause.
Wanita menopause biasanya lebih sulit untuk mempertahankan berat badannya. Anda akan banyak kehilangan massa otot dan lebih banyak mendapatkan lemak, terutama di area perut.
Hal ini tentu dapat meningkatkan risiko kesehatan, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lainnya.
Untuk itu, Anda perlu menjaga pola makan, sehingga berat badan Anda pun terkontrol dengan baik. Ini merupakan kunci dalam meningkatkan kesehatan tubuh dan mencegah Anda dari berbagai masalah kesehatan.
Untuk menjaga berat badan Anda tetap normal dan sehat, Anda perlu menjaga pola makan Anda sehari-hari. Berikut ini merupakan pola makan yang sehat untuk wanita menopause.
Anda disarankan untuk mengonsumsi sayur dan buah sebanyak lima porsi setiap hari. Jumlah ini dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, serta serat.
Penelitian membuktikan bahwa orang yang makan setidaknya 5 porsi sayur dan buah setiap hari memiliki risiko penyakit jantung, stroke, dan kanker yang lebih rendah.
Mengonsumsi banyak sayur dan buah juga dapat membantu menjaga berat badan.
Wanita menopause biasanya mengalami keluhan vagina kering dan kulit kering yang disebabkan oleh penurunan hormon estrogen.
Sehingga, dengan minum banyak air (setidaknya delapan gelas per hari), ini dapat membantu menjaga kelembaban kulit Anda. Minum banyak air sangat diperlukan untuk menjaga agar tubuh Anda tetap terhidrasi.
Protein sangat diperlukan tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Banyak sumber makanan yang mengandung protein, sehingga Anda sangat mudah untuk mencukupi kebutuhan protein. Daging tanpa lemak, ikan, telur, dan kacang-kacangan merupakan beberapa sumber protein yang baik bagi Anda.
Menurunnya hormon estrogen saat masa menopause membuat massa tulang cepat hilang, sehingga kesehatan tulang menurun. Untuk itu, Anda perlu memenuhi kebutuhan kalsium Anda untuk membantu menjaga kesehatan tulang.
Selain kalsium, nutrisi lain yang penting Anda penuhi selama masa menopause adalah zat besi. Anda disarankan untuk mencukupi kebutuhan zat besi Anda sebanyak delapan milligram per hari.
Ini bisa Anda dapatkan dari daging merah tanpa lemak, ayam, ikan, telur, sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Lemak sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Namun, terlalu banyak lemak dalam tubuh juga tidak baik. Selain itu, perhatikan juga jenis lemak yang Anda konsumsi. Cobalah memenuhi kebutuhan lemak tubuh yang bersumber dari lemak tak jenuh (seperti alpukat, salmon, dan minyak zaitun).
Sebaliknya, batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans
Hal ini dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam tubuh Anda. Kadar kolesterol tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Konsumsi terlalu banyak gula atau makanan dan minuman manis dapat menyebabkan kenaikan berat badan berlebih. Juga, dapat meningkatkan risiko kerusakan gigi.
Sedangkan, terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.