Jalan kaki sebagai salah satu bentuk aktivitas fisik membawa kebaikan untuk tubuh. Namun, sayangnya kebiasaan ini mulai jarang dilakukan.
Padahal, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Kidney Diseases dan Duke University Medical Center, AS, berjalan kaki setidaknya tiga puluh menit sehari bisa mencegah sindrom metabolik, yaitu faktor risiko terjadap penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, dan darah tinggi.
Sebuah penelitian lainnya menunjukkan bahwa jalan kaki bisa membuat mood lebih baik. Jalan kaki adalah olahraga yang paling murah.
Tanpa harus membeli alat-alat berat yang mahal agar bisa berkeringat, jalan kaki dengan jarak tertentu sudah membantu tubuh dalam kelancaran proses metabolisme.
Nah sekarang coba bangun dari kursi Anda, pergilah keluar ruangan sebentar.
Lalu habiskan waktu di luar luangan dengan menikmati pancaran sinar matahari, semilir angin, bertemu dengan banyak orang dan hal lainnya yang membuat Anda lebih bersemangat.
Terlebih jika hal tersebut dilakukan bersama dengan pasangan atau sahabat pasti Anda pun akan lebih bahagia.
Menurut Jeff Miller, Ph.D seorang psikolog dari Saint Xavier University, berjalan kaki memberikan dampak yang positif seperti sebuah energi.
Berjalan kaki mampu mengendalikan perasaan menjadi berbunga-bunga, rasa antusias yang tinggi, sukacita, kegembiraan, dan kepekaan.
Pasalnya berjalan kaki mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak yang membuat diri kita merasa lebih baik.
Berjalan kaki ternyata juga dapat membantu dalam memerangi depresi.
Penelitian lainnya telah menunjukkan berjalan kaki secara rutin selama tiga kali perminggu mampu membakar tiga ratus lima puluh kalori dan terbukti bisa mengurangi gejala depresi hampir seefektif obat antidepresan.
Olahraga jalan kaki juga dapat dikombinasikan dengan terapi obat-obatan untuk mengontrol dan mengobati depresi berat.
Manfaat lain dari berjalan secara teratur, terutama di luar ruangan adalah peningkatan kadar vitamin D. Pasalnya kekurangan vitamin D akan meningkatan risiko depresi serta gangguan afektif musiman
Meskipun vitamin D tersedia di beberapa makanan, seperti produk susu namun banyak orang terutama mereka yang bekerja di dalam ruangan kadang sering abai untuk sekedar mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin D.
Sebuah penelitian mengenai Perencanaan dan Tata Kota menemukan bahwa orang yang berjalan keliling taman merasa lebih bahagia dan kecemasannya berkurang dibandingkan mereka yang berjalan dengan jumlah waktu yang sama namun dekat lalu lintas yang padat.
Dalam sebuah penelitian selanjutnya, para peneliti yang sama menemukan bahwa berjalan di ruang hijau membuat orang cenderung untuk merenung atas aspek-aspek negatif dari hidup mereka.
Sejumlah penelitian telah melaporkan bahwa kesadaran diri dapat mengurangi stres, jadi cobalah mengubah kebiasaan Anda untuk berjalan sebagai bentuk mediasi agar mencairkan rasa kecemasan.
Berjalan kakilah dengan gaya berjalan yang menyenangkan patut dicoba.
Gaya berjalan ini dilakukan dengan cara mengayunkan lengan ke depan dan ke belakang atau memutar bahu ke atas dan ke bawah.
Orang-orang yang berjalan atau naik sepeda ke kantor memiliki suasana hati yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang naik mobil ataupun menggunakan sarana transportasi umum.
Hal ini berdasarkan penelitian di Inggris yang menanyakan kepada para partisipan yang memiliki kebahagian dan kesenangan dalam hidup. Membiasakan berjalan kaki 10 menit dapat memberikan dorongan semangat dalam memulai aktivitas Anda.