Bagi Anda, karbohidrat seperti nasi tentunya sulit untuk dilepas dari kehidupan sehari-hari.
Namun, karbohidrat tak hanya bisa diperoleh dari nasi, kentang, atau ubi.
Berdasarkan struktur kimiawinya, ada dua jenis karbohidrat yang dapat ditemukan dalam makanan atau minuman sehari-hari.
Karbohidrat terbagi atas karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks jika dilihat dari struktur kimiawinya.
“Perbedaan struktur kimia ini bukan hanya membedakan kedua jenis karbohidrat di bawah mikroskop, tetapi juga proses pencernaannya dalam tubuh,” katanya.
Secara lengkap, penjelasan kedua jenis karbohidrat tersebut adalah
Ini merupakan jenis karbohidrat yang tersusun dari gula sederhana yang mudah dicerna tubuh.
Kebanyakan karbohidrat sederhana berasal dari gula alami, seperti yang terkandung dalam buah-buahan dan susu.
Namun tak jarang, karbohidrat sederhana juga dapat ditemukan dalam bentuk gula tambahan, seperti pada permen dan minuman manis bersoda.
Karbohidrat jenis ini biasa ditemukan pada serealia, sayuran yang mengandung pati, atau umbi-umbian.
Karbohidrat kompleks mengandung gula dengan rantai yang lebih panjang, sehingga membutuhkan waktu cerna yang lebih lama.
Oleh karena itu, karbohidrat jenis ini dapat memberikan pasokan energi untuk durasi yang lebih panjang.
Kedua jenis karbohidrat tersebut sama-sama memiliki peranan penting dalam menyusun pola diet yang sehat.
Namun, baik karbohidrat sederhana maupun karbohidrat kompleks, Anda perlu pertimbangan matang untuk memilih bahan makanan dengan karakter terbaik.
Satu hal yang sering ditanyakan orang-orang adalah, seberapa besar porsi atau takaran yang pas bagi Anda untuk mengonsumsi asupan karbohidrat?
Agar lebih jelas, simak penjelasan yang dilansir Independent berikut ini.
Menurut Kirsty Bamping dari The British Dietetic Association, karbohidrat adalah komponen yang penting dalam semua makanan manusia, terlepas dari apakah mereka makan daging atau tidak.
“Disarankan lebih dari sepertiga makanan Anda harus terdiri dari makanan bertepung, seperti kentang, roti, nasi, dan pasta, dan sepertiga lainnya harus berupa buah dan sayuran,” kata Bamping.
Ini artinya, lebih dari setengah asupan kalori harian Anda harus berasal dari makanan mengandung karbohidrat, buah, dan sayuran.
Hal ini berlaku untuk siapa saja, baik yang pemakan daging, vegetarian atau vegan. Angka secara rinci adalah 260 gram karbohidrat dalam sehari.
Takaran tersebut nyatanya tidak sejalan dengan konsep diet rendah karbohidrat yang marak dilakukan orang-orang saat ini.
Diet keto, misalnya, merekomendasikan pelakunya untuk mengonsumsi karbohidrat kurang dari 30 gram per hari. Ini jelas sangat jauh daripada asupan karbohidrat harian yang disarankan oleh banyak pakar kesehatan.
“Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh sebagai bagian dari diet bergizi dan seimbang, karena mereka dipecah menjadi glukosa ketika dimakan sebelum diserap ke dalam aliran darah,” kata Bamping.
Perlu dicatat bahwa ketika tubuh rendah glukosa, hal tersebut dapat menyebabkan ketosis dan Anda rentan mengalami gejala seperti dehidrasi, lesu, badan lemas dan sebagainya.
Oleh karena itu, pahami jumlah karbohidrat yang mesti Anda konsumsi.
Jaga asupannya secara seimbang agar Anda mampu mendapatkan energi secara stabil.
Apabila Anda berniat untuk melakukan diet rendah karbohidrat, pastikan untuk berkonsultasi lebih dulu kepada dokter atau ahli gizi.