Sendi terasa nyeri belakangan ini?
Ada yang bilang itu karena Anda kena rematik.
Tetapi, yang lain menyebutnya kalau itu asam urat, jadi mana yang benar?
Ya, banyak orang yang tak tahu perbedaan antara rematik dan asam urat.
Memang sih, sama-sama memiliki gejala nyeri sendi, tapi apakah benar keduanya penyakit yang sama?
Lantas apa perbedaannya?
Rematik dan asam urat memiliki beberapa gejala yang sama yaitu menimbulkan nyeri pada sendi-sendi tubuh.
Meski begitu, sebenarnya keduanya adalah penyakit yang berbeda.
Rematik dan asam urat memang termasuk ke dalam kelompok penyakit radang sendi, tapi keduanya disebabkan oleh hal-hal yang jauh berbeda.
Rematik dalam bahasa medis disebut dengan rheumatoid arthritis, yaitu sejenis penyakit autoimun yang membuat sendi-sendi kaku dan meradang.
Jadi, peradangan disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan malah menyerang jaringan sendi tubuh sehat hingga membuatnya rusak.
Sedangkan nyeri sendi akibat asam urat disebabkan oleh terlalu banyak kadar asam urat (uric acid) di dalam tubuh.
Jadi, zat asam urat yang tertumpuk di dalam tubuh ini disebabkan oleh kebanyakan mengonsumsi makanan yang mengandung purin.
Di dalam tubuh, purin akan diolah menjadi asam urat dan pada keadaan normal, akan dikeluarkan tubuh melalui feses.
Namun, jika jumlahnya terlalu banyak, zat ini akan menumpuk dan berubah menjadi kristal pada sendi-sendi, kemudian terjadilah peradangan.
Rematik dan asam urat dapat menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan ketika beraktivitas.
Meskipun begitu, dari keduanya memang diketahui bahwa rematik tidak dapat disembuhkan, meski bisa diringankan atau dikendalikan gejalanya.
Ketika Anda didiagnosis dengan rematik, dokter akan memberikan berbagai pilihan pengobatan untuk meringankan gejala yang Anda rasakan.
Sedangkan jika Anda mengalami asam urat, Anda bisa mengendalikan gejalanya dengan mengatur pola makan yang sesuai.
Hindari makanan yang mengandung banyak purin dan alkohol.
Selain itu, dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk meringankan nyeri sendi akibat asam urat.
Walaupun terlihat mirip dan mempunyai gejala yang sama, yaitu membuat sendi nyeri, kemerahan, hingga bengkak, sebenarnya rematik dan asam urat mempunyai ciri yang berbeda.
Nyeri akibat asam urat, biasanya menyerang satu sendi dalam satu waktu dan sering kali terjadi pada kaki, biasanya pada bagian jari-jari kaki, terutama persendian jempol kaki.
Rematik bisa menyebabkan nyeri pada bagian tubuh mana pun, tetapi yang paling sering terjadi pada persendian di tangan, pergelangan tangan, dan kaki.
Rematik bisa menyerang beberapa sendi sekaligus dalam satu waktu.
Gejala asam urat selalu disertai dengan bengkak, kemerahan, serta rasa nyeri yang sering muncul.
Gejala rematik juga selalu menimbulkan rasa sakit, tetapi tidak selalu muncul bengkak atau kemerahan pada persendian.
Rasa nyeri sendi akibat rematik bisa berubah-ubah intensitasnya. Kadang sakit ringan hingga berat. Sedangkan rasa nyeri karena asam urat cenderung sering dan berat.
Akan tetapi, cara terbaik dan yang paling akurat untuk mengetahui apakah Anda mengalami asam urat atau rematik adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Dokter juga akan membantu Anda dengan pengobatan dan perawatan yang diperlukan.
Apakah mandi malam bikin rematik, alias nyeri sendi, yang bikin Anda mengurungkan niat masuk ke kamar mandi. Benarkah mitos tersebut? Teruskan membaca untuk cari tahu faktanya.
Kepercayaan bahwa mandi malam bikin rematik hanyalah sebatas mitos. Tidak ada hubungannya antara mandi malam hari dengan terjadinya atau kekambuhan rematik.
Rematik itu sendiri merupakan suatu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan, nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak pada sendi, tulang, tendon, ligamen, dan otot.
Para ahli berpendapat bahwa penyebab encok dan rematik pada dewasa adalah tingginya kadar asam urat. Asam urat tidak terdapat dalam kandungan air mandi.
Asam urat dihasilkan dari kerusakan alami sel tubuh Anda dan dari makanan yang Anda makan.
Kadar asam urat yang terlalu tinggi umumnya disebabkan oleh terlalu sering dan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin, terutama daging merah, jeroan, minuman beralkohol, dan seafood.
Dengan kata lain, mandi malam hari tidak bikin rematik, namun Anda memang akan merasa kedinginan.
Meski mandi bukanlah penyebab langsung dari kemunculan atau kekambuhan rematik, namun kebiasaan mandi malam dengan air dingin tetap tidak disarankan baik untuk orang yang sehat walafiat atau yang punya keluhan rematik atau asam urat.
Pasalnya, perubahan suhu dingin ini dapat menyebabkan menciutkan kapsul pelindung sendi. Semakin bertambahnya usia, lapisan pelindung sendi pun makin menurun sementara pelumas makin menebal saat usia lebih dari 45 tahun.
Hal ini pun dibenarkan oleh seorang profesor dari departemen psikiatri dan anestesiologi, Harvard Medical School, Robert Newlin Jamison.
Jamison menyatakan bahwa rematik bisa kambuh saat cuaca dingin akibat perubahan tekanan udara.
Bayangkan jika jaringan yang ada di sekitar sendi berbentuk seperti balon besar yang isinya terdapat sendi.
Ketika diguyur air dingin dari shower, maka tekanan udara di lingkungan menurun dan menekan tubuh hingga jaringan di sekitar sendi semakin membesar. Perbesaran jaringan ini membuat beban sendi bertambah dan kemudian muncul nyeri.
Walaupun begitu, Jamison menyatakan jika teori tersebut belum terbukti dapat menjelaskan mengapa rematik kambuh di udara dingin. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui alasan pastinya.
Mandi malam juga dapat mempercepat proses penuaan tubuh. Hal ini disebabkan karena ketika Anda kedinginan, tubuh Anda akan mengalami fase stress sehingga akan meningkatkan metabolisme dan meningkatkan aliran darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh. Pembesaran jaringan organ dalam tubuh dapat makin membebani kerja sendi, sehingga muncul nyeri.