Anda mungkin termasuk salah seorang yang mempertanyakan kenapa warna rambut setiap orang berbeda.
Dan banyak diantara Anda yang tidak menemukan jawabannya dan pertanyaan itu mengendap selama bertahun-tahun
Nah, untuk Anda tahu sSalah satu alasan dari perbedaan warna rambut ini adalah gen.
Baru-baru ini, tim ilmuwan dari King’s College London dan Erasmus MC University Medical Center Rotterdam menemukan seratus dua puluh empat gen yang memainkan peran utama menentukan variasi warna rambut manusia.
Tim yang terdiri dari ilmuwan forensik ini membuat sebuah tes yang berdasarkan penanda genetik baru.
Tes ini juga disebut lebih akurat sepuluh hingga dua puluh persen dibandung tes forensik yang ada untuk mengetahui apa warna rambut seseorang.
“Jika seseorang meninggalkan darahnya di tempat kejadian perkara, dari DNA mereka, Anda bisa mengetahui apakah orang tersebut memiliki rambut hitam atau merah dengan kepastian sembilan puluh persen,” ungkap Tim Spector, penulis utama penelitian ini dikutip dari The Guardian
Sayangnya, tes ini hanya akurat untuk rambut berwarna hitam atau merah. Sementara rambut berwarna pirang atau coklat masih sulit diprediksi, kata peneliti.
Sebenarnya telah diketahui bahwa variasi warna rambut dijelaskan oleh faktor yang diwariskan
Tapi, penelitian sebelumnya hanya mengidentifikasi selusin gen warna rambut.
Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Genetics ini menunjukkan sejumlah besar gen yang menentukan warna rambut seseorang.
Untuk mendapat temuan ini, para peneliti menganalisis data DNA dari hampir tiga ratus ribu orang keturunan Eropa. Informasi warna rambut para peserta dilaporkan secara terpisah.
Dengan membandingkan warna rambut dengan informasi genetik para peserta, peneliti mengidentifikasi ada seratus dua puluh empat gen yang terlibat dalam pengembangan warna rambut.
Sebanyak seratus di antaranya baru kali ini diketahui memengaruhi pigmentasi.
Hasil ini juga menunjukkan prediksi warna rambut dengan tes genetik baru ini lebih akurat dibanding tes sebelumnya.
“Karya ini akan berdampak pada beberapa bidang biologi dan kedokteran sebagai studi genetik terbesar terkait pigmentasi,” ujar Spector dikutip dari Science Daily
“Hasil ini akan meningkatkan pemahaman kita tentang penyakit seperti melanoma, bentuk agresif dari kanker kulit,” imbuhnya.
Para peneliti memperkirakan gen yang memengaruhi warna rambut juga memengaruhi jenis kanker lain.
Sementara gen pigmen lainnya juga kemungkinan memengaruhi penyakit radang usus.
“Selain secara substansial meningkatkan pemahaman kita tentang genetika pigmentasi manusia secara umum, menemukan gen warna rambut baru juga penting untuk lebih meningkatkan akurasi warna prediksi rambut dari jejak DNA dalam aplikasi forensi di masa depan,” ungkap Profesor Manfred Kayser dari Erasmus MC University.
“Ini dapat membantu menemukan pelaku kejahatan yang tidak diketahui,” imbuhnya.