Selain pola makan yang sehat dan aktivitas fisik, ada satu hal lain yang harus kita perhatikan jika ingin hidup sehat atau tidak ingin jatuh sakit, yakni dengan mendapatkan waktu tidur yang cukup setiap malam.
Pakar kesehatan bahkan menyebut waktu tidur bisa memberikan pengaruh besar bagi risiko terkena serangan jantung.
Penelitian yang dilakukan di Colorado Boulder University dan dipublikasikan hasilnya dalam Journal of the American College of Cardiology menghasilkan fakta bahwa waktu tidur mempengaruhi risiko serangan jantung dengan signifikan.
Penelitian yang dilakukan para ahli dari Massachusetts General Hospital dan Manchester University ini dilakukan dengan mengecek kebiasaan tidur dari empat ratus enam puluh satu ribu partisipan.
Para partisipan dengan usia empat puluh hingga enam puluh sembilan tahun ini juga dicek informasi genetik dan rekam medisnya.
Para peneliti sengaja mengecek para partisipan yang belum pernah terkena serangan jantung dan mengobservasinya dalam waktu tujuh tahun.
Hasilnya adalah, para partisipan yang terbiasa tidur dalam waktu kurang dari enam jam cenderung memiliki risiko dua puoluh persen lebih besar terkena serangan jantung.
Tak hanya tidur dalam durasi yang kurang, tidur terlalu lama ternyata juga bisa memberikan dampak yang sama. Dalam penelitian ini, disebutkan bahwa durasi tidur yang ideal adalah tujuh hingga delapan jam setiap malam.
Jika sampai tidur lebih dari sembilan jam, maka risiko terkena serangan jantung bisa naik hingga tiga puluh empat persen.
Bagi para partisipan yang tidur hanya sekitar lima jam setiap malamnya bahkan memiliki risiko terkena serangan jantung hingga lima puoluh dua persen lebih besar dibandingkan dengan pasangan yang tidur dalam waktu yang ideal.
Melihat fakta ini, sebaiknya memang kita lebih cermat dalam mendapatkan waktu tidur yang ideal setiap malamnya demi membuat tubuh kembali bugar dan mencegah datangnya serangan jantung.
Pakar kesehatan menyebut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan demi mendapatkan waktu tidur yang nyenyak dan berkualitas.
Dan ini cara yang bisa kita lakukan demi mendapatkan waktu tidur berkualitas.
Jika kita makan di dekat dengan waktu tidur, maka pencernaan akan tetap bekerja dengan keras saat kita beristirahat. Hal ini bisa saja menyebabkan gejala seperti tidak nyaman pada perut, begah, hingga naiknya asam lambung.
Hal ini tentu akan membuat tidur menjadi tidak nyenyak.
Badan yang bersih, bebas keringat, dan tidak gerah tentu akan membantu kita tidur dengan nyenyak. Demi mendapatkannya, maka kita bisa mandi dengan air hangat di dekat dengan waktu tidur.
Dengan melakukannya, pikiran dan otot-otot juga akan menjadi lebih rileks sehingga menghilangkan stres dan pegal-pegal. Hanya saja, pastikan untuk tidak melakukannya dalam waktu yang terlalu lama demi mencegah masalah kulit kering.
Idealnya, suhu kamar yang bisa membantu waktu tidur menjadi lebih nyaman adalah sekitar delapan belas hingga dua puoluh tiga derajat celcius.
Demi mendapatkannya, kita bisa mengendalikan suhu AC, memakai kipas angin, membuka jendela, atau bahkan tidak memakai baju saat tidur.
Tak hanya mematikan lampu kamar, ada baiknya kita tidak lagi memainkan peralatan elektronik seperti ponsel, laptop, atau bahkan televisi di waktu sekitar satu jam sebelum tidur.
Paparan layar dari peralatan elektronik akan membuat kita sulit mengantuk dan bisa membuat tidur tidak nyenyak.
Selain itu, pastikan untuk mematikan ponsel di waktu tidur sehingga kita pun tidak akan terganggu notifikasi pesan atau media sosial.