Cemas dan khawatir adalah hal yang wajar, sehingga tidak akan berdampak negatif pada kondisi psikologis seseorang. Namun, rasa cemas kadang dapat membuat Anda sulit melupakan sebuah pengalaman tertentu.
Dengan kata lain, rasa cemas dapat mempertajam ingatan Anda.
Bahkan, rasa cemas yang Anda alami bisa membuat Anda mengingat dengan rinci kejadian seminggu yang lalu.
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi punya ingatan yang lebih kuat daripada orang yang tidak mudah cemas.
Ketika sedang cemas, Anda dapat Anda mengingat segala sesuatu dengan lebih jelas.
Menurut para ahli, kecemasan membuat Anda lebih sensitif terhadap emosi negatif sehingga Anda akan mengingat detail yang sebetulnya biasa-biasa saja dalam sudut pandang negatif.
Sebetulnya belum bisa dipastikan bagaimana kecemasan dapat meningkatkan daya ingat. Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Brain Science menunjukkan bahwa kecemasan dapat membantu otak merekam peristiwa, interaksi, dan percakapan yang terjadi.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecemasan membuat Anda merasa lebih sadar terhadap apa pun yang terjadi di sekitar Anda, sehingga Anda mampu menangkap detail yang normalnya tidak begitu Anda perhatikan.
Begini gambarannya, Anda sedang tidak mood karena banyak masalah dan Anda pergi ke kafe. Setelah memesan kopi di kafe tersebut, barista bertanya dengan nada biasa, “Kopinya mau pakai susu atau tidak?”.
Karena pada saat itu Anda sedang cemas dirundung masalah, Anda malah mengartikan pertanyaan yang biasa-biasa saja dari barista tersebut sebagai hal yang negatif. Anda mungkin jadi berpikir, “Kenapa, sih, ini orang tanya-tanya terus?” atau, “Perasaan tadi aku sudah bilang cuma mau es kopi, buat apa pakai susu segala?”.
Akhirnya, Anda akan terus mengingat kejadian di kafe tersebut sebagai pengalaman yang negatif. Ketika ditanya orang lain, Anda mungkin akan berkata bahwa pelayanan di kafe tersebut jelek.
Padahal kalau waktu itu mood Anda baik, pertanyaan dari barista itu mungkin tidak akan Anda ingat sama sekali.
Kecemasan bisa mempertajam daya ingat karena adanya emosi negatif. Anda tentu saja akan lebih mengingat saat-saat yang emosional daripada situasi yang biasa saja.
Dalam keadaan normal, bagian otak bernama hipokampus dapat memilah informasi yang kurang penting dan melupakannya saat itu juga, tidak disimpan dalam ingatan. Maka, lebih kecil kemungkinannya untuk mengingat hal-hal sepele yang bikin kesal.
Nah, ketika Anda sedang cemas, ada perubahan terhadap proses kimia di dalam otak Anda. Darah yang seharusnya lebih banyak dialirkan ke hipokampus malah membelok menuju neokorteks.
Neokorteks adalah area penyimpanan ingatan jangka panjang. Karena itu, pengalaman yang seharusnya bisa disimpan dalam ingatan jangka pendek saja akhirnya tersimpan dalam ingatan jangka panjang.
Akhirnya Anda pun jadi susah melupakan suatu kejadian ketika sedang diselimuti perasaan negatif. Oleh karena itulah perasaan cemas disebut-sebut bisa mempertajam ingatan seseorang.
Namun, bukan berarti sekonyong-konyong kemampuan Anda mengingat segala hal jadi lebih kuat. Hanya kejadian atau peristiwa tertentu saja yang bisa Anda ingat dengan baik, tepatnya yaitu saat-saat di mana Anda dirundung kecemasan.
Selain itu, penelitian terbaru ini juga masih sangat terbatas. Penelitian ini hanya dilakukan pada peserta yang berusia 20-an sehingga hasilnya mungkin berbeda pada orang dalam kelompok usia yang lain.
Para ahli juga masih harus mempelajari bagaimana tepatnya mekanisme otak mengingat sesuatu dalam keadaan cemas.