Meski para ahli mengatakan setelah mengalami serangan jantung, seks aman dilakukan.
Namun bagi sebagian penderita baik pria maupun wanita mengaku memiliki masalah dengan fungsi seksual satu tahun setelahnya.
“Ini biasanya terjadi karena seks adalah proses biologis dan psikologis”jelas Dr Stacy Lindau, Profesor Ginekologi dan direktur University of Chicago’s Program in Integrative Sexual Medicine, seperti dilansir Time
Lindau mengatakan, pasien jantung seringkali mengalami kecemasan saat hendak melakukan hubungan seks.
“Cukup banyak orang kawatir jika mereka melakukan hubungan seks setelah serangan jantung mungkin dapat memicu serangan yang lain”ungkapnya.
Masalah seksual yang paling umum dialami adalah kurangnya minat dan masalah pelumas untuk wanita dan masalah ereksi serta kurangnya minat pada pria.
Sementara hasil penelitian Lindau dan rekan-rekannya juga mengungkap empat puluh dua persen wanita dan lima puluh lima persen pria tidak mengalami masalah seksual mereka setahun setelah mengalami serangan jantung.
Hasil ini menunjukkan bahwa setelah serangan jantung, pasien benar-benar bisa kembali ke kehidupan seksual mereka.
“Ini bisa menjadi elemen yang sangat penting untuk membantu memulihkan kesehatan pasien. Kita sekarang tahu apa masalah mereka sehingga kami dapat memberi nasihat tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan oleh pasien,”kata Linda.
Studi dihasilkan dengan menganalisis data orang di Amerika Serikat dan Spanyol yang telah mengalami serangan jantung dan dilacak untuk tahun berikutnya.
Setelah serangan jantung, dokter biasanya menyarankan pasien untuk mengubah gaya hidupnya, termasuk berhenti merokok, alkohol dan makanan berlemak. Tapi menurut mereka, ada satu hal yang tidak perlu dihindari, bercinta.
Seperti diberitakan Dailymail, para ilmuwan mengatakan, bercinta termasuk aktivitas yang aman bagi penderita jantung.
Sebuah studi bahkan mencatat, bercinta tidak memicu serangan jantung ketimbang naik tangga atau jalan cepat.
Penelitian yang dilakukan di Jerman ini, melacak lebih dari lima ratus penderita jantung.
Mereka menemukan, hampir delapan puluh persen pasien aman berhubungan seks setelah mengalami serangan jantung.
“Studi ini penting untuk meyakinkan pasien tidak perlu khawatir dan harus melanjutkan aktivitas seksual mereka seperti biasa,” kata penulis studi Dietrich Rothenbacher.
Kendati demikian, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American College of Cardiology ini juga mencatat, penderita jantung harus menyadari, beberapa obat-obatan dapat menyebabkan impotensi dan mengakibatkan penurunan tekanan darah.
Oleh karena itu informasi berhubungan seksual harus ditanyakan pada dokter.
British Heart Foundation mengatakan, pasien dapat mulai berhubungan seks lagi segera setelah mereka merasa cukup baik. Hal ini biasanya empat sampai enam minggu setelah serangan jantung.
Usai mendapatkan serangan jantung pertama kali, aneka aktivitas fisik dikurangi untuk mencegah hadirnya serangan jantung kedua kalinya. Salah satunya aktivitas seksual.
Menurut dokter spesialis rehabilitasi medik Ferryal Loetan yang masih hidup setelah serangan jantung ternyata masih mempunyai kemampuan jantung untuk dapat kembali ke pekerjaan semula.
Artinya untuk melakukan aktivitas seksual masih mampu meski terbatas