Kentut?
Ya!!
Lantas apa yang menjadikan Anda alergi?
Iya juga, baunya.
Kentut dan baunya adalah dua sisi yang sangat menganggu “keharmonisan” salah satu kegiatan manusia.
Tapi jangan dulu apriori dengan kentut.
Laman situs kesehatan global, “healthy and natural world,” menulis aroma tak sedap dari akifitas tubuh itu berasal senyawa hidrogen sulfida yang diproduksi tubuh usai mencerna nutrisi, terutama karbohidrat dan protein.
Secara medis tubuh mengeluarkan angin. Dan itu sangatlah normal.
Artinya, metabolisme tubuh lancar dan pencernaan bekerja optimal.
Nah, tahukah Anda, tipe kentut dan aromanya, bisa jadi indikator kesehatan tubuh?
Ini contohnya.
Jika Anda merasa kembung dan mulas, serta harus mengeluarkan gas setelah mengonsumsi produk yang berasal dari susu, itu berarti tubuh Anda mengalami kesulitan untuk memproses laktosa.
Beberapa orang memang mengalami masalah intoleransi terhadap laktosa.
Dan kondisi ini biasanya membuat kentut seseorang menjadi sangat bau.
Tak hanya intoleransi laktosa, kentut yang sangat bau juga biasanya dikeluarkan oleh orang-orang yang mengalami masalah kronis, seperti sindrom iritasi usus besar atau penyakit celiac, atau infeksi seperti gastroenteritis.
Kentut yang sangat bau juga bisa mengindikasikan gangguan sistem pencernaan yang tidak berfungsi dengan baik.
Di sisi lain, kentut yang tidak berbau menggambarkan kondisi kesehatan yang normal.
Kadang-kadang kentut yang dikeluarkan hanya merupakan akumulasi udara yang tertelan saat berbicara atau dari air.
Kentut tak berbau ini serupa dengan dengan bersendawa, hanya tempat keluarnya saja yang berbeda.
Fakta lain dari kentut yang bisa jadi indikasi kesehatan adalah tentang frekuensinya.
Kentut masih terbilang normal bisa ‘keluar’ rata-rata dua puluh kali sehari.
Frekuensi tinggi buang angin yang disertai kondisi ketidaknyamanan, kembung, atau aroma tidak sedap dapat mengindikasikan alergi makanan.
Sementara itu, kentut yang teratur menggambarkan bahwa tubuh Anda telah mendapat asupan serat yang cukup.
Kentut yang teratur juga menunjukkan kalau Anda memiliki koleksi bakteri sehat di dalam usus.
Kentut adalah campuran dari udara yang masuk ke sistem pencernaan saat Anda bernapas dengan gas yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus yang dihasilkan dari proses pemecahan gula dan zat tepung yang sulit dicerna tubuh.
Proses pemecahan tersebut menghasilkan dua sampai enam cangkir gas sehari.
Gas itu lantas harus keluar dari tubuh beberapa saat setelah terbentuk.
Tidak hanya berfungsi untuk memonitor kesehatan bagi orang yang mengeluarkan, penghirup aroma kentut juga akan mendapatkan manfaat baik dari kentut.
Faktanya, ternyata kentut memang membawa banyak manfaat, disamping aromanya yang kurang sedap.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Exeter, para peneliti menemukan bahwa menghirup senyawa gas yang terdapat pada kentut memiliki manfaat untuk melindungi kerusakan sel mitokondria dan bahkan melawan kanker.
Mitokondria adalah ‘pembangkit tenaga listrik’ dari sel. Menjaga mitokondria dari kerusakan sama dengan menjaga tubuh dari serangan stroke, gagal jantung, diabetes, arthritis, sampai demensia.
Mitokondria menentukan apakah sel-sel akan hidup atau mati.
Mitokondria juga memiliki peran untuk mengatur peradangan.
Di sisi lain, disfungsi mitokondria juga berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit.
Kentut berasal dari gas-gas yang terdapat di dalam usus.
Gas-gas ini berasal dari udara yang tertelan saat seseorang makan/minum dan dari hasil pencernaan makanan yang tidak sempurna di dalam usus. Produksi gas dalam usus biasanya akan meningkat setelah makan.
Gas yang terbentuk akan dibawa menuju ke rektum atau bagian akhir dari usus melalui gerakan peristaltik usus yang juga akan membawa sisa pencernaan .
Gas atapun feses yang telah mencapai rektum akan menimbulkan keluhan yang serupa, yaitu rasa tidak nyaman di sekitar perut dan mulas.
Selanjutnya kentut akan dikeluarkan melalui anus secara tidak sengaja ketika tekanan di dalam rektum lebih besar daripada kekuatan sphincter anus, misal saat batuk, bersin atau orgasme ataupun dikeluarkan secara sengaja dengan meningkatkan tekanan rektum dan mengurangi tekanan spincter anus sehingga gas tersebut mudah keluar.
Pengeluaran gas melalui sphincter anus biasanya akan menghasilkan suara yang khas akibat adanya vibrasi dari sphincter anus atau akibat gerakan menutup pantat.
Suara yang dihasilkan dapat bervariasi bisa keras, bisa juga tidak terdengar, tergantung dari kekuatan sphincter anus, kecepatan dari pelepasan gas dan faktor-faktor lain seperi air dan lemak tubuh.