Siapa yang tidak tahu ikan merupakan sumber protein tanpa lemak dan bernutrisi. Namun begitu, masih banyak orang yang mengabaikannya sebagai kebutuhan pokok harian.
Sebuah penelitian terbaru menemukan alasan lebih menakjubkan lain tentang ikan.
Ikan adalah makanan yang rendah kalori, berprotein tinggi yang baik untuk otak.
Semua itu berasal dari asam omega tiga lemak tak jenuh ganda.
Populer disebut sebagai omega 3, yang banyak terdapat dalam minyak ikan.
Tubuh manusia tidak bisa secara alami menghasilkan omega 3. Meski nutrisi tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh agar sehat.
Hubungan antara omega 3 dan kesehatan jantung sudah sejak lama kita tahu
Kabar baiknya, jika Anda bukan penggemar ikan, penelitian mengatakan, makan ikan hanya dua atau tiga kali dalam satu minggu cukup untuk dapat menuai keuntungannya.
Salmon, salah satu ikan pendonor omega 3 tertinggi, dengan berat empat ons mengandung sekitar satu setengah gram asam lemak.
Ikan lainnya seperti tuna, sarden, dan halibut juga mengandung kadar omega 3 yang tinggi.
Jika Anda seorang vegetarian yang tidak makan produk hewani, Anda bisa mendapatkan jumlah harian asam lemak omega 3 yang disarankan melalui omega-3 DHA atau suplemen minyak ikan.
Seperti ditulisi laman situs “Natural Health,” sebuah penelitian di Denmark terhadap puluhan ribu perempuan menemukan, mereka yang mengonsumsi sedikit sampai tidak makan ikan sama sekali memiliki risiko masalah jantung sampai lima puluh persen.
Penelitian itu dimuat dalam jurnal Hypertension: Journal of the American Heart Association. Jumlah tersebut dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi ikan setidaknya satu kali seminggu.
Ditemukan pula, perempuan yang jarang mengonsumsi ikan memiliki risiko penyakit tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan mereka yang sering.
Penelitian lain juga menemukan, makan ikan yang tinggi omega 3 dapat memangkas kadar lemak darah, berkontribusi terhadap rendahnya risiko penyakit jantung.
Penelitian yang lain mengungkapkan, makan ikan paling sedikit seminggu sekali membantu menjaga neuron materi abu, yakni bagian di otak yang terkait dengan memori dan kognisi. Hal tersebut berdasarkan pertemuan tahunan Radiology Society of North Amerika.
Peneliti menemukan, orang yang mengonsumsi ikan panggang atau kukus, tetapi tidak digoreng, memiliki otak lebih besar dan sel-sel yang yang lebih besar di daerah otak yang bertanggung jawab untuk mengingat dan belajar.
Ilmuwan percaya, volume otak yang lebih besar mengecilkan risiko penurunan kognitif dan penyakit Alzheimer.
Salah satu kelemahan terbesar diet rendah lemak adalah merampas lemak sehat yang dibutuhkan kulit dan rambut.
Membuat kulit dan rambut kusam dan kering. Omega 3 pada ikan adalah jenis lemak sehat sebagai nutrisi untuk menjaga kulit Anda sehat dan rambut berkilau.
Beberapa penelitian menemukan, saat dibandingkan dengan obat antidepresan, omega 3 dalam ikan lebih efektik mengobati depresi dari resep medis antidepresan.
Penelitian yang dilakukan terhadap perempuan hamil menemukan, memakan tiga ratus miligram kapsul omega 3 selama hamil secara signifikan mengurangi risiko depresi postpartum pada perempuan.
Asam lemak esensial omega 3 yang ditemukan dalam ikan salmon dan ikan yang kaya nutrisi lain adalah nutrisi penting bagi anak-anak.
Zat tersebut berkontribusi untuk perkembangan otak. Beberapa penelitian lain bahkan menemukan, mengonsumsi omega 3 dapat menenangkan gejala ADHD.
Ikan air asin merupakan sumber vitamin D. Para ilmuwan mengatakan, vitamin D dapat menangkal penyakit, meningkatkan kesehatan tulang. Tiga ons salmon mengandung 75 persen jumlah harian yang disarankan untuk vitamin D.
Penelitian terbaru terhadap 188 responden menemukan, mereka yang makan ikan lebih segar, bersama makan sehat lain seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijjian, memiliki sperma kuat dibandingkan mereka yang tidak melaksanakan diet sehat.