Perdebatan waktu terbaik untuk olahraga tidak pernah usai. Sebagian bersikukuh bahwa pagi hari merupakan waktu terbaik. Sedangkan lainnya tidak mematok waktu.
Olahraga di pagi hari memang efektif mempercepat metabolisme dan membakar kalori sepanjang hari.
Tak heran bila banyak anggapan bahwa olahraga pagi bisa membuat seseorang lebih cepat langsing ketimbang olahraga di waktu yang lain.
Untuk membuktikan anggapan tersebut, Dr. Edward Melanson dalam Exercise and Sport Sciences Review mempelajari tingkat pembakaran lemak selama dua puluh empat jam pada individu yang berolahraga dan individu yang tidak.
Studi tersebut menemukan, saat tujuan olahraga Anda adalah untuk mempercepat pembakaran lemak, hasilnya tidak berbeda dalam dua puluh empat jam ke depan.
Dari sisi kesehatan, olahraga yang dilakukan setidaknya tiga puluh menit sehari, tiga hingga empat kali seminggu, sudah dapat memberikan Anda manfaat sehat terbaik, ketimbang tidak olahraga sama sekali.
Bila tujuan Anda berolahraga adalah untuk sehat, sama seperti pembakaran lemak, semua waktu selama dua puluh empat jam adalah yang terbaik, dengan catatan, jadwal itu tidak mengganggu waktu tidur malam Anda.
Jadi, kesimpulan yang didapat Dr. Melanson adalah tidak ada waktu yang paling ideal untuk berolahraga, semua waktu adalah ideal sesuai dengan preferensi dan jadwal Anda.
Dengan hasil tersebut, diharapkan tidak ada lagi alasan “Saya tidak punya cukup waktu untuk berolahraga.” Sebab apakah pagi, tengah hari, atau malam hari, semua adalah waktu terbaik untuk olahraga.
Namun, Dr. Melanson mencatat, untuk mendapatkan hasil sehat terbaik, ada perlu menyesuaikan dengan jadwal tidur.
Misalnya, jika Anda adalah seorang olahragawan pagi dan Anda merencanakan latihan yang intens di pagi hari, maka buatlah tidur menjadi prioritas pada malam sebelumnya, dan hindari makan malam yang mungkin mengganggu perut dan membuat tidur tidak nyenyak
Sebuah penelitian yang dilakukan baru-baru ini menyatakan bahwa otot dan rangka tubuh mempunyai waktu dan alarm tersendiri dalam menentukan kapan harus olahraga dan kapan harus berhenti.
Lalu mana waktu yang paling baik untuk melakukan olahraga dari dua puluh jam yang kita punya dalam sehari?
Tahukah Anda jika semua sel yang ada di dalam tubuh mempunyai jam dan jadwalnya sendiri-sendiri untuk melakukan tugasnya masing-masing?
Jam tubuh alami ini disebut dengan ritme sirkadian. Ritme sirkadian mengatur waktu tubuh kapan harus makan, tidur, bangun, atau melakukan berbagai fungsi lainnya.
Sehingga, jika Anda memiliki waktu dua puluh empat jam dalam sehari, maka tubuh akan mengatur dan menentukan secara otomatis waktu makan dan kegiatan lainnya.
Semua sel memiliki ritme sirkadian, termasuk otot yang kita pakai untuk melakukan berbagai aktivitas.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang berasal dari Northwestern Unversity, menyatakan bahwa ritme sirkadian yang dimiliki oleh otot membuat semua gerakan yang dihasilkannya menjadi lebih efektif. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jam alami otot.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Cell Metabolism ini melakukan percobaan pada tikus untuk mengetahui apakah otot mempunyai jam alami untuk melakukan aktivitas.
Dari percobaan tersebut, diketahui bahwa tikus lebih aktif berlari di atas mainan yang berputar ketika melakukannya di malam hari. Tikus adalah hewan yang bersifat nocturnal atau lebih aktif di malam hari.
Para peneliti menyimpulkan bahwa gen berhubungan untuk mengatur ritme sirkadian tikus bekerja sangat efektif di malam hari.
Gen yang dimiliki tikus tersebut juga dimiliki oleh manusia. Dan karena kebalikan dengan tikus, manusia lebih aktif di siang hari, para peneliti menganggap bahwa manusia akan lebih efektif melakukan olahraga di siang hari.
Berdasarkan penelitian ini, peneliti juga menemukan bahwa ritme sirkadian pada otot mengatur respon dan efisiensi penggunaan energi.
Ritme sirkadian yang diatur oleh gen khusus tersebut berhubungan dengan kemampuan sel untuk menghasilkan energi. Kemampuan ini adalah hal terpenting dalam terjadinya kontraksi otot.
Pada keadaan normal, saat otot beristirahat atau melakukan peregangan, maka otot akan mengambil oksigen yang dialirkan melalui pembuluh darah dan mengubahnya menjadi energi.
Sedangkan ketika Anda mulai melakukan aktivitas yang berat, seperti berlari, maka tubuh akan memakai oksigen lebih banyak dan mengakibatkan oksigen cepat habis. Proses pembuatan energi yang tidak menggunakan oksigen akan menghasilkan asam laktat.
Ketika gen yang bekerja untuk mengatur ritme sirkadian tidak aktif – seperti saat malam hari – maka produksi oksigen yang seharusnya dilakukan oleh sel otot akan lebih susah dan berkurang. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan penumpukan asam laktat pada tubuh.
Penumpukan asam laktat yang berlebihan bisa menyebabkan seseorang merasa kram.
Sebuah penelitian lain pernah melakukan penelitian terkait manfaat berolahraga di pagi hari. Penelitian ini menujukan bahwa melakukan olahraga dengan intensitas sedang selama 45 menit dapat menurunkan rasa lapar.
Jika memang Anda sangat sibuk dan tidak mempunyai waktu di pagi hari untuk melakukan olahraga maka sebenarnya tidak masalah berolahraga di sore atau malanm hari.
Penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama, National Sleep Foundation menemukan sebanyak delapan puluh tiga persenorang yang melakukan olahraga sebelum tidur, mengaku bahwa tidur mereka lebih nyenyak dibandingkan yang tidak melakukan olahraga.