nsomnia dapat menimbulkan dampak lebih lanjut pada kesehatan, salah satunya stres akibat susah tidur. Pada saat yang sama, stres berkepanjangan juga akan memperburuk kualitas tidur dan memperparah insomnia.
Sebuah penelitian pada laman Healthy Sleep Harvard College turut menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari empat setengah jam sehari selama seminggu cenderung lebih mudah merasa marah, stres, dan kelelahan secara emosional.
Insomnia dan stres adalah dua hal yang saling berkaitan. Karenanya, Anda perlu mengatasi keduanya hingga tuntas agar masalah tidak kembali muncul. Ragam tips berikut mungkin berguna bagi Anda yang sedang menghadapi stres akibat susah tidur.
Anda mungkin ingin segera memiliki waktu tidur yang optimal, tapi penyesuaian waktu tidur sebaiknya dilakukan secara bertahap agar Anda lebih mudah menjalaninya.
Jika Anda terbiasa tidur selama empat jam dalam sehari, aturlah sesuai durasi tersebut. Kemudian, tambahkan 15 menit pada malam berikutnya. Setelah beberapa malam, tambahkan lima belas menit lagi hingga Anda terbiasa.
Cobalah untuk mempertahankan jam tidur dan jam bangun Anda. Jangan tidur ‘membalas dendam’ selama belasan jam pada akhir pekan hanya karena waktu tidur Anda selalu kurang pada hari kerja, sebab hal ini tidak akan mengatasi stres akibat susah tidur.
Sedapat mungkin, hindari penggunaan alat elektronik apa pun sebelum Anda tidur. Persiapkan waktu tidur Anda dengan merilekskan tubuh dan ciptakan lingkungan yang mendukung untuk tidur nyenyak.
Anda bisa mencoba untuk mandi air hangat, meregangkan tubuh, bermeditasi, mendengarkan musik, atau membaca buku sambil menyambut rasa kantuk.
Tidak perlu memaksakan diri Anda jika tidak bisa langsung terlelap. Beberapa menit sekali, cobalah mengganti kegiatan yang dapat dilakukan sampai Anda merasa mengantuk.
Hal yang perlu diingat, kegiatan-kegiatan sebelum tidur ini haruslah ringan dan tidak menstimulasi tubuh Anda.
Rasa stres akibat susah tidur yang Anda alami bisa dipengaruhi oleh apa yang Anda konsumsi. Jika Anda sedang berusaha mengatasi insomnia, maka Anda perlu membatasi konsumsi kafein dan alkohol serta menghindari kebiasaan merokok.
Kafein akan membuat Anda kesulitan tidur dan lebih mudah terbangun pada tengah malam. Begitu pula dengan alkohol serta nikotin pada rokok, keduanya dapat memberikan efek stimulan sehingga Anda lebih sulit tidur.
Meskipun Anda mengkhawatirkan rencana hari esok, cobalah mengesampingkannya sejenak. Pikiran-pikiran yang mengkhawatirkan akan memperburuk insomnia sehingga stres yang Anda alami semakin menjadi-jadi.
Alih-alih memikirkan rencana esok hari sebelum tidur, cobalah membuatnya saat Anda selesai bekerja. Dengan begitu, Anda dapat langsung tidur dengan nyaman pada malam harinya.
Insomnia yang Anda alami bisa jadi berasal dari masalah psikologis. Cobalah mencari bantuan profesional dari seorang psikolog untuk mengatasi stres akibat susah tidur yang selama ini mengganggu Anda.
Seorang psikolog dapat menyarankan terapi kognitif dan perilaku untuk mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Terapi ini juga dapat melatih Anda untuk mengatasi masalah melalui perbaikan kebiasaan.
Rasa stres akibat susah tidur dapat menjadi masalah ganda yang memengaruhi fungsi Anda sehari-hari. Bila cara sederhana yang seharusnya ampuh tidak juga dapat mengatasi masalah ini, terapi bisa menjadi salah satu solusinya.
Tak ada salahnya untuk menyimpan sebuah jurnal pribadi guna mencatat kebiasaan tidur Anda, termasuk apa saja yang terasa mengganggu. Hal ini akan membantu terapis dalam memberikan penanganan yang tepat.