close
Nuga Sehat

Mitos Sebutir Telor

Tak terbantahkan telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang mengandung beragam zat gizi. Protein, vitamin, mineral, hingga omega tiga terdapat di dalam telur.

Kehebatan telur ini bisa kita sederhanakan dalam kalimat pendek:  bagaimana  telur dapat ‘menghidupi’ seekor anak ayam

Makanya, tidak heran telur menjadi salah satu jenis makanan yang disebut-sebut padat nutrisi.

Tetapi, tidak sedikit mitos yang beredar terkait telur, terutama yang berhubungan dengan kesehatan.

Berikut adalah beberapa mitos terkait telur dan penjelasannya:

Apakah mengonsumsi telur bisa menjadi penyebab kenaikan kadar kolesterol?

Hal tersebut tidak sepenuhnya salah. Telur memang tinggi akan kolesterol, terutama pada bagian kuning telur.

Satu buah kuning telur dapat mengandung hingga seratus delapan puluh enam miligram kolesterol, sementara batas konsumsi kolesterol harian yang dianjurkan adalah tiga ratus miligram.

Konsumsi dua buah telur saja sudah melebihi batas anjuran, belum lagi kolesterol yang kita dapat dari makanan lain.

Tetapi jika Anda khawatir terhadap meningkatnya angka kolesterol Anda karena mengonsumsi telur, maka sebaiknya Anda juga mengawasi jenis makanan lain yang Anda makan.

Meskipun telur termasuk tinggi kolesterol, sebenarnya lemak jenuh lebih berperan terhadap peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh Anda.

Lemak jenuh biasa terdapat dalam daging, mentega, dan susu beserta olahannya. Kadar lemak jenuh dalam telur hanya sebesar satu koma enam gram.

Relatif kecil jika dibandingkan dengan kadar lemak jenuh dalam daging sapi.

Peningkatan kadar kolesterol dalam darah setelah konsumsi makanan yang mengandung kolesterol lebih dipengaruhi oleh faktor genetik.

Jadi jika tiba-tiba kadar kolesterol Anda meningkat, jangan terburu-buru menyalahkan telur.

Lantas apakah mengonsumsi telur juga  meningkatkan risiko penyakit jantung?

Hal ini masih berhubungan dengan kadar kolesterol pada telur. Kolesterol, terutama kolesterol jahat atau LDL, merupakan salah satu faktor risiko terbesar dalam kasus penyakit jantung.

Berdasarkan hal tersebut, banyak orang kemudian menghindari makanan yang mengandung kolesterol karena ditakutkan dapat meningkatkan risiko mereka menderita penyakit jantung di kemudian hari.

Tetapi tahukah Anda bahwa setiap warga negara Jepang rata-rata bisa mengonsumsi tiga ratus dua puluh delapan  butir telur per tahunnya

Ini termasuk jumlah besar jika dibandingkan dengan konsumsi telur negara lain.

Tapi justru memiliki rata-rata kadar kolesterol dan kejadian penyakit jantung yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara maju lainnya?

Setelah diteliti lebih lanjut, ini karena pola diet orang Jepang secara keseluruhan cenderung rendah lemak jenuh jika dibandingkan dengan orang Amerika misalnya, yang mengonsumsi telur bersamaan dengan bacon, mentega, dan sosis.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsumsi lemak jenuh lebih berpengaruh terhadap kenaikan kolesterol jahat jika dibandingkan dengan konsumsi kolesterol yang terdapat pada telur.

Cukup putih telur saja?

Kebanyakan vitamin dan mineral pada telur banyak terkempat puluh persenndung dalam kuning telurnya.

Vitamin d, vitamin a, vitamin e, kolin, lutein, dan zeaxanthin yang berfungsi menjaga kesehatan dan memaksimalkan fungsi tubuh Anda juga tersimpan di dalam kuning telur.

Pada putih telur lebih banyak terdapat kandungan protein, sekitar enam puluh persen protein yang terdapat pada telur terdapat di putih telur dan empat puluh persennya terdapat di kuning telur.

Jika Anda membuang bagian kuning telur, maka sebagian besar vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh juga akan ikut terbuang.

Dibandingkan kuning telur, protein dalam putih telur lebih tinggi, namun rendah kalori.

Faktanya, putih telur dikemas dengan enam puluh tujuh persen dari semua protein yang ada dalam telur.

Putih telur menyediakan protein lengkap, yang artinya mengandung kesembilan asam amino esensial dalam jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kandungan protein yang tinggi di dalamnya, dengan memakan putih telur maka dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik.

Fungsi protein dalam tubuh adalah untuk membantu mengekang nafsu makan, sehingga bagi Anda yang menjalani diet, maka rasa kenyang akan bertahan lebih lama.

Protein juga berfungsi untuk menjaga dan membangun otot, terutama untuk Anda yang ingin menaikkan berat badan.

Dalam sebutir telur berukuran besar, putih telurnya mengandung empat gram protein dan hanya delapan belas kalori.

Sehingga, putih telur dapat menjadi pilihan yang baik untuk orang yang sedang mencoba menurunkan berat badan. Selain itu, dalam sebutir telur, kolesterol dan lemak ditemukan dalam kuning telur.

Sedangkan bagian putih telur, terdiri dari protein murni dan tidak mengandung lemak maupun kolesterol.

Muncul pertanyaan lain. apakah telur berisiko menyebabkan keracunan makanan?

Banyak orang menghindari telur karena takut timbul gejala alergi atau bahkan keracunan makanan. Telur memang salah satu bahan makanan yang berpotensi ‘terkontaminasi’ terutama jika pengolahannya tidak benar.

Telur dapat mengandung bakteri salmonella dan dapat menyebabkan penyakit terutama bagi kelompok berisiko seperti bayi dan anak-anak, orang tua, serta wanita hamil.

Untuk menghindari keracunan makanan karena telur, memasak telur hingga matang merupakan pencegahan yang paling baik.

Menyimpan telur dengan benar serta menghindari kontaminasi silang juga dapat mencegah telur terkontaminasi bakteri berbahaya.

Jika Anda tidak berada pada kelompok yang berisiko, biasanya konsumsi telur setengah matang tidak akan berbahaya bagi Anda.
Tetapi jika Anda khawatir dengan risikonya, Anda dapat mengonsumsi telur yang matang di mana bagian kuning dan putih telurnya sudah mengeras.
Nah… dari semua penjelasan ini muncul tanya baru: kapan sebaiknya Anda membatasi konsumsi telur?

Meskipun telur termasuk salah satu jenis makanan sehat yang padat nutrisi, tetapi sama seperti jenis makanan lainnya, tentu ada kelompok orang tertentu yang sebaiknya membatasi konsumsi telur.

Mereka yang memiliki kesulitan untuk mengontrol kadar kolesterol dalam darah atau memiliki riwayat koletserol disarankan untuk membatasi asupan kolesterolnya, termasuk membatasi konsumsi kuning telur.

Anda bisa mengonsumsi putih telur atau makanan yang terbuat dari putih telur saja.

Selain itu, mereka yang menderita diabetes juga disarankan untuk mengurangi konsumsi kolesterol.

Berdasarkan nurses’ health study, suatu penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun kepada sekolompok perawat, risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari lebih besar pada mereka yang diabetes dan mengonsumsi satu butir telur atau lebih setiap harinya.

Mereka yang memiliki penyakit diabetes dan penyakit jantung, disarankan utnuk membatas konsumsi kuning telur setidaknya tiga butir per minggu.