Banyak penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi yang khawatir untuk berolahraga.
Dikhawatirkan, aktivitas fisik ini justru akan membuat tekanan darah semakin meningkat dan akhirnya menyebabkan datangnya penyakit jantung atau stroke yang mematikan.
Sebenarnya, mereka masih boleh berolahraga atau tidak sih?
Pakar kesehatan menyebut penderita hipertensi masih boleh berolahraga asalkan belum mengalami komplikasi, masih bisa melakukan berbagai aktivitas dengan normal, dan tidak mengalami gejala atau keluhan tertentu.
Penderita hipertensi juga masih direkomendasikan untuk melakukannya sekitar seratus lima puluh menit dalam seminggu.
Hanya saja, olahraga yang dilakukan sebaiknya adalah yang cenderung ringan seperti berjalan santai.
Tak melulu harus benar-benar berolahraga, penderita hipertensi bahkan diperbolehkan untuk melakukan olahraga sambil melakukan hal lainnya seperti jalan-jalan di mall sambil cuci mata.
Hal ini ternyata dianggap sudah mampu memberikan manfaat bagi penurunan tekanan darah.
Olahraga lain seperti berlari, bersepeda, atau berenang juga direkomendasikan bagi penderita hipertensi.
Hanya saja, mereka tidak disarankan untuk melakukan olahraga untuk tujuan kompetisi karena bisa membuat kinerja jantung menjadi semakin berat.
Jika sampai hal ini terjadi, dikhawatirkan akan menyebabkan kondisi kesehatan yang tidak diharapkan.
Pakar kesehatan menyarankan penderita hipertensi untuk melakukan uji latih jantung sebelum memutuskan untuk rutin berolahraga.
Pengujian ini dilakukan untuk mengecek kondisi jantung saat dipakai untuk beraktivitas dan beristirahat di sela-sela melakukan aktivitas fisik.
Dengan melakukannya, penderita hipertensi bisa mengetahui seberapa perubahan dari tekanan darah yang ada dalam tubuh sebelum, saat, atau setelah berolahraga.
Hal ini tentu bisa dijadikan patokan tentang olahraga yang dianggap aman atau masih boleh atau tidak penderita hipertensi melakukan aktivitas fisik.
Hanya saja, uji latih jantung ini harus dilakukan dengan pengawasan dokter demi memastikan apakah olahraga masih aman untuk dilakukan penderita hipertensi atau tidak.
Pakar kesehatan menyebut olahraga memang bisa memperbaiki kondisi kesehatan penderita hipertensi. Hanya saja, olahraga juga harus dilakukan dengan terukur dan tidak berlebihan demi mencegah jantung menjadi sangat terbebani.
Selain itu, penderita hipertensi juga sangat tidak disarankan untuk melakukan olahraga angkat beban karena olahraga ini membutuhkan energi yang sangat besar, menambah beban kinerja jantung, hingga membuat kita menahan napas.
Mengangkat beban juga bisa memicu peningkatan tekanan darah yang tentu bisa berbahaya.
Selain memilih jenis olahraga yang tepat, pakar kesehatan juga menyarankan penderita hipertensi untuk memperhatikan berbagai hal lain sebelum berolahraga demi mendapatkan manfaat kesehatannya dengan maksimal.
Ada berbagai hal yang harus diperhatikan
Sebelum memastikan diri untuk lebih aktif berolahraga, pastikan untuk memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk melakukannya atau tidak.
Sebaiknya memilih dokter langganan yang sudah mengetahui kondisi penderita diabetes sejak dulu.
Jika kita tidak mengetahui medan untuk berolahraga, bisa jadi medannya cukup berat seperti memiliki tanjakan curam atau cenderung sulit untuk dilewati karena ada banyak rintangan.
Berolahraga di medan seperti ini dikhawatirkan akan membebani jantung.
Jika setelah mulai rutin berolahraga kondisi tekanan darah membaik, berarti olahraga bermanfaat, namun jika tekanan darah justru semakin naik atau tidak stabil, cobalah untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.