Terdapat sebagian orang yang terbiasa mengigau atau ngelindur saat tidur.
Biasanya, kita akan menganggap orang yang sedang mengigau ini sedang berada dalam kondisi kelelahan atau sedang banyak pikiran.
Sebenarnya, apa sih penyebab dari mengigau ini?
Pakar kesehatan menyebut mengigau sebagai solimnoquy, salah satu gangguan tidur parasomnia.
Penyebab dari hal ini juga bermacam-macam seperti kecemasan atau stress, namun, hal ini juga kerap terjadi pada mereka yang cenderung kreatif dan kerap mengekspresikannya dalam bentuk tulisan, lukisan, atau nyanyian.
Saat ada beberapa hal yang terpendam dan belum sempat diekspresikan, maka mereka pun akan cenderung mudah mengigau saat tidur.
Meskipun secara umum mengigau tidak perlu dikhawatirkan, pakar kesehatan menyebutkan bahwa mengigau bisa jadi diiringi dengan gigi yang bergemeretakan atau berdecit yang disebut sebagai bruxism.
Yang menjadi masalah adalah, hal ini ternyata bisa menurunkan kualitas tidur dan merusak kesehatan gigi dan mulut.
Dalam banyak kasus, cukup banyak orang yang mengeluhkan pasangan atau teman sekamarnya mengigau saat tidur dan bisa membuat mereka terganggu atau bahkan ketakutan.
Karena alasan inilah ada baiknya pengidap kebiasaan mengigau segera memeriksakan kondisi kesehatannya ke dokter.
Jika hal ini sepertinya berkaitan dengan masalah kesehatan mental, datanglah ke ahli kejiwaan agar bisa mengurangi stress atau kecemasan yang sedang dialami.
Selain itu, kita juga bisa mengikuti kelas yoga, kerap bernyanyi, atau menulis di buku harian untuk mengatasinya.
Jika kondisi mengigau ini juga diikuti dengan masalah rahang seperti bruxism, kita juga bisa melakukan senam rahang yang ditujukan untuk membuatnya menjadi lebih rileks saat tertidur.
Selain itu, pastikan untuk menjaga pola tidur yang baik dan rutin setiap hari.
Mengigau, somniloquy, atau berbicara ketika tidur merupakan jenis gangguan tidur yang lumrah terjadi.
Mengigau biasanya terjadi pada siapa saja, dan lima persennya dapat terjadi pada usia anak-anak dan orang yang berusia dua puluh lima tahun ke atas.
Mengigau juga termasuk jenis parasomnia, yaitu perilaku abnormal yang terjadi saat tidur.
Isi dari mengigau kebanyakan sebuah dialog dan kata-kata racauan tidak jelas, atau bahkan sekedar menggumam.
Orang yang mengigau biasanya bicara dengan diri mereka sendiri. Tak hanya itu saja, mereka bahkan bisa tertawa, berbisik, bahkan berteriak.
Sebetulnya sulit untuk mengukur seberapa umum seseorang sering mengigau, karena orang yang mengigau tersebut berbicara saat tidak tersadar.
Walau tidak berbahaya, mengigau bisa menjadi tanda gangguan tidur yang lebih serius seperti sleep apnea, night terrors, atau gangguan perilaku REM .
Faktor penyebab mengigau yang paling dasar sering disebabkan oleh stress, depresi, kurang tidur, mengantuk berlebih, minum-minuman beralkohol, dan bahkan demam.
Selain itu, mengigau bisa terjadi karena adanya faktor-faktor fisik dan psikologis lainnya.
Mengigau juga bisa terjadi sambil berjalan dalam tidur dan apapun yang berhubungan dengan
Secara umum, gangguan tidur mengigau ini tidak memerlukan pengobatan pasti.
Namun, jika mengigaunya parah atau berlanjut dalam jangka waktu lama, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan Anda mengenai masalah ini.
Mungkin ada penjelasan medis yang mendasari untuk gejala mengigau (misalnya gangguan tidur yang tidak terdiagnosis, atau adanya kecemasan dan stress tersembunyi).
Langkah-langkah tertentu dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan mengigau.
Dalam sesi pengobatan dengan dokter, mungkin Anda akan disarankan melakukan tidur yang teratur dengan jadwal, tidur yang cukup, dan makan makanan yang tidak mengganggu kesehatan tubuh ketika tidur.
Disarankan juga untuk menghentikan penggunaan minuman beralkohol, makan berat sebelum tidur, dan mengurangi gejala stres agar kondisi mengigau Anda tidak semakin menjadi.
Bagi Anda yang punya pasangan tidur atau teman sekamar, penyumbat telinga atau white noise yang dapat membantu mengurangi suara berisik Anda akibat mengigau.