Pisang goreng?
Ya, siapa yang tak mengenal pisang goreng.
Lantas, a[pakah makanan yang bernminyak itu merupakan makanan sehat.
Nah, itulah pertanyaan yang mengganjal banyak orang
Ya juga, pisang tak hanya nikmat untuk dinikmati secara langsung. Dalam realitanya, kita bisa mengolahnya menjadi semacam jus atau smoothies.
Bahkan, kita juga sering mengonsumsi pisang goreng sebagai camilan yang nikmat dan mengenyangkan.
Sebenarnya, pisang goreng termasuk makanan yang baik bagi kesehatan atau tidak sih?
Sebagaimana kita ketahui, pisang termasuk dalam buah dengan kandungan nutrisi yang tinggi. Rutin mengonsumsinya bisa memberikan manfaat kesehatan, khususnya bagi pencernaan dan tekanan darah.
Hanya saja, jika kita mengolahnya menjadi pisang goreng, hal ini sebenarnya membuat makanan ini sama dengan gorengan pada umumnya.
Sebagaimana kita ketahui, gorengan termasuk dalam makanan yang tidak sehat karena tinggi kandungan kalori dan lemak jenuh. Hal ini juga terjadi pada pisang goreng karena tak hanya pisang yang diolah dengan menggunakan minyak.
Dalam realitanya, kita juga menemukan bahan lain yang dicampurkan di dalam pisang seperti tepung atau gula.
Jika kita mengonsumsi pisang goreng sebanyak satu buah saja maka kita sudah mengonsumsi lemak jenuh sebanyak empat puluh sembilan9 gram serta kolesterol sebanyak empat puluh sembilan miligram.
Jika kita mengonsumsi pisang goreng dalam jumlah yang lebih banyak, dikhawatirkan hal ini akan membuat kadar kolesterol dalam darah naik dengan drastis.
Selain itu, jumlah kalori di dalam satu buah pisang goreng bisa mencapai 198 kalori atau hampir dua kali lebih lipat dari yang ditemukan di dalam satu pisang. Hal ini berarti, rutin megonsumsinya bisa memicu masalah kenaikan berat badan.
Ada sebagian orang yang yakin jika memasak pisang akan membuat kandungan nutrisi di dalamnya, khususnya potasium akan berubah. Padahal, potasium sangatlah bermanfaat bagi kesehatan.
Hanya saja, ada sebagian pakar yang menyebut proses pengolahan pisang pada umumnya tidak akan menurunkan kadar potasium di dalamnya.
SFGate menyebut pisang yang dipanaskan memiliki kandungan potasium yang setara dengan buah pisang yang belum dimasak. Hal ini disebabkan oleh mineral termasuk dalam nutrisi yang stabil dan tidak mudah mengalami perubahan saat terpapar oleh panas.
Bahkan, meskipun waktu pengolahannya cukup lama, hal ini tetap tidak menyebabkan dampak berarti pada kandungan potasium tersebut.
Menariknya, jika kita membuat pisang kering yang membutuhkan waktu pengolahan beberapa jam, kadar potasiumnya per ons-nya justru lebih banyak empat kali lipat dibandingkan dengan di dalam buah segar.
Hanya saja, hal ini lebih disebabkan oleh penurunan ukuran pisang yang membuat mineral di dalamnya lebih terkonsentrasi dibandingkan dengan pisang yang masih segar.
Sayangnya, penelitian yang diunggah hasilnya dalam International Jouornal of Food Sciences and Nutrition menghasilkan fakta bahwa merebus pisang di dalam air mendidih bisa jadi akan menurunkan kadar potasiumnya hingga 40 persen.
Selain itu, jika kita mengolah pisang di dalam roti, maka kandungan potasiumnya bisa rusak, kandungan vitamin C-nya akan menurun, dan bisa jadi juga akan membuat kadar vitamin B di dalamnya ikut rusak.
Melihat fakta ini, sepertinya makan pisang segar adalah pilihan yang jauh lebih sehat dibandingkan dengan mengonsumsi pisang yang sudah dimasak.
Hanya saja, jika kita ingin mengonsumsi pisang dengan cara yang lebih bervariasi, sesekali makan pisang goreng, pisang rebus, atau olahan pisang lainnya bisa dijadikan pilihan.
Pakar kesehatan menyarankan kita untuk makan pisang di malam hari karena akan membantu kita tidur dengan lebih nyenyak.
Hal ini disebabkan oleh produksi hormon melatonin yang berperan besar dalam waktu tidur yang semakin meningkat setelah mengonsumsinya.
Selain itu, kita juga bisa mendapatkan nutrisi sehat lainnya seperti kalium, magnesium, dan serat yang baik bagi kesehata