Diabetes terjadi akibat kadar gula darah sangat tinggi.
Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, maka organ tubuh akan mengalami kerusakan dan menyebabkan resistensi insulin yang akhirnya berimbas pada ketidakmampuan tubuh dalam mengolah gula dari makanan yang kita konsumsi.
Gejala pertama dari tubuh yang sudah kelebihan gula adalah kecenderungan kita untuk ingin mengonsumsi makanan manis dengan berlebihan. Ketagihan gula ternyata adalah respons alami tubuh jika kita mengalami hal ini.
Hanya saja bukannya puas, kita justru akan semakin ingin mengonsumsi makanan manis meski sudah memakannya dalam jumlah banyak.
Hal ini disebabkan oleh toleransi dari indra pengecap kita pada rasa manis yang terganggu dan otak kita yang terus menagih makanan manis karena bisa memberikan sensasi senang dan puas.
Jika kita sudah ketagihan gula, maka risiko untuk terkena gangguan suasana hati juga akan meningkat. Berdasarkan sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA Network , dihasilkan fakta bahwa gula bisa menyebabkan peradangan pada otak. Kondisi ini bisa memicu depresi atau gangguan suasana hati.
Tubuh yang sudah kelebihan gula darah juga akan mengalami peningkatan berat badan dengan signifikan.
Makanan yang kaya akan kandungan gula cenderung rendah protein dan serat sehingga tidak akan memberikan efek kenyang meski dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.
Padahal, kandungan kalorinya sangat tinggi. Penumpukan kalori ini akan berubah menjadi lemak di dalam tubuh yang akhirnya membuat berat badan naik dan bentuk badan menjadi lebih gemuk.
Tingginya kadar gula di dalam tubuh juga akan berimbas pada fluktuasi glukosa yang bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah lelah. Selain itu, tingginya kadar gula dalam tubuh juga berimbas pada perubahan hormon insulin yang akhirnya menyebabkan munculnya jerawat atau ruam-ruam pada kulit.
Tanda tubuh kelebihan gula lainnya adalah munculnya karies gigi.
Meskipun kondisi ini sering kali terkait dengan kebiasaan malas menyikat gigi, bisa jadi masalah karies gigi juga terkait dengan kadar gula di dalam tubuh.
Kebiasaan mengonsumsi makanan manis akan membuat banyak kandungan gula tertinggal di dalam mulut. Keberadaan gula ini sangat disukai oleh bakteri penyebab karies gigi.
Jika kita membicarakan gula darah, hal pertama yang akan kita pikirkan biasanya adalah risiko terkena diabetes.
Sebagaimana kita tahu, jika kita terbiasa mengonsumsi makanan yang kaya kalori atau yang manis-manis, maka kadar gula dalam darah akan melonjak dengan signifikan.
Padahal, jika sampai kadar gula darah tidak terkendali, maka risiko untuk terkena diabetes juga akan meningkat dengan signifikan.
Selain diabetes, kadar gula darah yang tinggi juga akan merusak pembuluh darah dan jantung sehingga mampu meningkatkan risiko terkena penyakit berbahaya lainnya seperti serangan jantung atau stroke.
Tak hanya makanan yang kita konsumsi sehari-hari, kebiasaan lain seperti jarang minum ternyata juga bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Dalam realitanya, kurang minum akan membuat cairan, termasuk darah menjadi semakin kental. Selain itu, kita juga akan mengalami penurunan frekuensi buang air kecil, mengeluarkan urine yang keruh, dan mulai mengalami kesulitan untuk berpikir dengan jernih.
Hal lain yang bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah adalah konsumsi beberapa jenis obat tertentu. Obat berjenis anti depresan, obat flu, serta pil kontrasepsi bisa menyebabkan kadar gula darah naik.
Karena alasan inilah ada baiknya kita selalu berkonsultasi kepada dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan ini, apalagi jika kita berada dalam kondisi pre-diabetes atau sudah terkena diabetes.
Banyak orang yang tidak menyangka jika kebiasaan minum kopi atau teh juga bisa menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
Padahal, dalam realitanya hal ini bisa terjadi, apalagi jika kita menambahkan gula pada minuman-minuman tersebut demi menambah sensasi manis.
Selain itu, banyak kopi instan sachetan yang ternyata juga sudah kaya akan kandungan gula dan krim. Di dalam teh dan kopi juga memiliki kandungan kafein yang sudah mampu menaikkan kadar gula darah dengan cepat.
Kebiasaan kurang tidur ternyata juga bisa menyebabkan kenaikan glukosa darah. Hal ini disebabkan oleh terganggunya jam biologis tubuh yang akhirnya berimbas pada datangnya stres yang akhirnya menyebabkan kenaikan kadar gula darah. Karena alasan inilah mereka yang sering begadang atau kurang tidur lebih rentan terkena diabetes.
Sebagai pencegahan Anda perlu mengetahui faktor pencetus ketidakstabilan gula darah. Seperti yang dilansir Onlymyhealth, berikut ini situasi yang dapat mempengaruhi naik turunnya gula darah:
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula dapat meningkatkan produksi insulin pada tubuh yang berfungsi untuk memproses gula dalam makanan tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan membran sel lebih banyak yang membuka untuk menyerap glukosa darah ke dalam sel. Akibatnya, glukosa akan diserap dalam sel sehingga dapat mempengaruhi kadar glukosa dalam tetes darah yang bisa menyebabkan naiknya gula darah.
Saat mengalami resistensi insulin, tubuh tidak mampu mendeteksi insulin dengan baik karena hanya sedikit membran sel yang terbuka. Hal ini menyebabkan glukosa dan insulin akan tatap utuh dalam darah sedangkan beberapa sel akan kekuranangan
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis juga dapat melemahkan sel-sel pankreas yang berguna melepaskan insulin dalam darah.
Sel-sel pankreas yang kelelahan tidak dapat memproduksi insulin yang dibutuhkan dalam pemrosesan glukosa sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan gula darah.
Untuk mencegah diabetes disarankan untuk menguji kadar gula darah sebelum makan dan beberapa jam setelah makan denga glucose meter.
Makanan bisa menjadi pencetus diabetes bila Anda tidak selektif memilihnya. Oleh karena itu, disarankan untuk menguji kadar glukosa tiga hingga empat jam setelah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
Pengujian kadar glukosa darah tersebut dapat dijadikan sebagai barometer apakah makanan yang Anda konsumsi tadi bisa mempengaruhi kadar gula darah atau tidak.