Teh merupakan salah satu minum yang paling digemari di seluruh dunia.
Dan di balik kenikmatan dari rasa pahit dan keharuman khas yang ditawarkannya, teh membawa banyak manfaat bagi kesehatan.
Mengonsumsi teh, terutama teh hitam, diketahui dapat membantu Anda menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Pada dasarnya semua jenis teh, termasuk teh hitam, berasal dari daun Camellia sinensis. Cara memanen dan pengolahannya saja yang berbeda.
Untuk menghasilkan teh hitam dibutuhkan proses oksidasi sempurna untuk mengubah warna daun, dari hijau menjadi hitam kecokelatan.
Karena teroksdasi, inilah yang menjadikan teh hitam berbeda dengan jenis teh lainnya: berwarna lebih pekat dan rasanya lebih khas.
Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition, individu yang mengonsumsi teh hitam secara rutin mengalami penurunan kadar kolesterol total dan kolesterol low-density lipoprotein, yang juga dikenal sebagai kolesterol jahat, dibandingkan dengan individu yang tidak mengonsumsi teh hitam.
Selain itu, hasil dari beberapa uji klinis lainnya juga menunjukkan bahwa konsumsi teh dapat membantu menurunkan faktor risiko penyakit kardiovaskular, termasuk kolesterol LDL, trigliserida, serta tekanan darah sistolik dan diastolik.
Penelitian lain di jurnal Preventive Medicine juga menemukan hasil yang serupa.
Pada individu yang mengonsumsi teh hitam, didapatkan penurunan kadar trigliserida sebesar tiga puluh enam persen dan peningkatan kadar kolesterol high-density lipoprotein atau HDL, atau yang juga dikenal sebagai kolesterol baik, sebesar dua puluh persen.
Teh hitam juga ditemukan dapat meningkatkan kadar antioksidan dan menurunkan kadar gula darah puasa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh American Heart Association di New Orleans, Amerika Serikat, juga serupa.
Mereka yang meminum tiga hingga empat cangkir teh hitam setiap pagi memiliki risiko masalah jantung lebih rendah daripada mereka yang tidak minum teh hitam sama sekali.
Sementara itu, menurut penelitian di Boston University School of Medicine, AS, teh hitam dapat mengembalikan fungsi pembuluh darah yang abnormal.
Terganggunya fungsi aliran darah dapat menyebabkan strok dan gangguan fungsi kardiovaskular lain. Karena itu, teh hitam juga mampu menurunkan risiko penyakit jantung.
Konsumsi teh hitam juga dikaitkan dengan peningkatan berat badan dan obesitas.
Beberapa pakar mengemukakan bahwa mengonsumsi teh pahit secara rutin dapat menghambat peningkatan berat badan serta menurunkan lingkar pinggang.
Hal ini diduga karena peran teh pahit dalam menghambat penyerapan lemak di usus.
Secara umum teh hitam aman dikonsumsi. Meski begitu, jangan mengonsumsi teh secara berlebihan.
Minum teh lebih dari empat hingga lima cangkir per hari dapat berisiko mengganggu kesehatan. Hal karena kandungan kafein pada teh hitam.
Beberapa gangguan kesehatan yang umumnya dialami karena asupan kafein berlebih dari teh hitam antara lain: sulit tidur, gelisah, sakit kepala, sering buang air kecil, jantung berdebar, mual, muntah, dan napas menjadi lebih cepat.
Karena itu, konsumsilah secara bijak.
Dengan berbagai manfaat konsumsi teh hitam dalam menjaga kadar kolesterol jahat dan menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung, minum teh hitam secara cukup dan rutin dapat menjadi suatu hal yang baik bagi kesehatan.
Memang secara ilmiahnya tehmengandung segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Beberapa manfaat teh bagi tubuh adalah, menjaga kesehatan jantung, menurunkan risiko kanker, risiko Alzheimer, tingkat depresi, serta mencegah osteoporosis dan membantu menurunkan berat badan.
Kayanya manfaat teh karena kandungan antioksidan yang bernama katekin, kafein, teofilin dan teobromin.
Terdapat beberapa jenis teh yang kerap dikonsumsi, yakni teh tubruk dan celup.
Di antara kedua teh tersebut, mana yang paling baik untuk kesehatan tubuh?
Teh tubruk merupakan teh yang dibuat dengan mencampurkan teh langsung dengan air, lalu diminum tanpa ada penyaringan.
Sedangkan pada teh celup, daun teh diolah menjadi potongan kecil lalu dimasukkan ke dalam kantong.
Menurut pakar teh, jenis teh tubruk memiliki kandungan nutrisi yang tetap terjaga dibandingkan dengan teh celup.
Hal ini disebabkan zat katekin yang terdapat di dalam teh celup dapat berkurang jika tersimpan lama di dalam kemasan, sehingga manfaat teh yang baik bagi tubuh pun akan berkurang.
Untuk teh celup, jika Anda tidak memperhatikan cara penyajian yang benar justru akan berbahaya bagi tubuh. Kantong teh yang digunakan memiliki kandungan klorin sebagai antibakteri yang membuat kemasan teh menjadi tahan lama.
Proses pencelupan teh seharusnya tidak lebih dari lima menit. Karena jika masih diseduh setelah lima menit akan membahayakan kesehatan.
Terlepas dari mana di antara teh tubruk atau teh celup yang baik bagi kesehatan, hal yang harus Anda perhatikan yakni teknik penyajian harus baik dan benar.
Pastikan teh tetap tertutup rapat dan segera dikonsumsi setelah disajikan.
Selain itu, hindari minum teh saat sedang makan karena dapat mengganggu penyerapan zat besi di dalam tubuh.