Makan usai olahraga?
Menurut laman “menshealth,” terbaru, hari ini, 08 Desember, “harus.”
Bila diabaikan bisa menimbulkan masalah.
Sebuah riset yang dilakukan di The Colorado State University Extension, makanan yang baik dikonsumsi setelah melakukan olahraga adalah makanan yang terdiri dari karbohirat dan protein serta mengandung sedikit lemak.
Sedangkan menurut The Academy of Nutrition and Dietetics, segelas cokelat rendah lemak dapat menjadi selingan yang tepat bagi Anda yang ingin ngemil setelah melakukan olahraga.
Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah waktu dan jumlah porsi, serta jenis makanan yang Anda makan sebelum maupun sesudah olahraga.
Semua zat gizi diperlukan untuk mempertahankan fungsi tubuh, namun konsumsi sesuai dengan kebutuhan merupakan hal yang sangat mempengaruhi peningkatan, penurunan, ataupun mempertahankan berat badan.
Dengan memperhatikan keseluruhan zat gizi yang dimakan sebelum dan setelah melakukan olahraga, dapat membantu Anda memaksimalkan pembakaran kalori dan lemak dalam tubuh.
Victor Self, instruktur kebugaran di Flywheel Sports, mengatakan bahwa makan dalam kurun satu jam setelah olahraga adalah cara yang baik untuk memulihkan kondisi tubuh setelah beraktivitas dan mendapatkan energi kembali.
Susan Besser, spesialis pengobatan keluarga, mengatakan bahwa menunda makan sebentar setelah berolahraga memang tidak akan banyak merugikan Anda.
Tapi jika terbiasa melewatkannya, ini berpotensi menyebabkan turunnya kondisi kesehatan dan kemampuan olahraga Anda.
“Efek ini memang tidak terjadi secara langsung. Ini masalah kumulatif, jadi hanya melewatkan satu kali makan tidak akan berdampak langsung,” ucapnya.
Tapi, jika Anda berolahraga di pagi hari khususnya dan kemudian tidak makan selama beberapa jam, tubuh Anda tidak memiliki cadangan energi untuk digunakan.
Ini berarti tubuh akan menunggu Anda mengisinya kembali dengan nutrisi yang diperlukan untuk mendapatkan kekuatan.
Jika Anda mengabaikan makan usai olahraga maka yang terjadi adalah “penyakit”
Susan Besser mengatakan jika kita berolahraga di pagi atau sore hari tanpa makan dan mengisi kembali energi setelahnya, “tubuh Anda akan menghemat energi”.
Tubuh akan mengambil cadangan glikogen.
Glikogen ini berfungsi untuk menjaga kestabilan gula darah dan akan terisi kembali saat kita makan.
Tapi, hal ini membutuhkan waktu, sehingga bisa terjadi perubahan pada metabolisme tubuh.
“Karena otak mencoba menghemat energi, ia terpaksa memperlambat beberapa fungsinya,” kata Susan Besser.
Jika otak kehabisan gula, ia tidak bisa langsung menggantinya dengan sumber lain, jadi fungsinya menurun .
Oleh karena itu kita bisa merasa pusing atau bahkan pingsan jika kita tidak makan beberapa saat.
Susan menjelaskan jika tubuh kehabisan glikogen, tubuh akan mencari sumber energi lainnya. Ini bisa berupa lemak atau, jika tidak ada lemak, maka akan beralih ke otot.
Jika tubuh mencari cadangan energi pada otot, ini berpotensi untuk menghilangkan massa otot dan membuat otot menjadi lemah.
Jika Anda berkeringat banyak, Anda mungkin juga kehilangan satu ton elektrolit, yang bisa menyebabkan kram otot. Tentu saja olahraga yang Anda lakukan tidak akan mendatangkan manfaat apapun.
Jika Anda tidak makan atau minum, Anda akan mengalami dehidrasi setelah berolahraga.
“Berolahraga dengan keras, bahkan dalam kondisi optimal menyebabkan peningkatan keringat dan hilangnya cairan tubuh,” ucap Susan Besser.
Jika cairan yang hilang tidak digantikan, hal itu dapat mengganggu keseimbangan elektrolit.
Inilah yang menyebabkan aritmia jantung atau palpitasi pada kasus yang parah, karena tubuh membutuhkan elektrolit agar jantung dan otot berfungsi dengan baik.
“Tapi ini tidak akan terjadi kecuali Anda memang kekurangan gizi kronis dan kemudian memaksa tubuh untuk berolahraga. Atau jika Anda mengkonsumsi obat diuretik yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit,” ucap Susan Besser.
Yang jelas, tubuh perlu terhidrasi dengan baik. “Air putih saja sudah cukup. Anda tidak terlalu memerlukan minuman elektrolit kecuali jika melakukan rutinitas olahraga yang sangat lama dalam cuaca atau suhu yang sangat panas,” ucapnya.
Victor Self juga menjelaskan bahwa kita juga perlu mengkonsumsi air sebelum berolahraga. Ini bertujuan agar tubuh tetap dalam kondisi terhidrasi untuk siap berkeringat.
Intinya, jika Anda melakukan banyak aktivitas dan olahraga, jangan lupa makan dan minum untuk mengganti energi yang keluar dan mempercepat pemulihan otot.
Dengan catatan, pilihlah makanan sehat dan dalam porsi tidak berlebihan.
Lantas bagaimana kalau sekiranya ada orang yang makan sebelum olahraga?
Sebuah penelitian yang dilakukan di Belgia, meneliti bagaimana perubahan berat badan orang yang makan sebelum olahraga dan orang yang makan setelah olahraga.
Sebanyak dua puluh tujuh pria usia muda diberikan makanan yang tinggi kalori dan tinggi lemak selama enam minggu berturut turut.
Kemudian mereka dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok yang tidak melakukan olahraga sama sekali, kelompok yang sarapan dengan makanan tinggi karbohidrat sebelum melakukan olahraga, serta kelompok yang makan dengan makanan yang tinggi karbohidrat namun dikonsumsi setelah olahraga.
Bukan hal yang aneh jika peningkatan berat badan yang paling tinggi terjadi pada kelompok yang tidak melakukan olahraga sama sekali.
Namun, hasil lain menunjukkan bahwa kelompok yang makan setelah olahraga memiliki peningkatan berat badan yang paling rendah, bahkan tidak mengalami peningkatan berat badan sama sekali.
Meskipun belum banyak penelitian lain yang menemukan hasil yang sama seperti penelitian yang telah disebutkan tadi, hal ini menunjukkan bahwa apa yang Anda makan sebelum olahraga sangat berpengaruh pada perubahan berat badan.
Mengonsumsi makanan yang terlalu banyak sebelum olahraga juga juga dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan perut sakit ketika melakukan olahraga, hal ini disebabkan oleh waktu makan yang kurang tepat.