Anda menginginkan turunnya berat badan?
Nah, selain mengatur pola makan yang sehat dan seimbang, olahraga juga perlu dimasukkan ke dalam rutinitas harian Anda kalau mau berat badan cepat turun.
Kapan olahraga sebaiknya dilakukan dikaitkan dengan penurunan berat badan?
Olahraga pada dasarnya boleh dan baik dilakukan kapan saja, di mana saja.
Namun, adakah waktu olahraga terbaik agar penurunan berat badan lebih efektif — pagi atau malam hari?
Dilansir dari berbagai penelitian, waktu olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan adalah di pagi hari. Terlebih jika dilakukan seebelum waktunya sarapan.
Penelitian oleh Gonzalez pada tahun empat tahun silam yang menunjukkan bahwa berolahraga sebelum sarapan dapat membakar dua puluh persen lemak tubuh lebih banyak.
Sebelum sarapan, perut Anda masih kosong sehingga hal ini dapat mendukung pembakaran lemak yang lebih banyak.
Dalam rangka mengurangi lemak, tubuh harus menggunakan cadangan makanan dalam bentuk lemak, bukan dari makanan yang kita konsumsi.
Dengan berolahraga sebelum makan, sumber energi yang dibakar berasal dari lemak tubuh dan cadangan energi yang sudah siap digunakan. Bukannya justru membakar makanan yang masih ada dalam perut. Pada gilirannya, ini akan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga kalori yang terbakar akan lebih banyak. Anda juga jadi tak cepat kelaparan selama seharian setelah berolahraga pagi.
Sebab, saat kita berolahraga sebelum makan, tubuh akan menyesuaikan produksi hormon insulin.
Hormon insulin akan bekerja lebih sensitif sehingga lebih efektif membantu menyerap nutrisi dari makanan lebih baik dan menyalurkannya ke otot dan hati.
Kadar gula darah yang stabil ini membuat kita cepat lapar sehingga tidak akan makan lebih banyak atau kelaparan sepanjang hari. Justru hal ini akan membuat sesi olahraga Anda jadi lebih optimal.
Terlebih, olahraga pagi dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak di malam hari.
Satu tim peneliti menemukan bahwa wanita usia enam puluh hingga enam puluh lima tahun yang memiliki berat badan berlebih melaporkan bisa tidur lebih nyenyak setelah konsisten berolahraga setiap pagi atau sekitar empat jam dalam seminggu daripada mereka yang olahraga malam.
Tidur malam yang cukup membantu Anda lebih cepat menurunkan berat badan, karena tubuh dapat lebih baik mengatur hormon ghremlin si pembuat lapar.
Seperti yang telah disinggung di atas, waktu olahraga terbaik untuk menurunkan berat badan adalah di pagi hari.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang berolahraga di bawah sinar matahari selama dua jam cenderung memiliki berat badan yang lebih ideal.
Mereka juga dinilai lebih mampu mengelola berat badan mereka dibanding orang yang tidak mendapat cahaya alami.
Selain lebih efektif menurunkan berat badan dan bikin tubuh lebih bugar, olahraga di pagi hari juga bisa memberi banyak energi untuk Anda.
Tapi itu bukan berarti Anda tidak boleh dan tidak bisa berolahraga di waktu lainnya, kalau tidak punya waktu.
Pada dasarnya, berolahraga di pagi, siang, sore, atau bahkan malam hari sama baiknya, kok.
Lebih baik mengutamakan untuk terus aktif bergeak kapanpun Anda bisa, ketimbang tidak melakukannya sama sekali.
Namun begitu banyak orang yang memilih untuk berolahraga sambil panas-panasan di bawah terik matahari agar bisa banyak berkeringat.
Pasalnya, ada anggapan bahwa semakin banyak keringat yang keluar tanda tubuh sukses membakar kalori dalam jumlah yang besar.
Sebenarnya tak selalu seperti itu, lho! Berapa banyak keringat yang Anda keluarkan selama berolahraga belum tentu artinya tubuh telah membakar kalori yang lebih banyak.
Berkeringat adalah proses pendinginan yang dilakukan oleh tubuh untuk membantu Anda menjaga suhu tubuh yang optimal.
Tetapi berkeringat bukanlah tolak ukur ideal untuk menentukan seberapa kuat intensitas olahraga yang Anda lakukan.
Olahraga dapat meningkatkan suhu tubuh, sehingga mungkin saja Anda berkeringat lebih banyak.
Sebuah studi kecil yang dilakukan pada dua puluh atlet pesepeda menemukan bahwa berolahraga dalam suhu yang panas, dapat membantu meningkatkan produksi keringat sehingga proses pendinginan tubuh dan peningkatan aliran darah ke kulit jadi lebih baik.
Tapi, sedikit atau banyaknya keringat yang dihasilkan tidak sama dengan jumlah kalori yang dibakar.
Masing-masing orang memproduksi keringat dalam jumlah yang berbeda-beda. Sebagai contoh, wanita memiliki lebih banyak jumlah kelenjar keringat daripada pria, namun kelenjar keringat laki-laki cenderung bekerja lebih aktif.
Artinya, laki-laki secara alami berkeringat lebih cepat dan lebih banyak daripada wanita meski jumlah kelenjar keringat yang diaktifkan sama banyak serta intensitas suhu dan aktivitas fisik juga sama rata.
Orang yang bugar, misalnya, bisa berkeringat lebih cepat selama berolahraga karena suhu tubuh mereka lebih rendah dibanding orang-orang yang sedentary
Orang yang jarang berolahraga atau tidak pernah berolahraga sebelumnya lebih mungkin berkeringat lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik karena tubuh mereka lebih cepat memanas.
Orang yang kelebihan berat badan juga memproduksi keringat berlebih daripada individu dengan berat badan normal karena lemak bertindak sebagai penghantar panas (insulator) yang menaikkan suhu inti tubuh. Orang muda lebih banyak berkeringat dibandingkan dengan orang tua.
Selain itu, seberapa banyak Anda berkeringat bergantung pada beberapa hal lain di luar tubuh Anda. Mengenakan pakaian bahan sintetis saat berolahraga akan menjebak panas dalam tubuh, yang akan membuat Anda lebih cepat kegerahan dan berkeringat.
Belum tentu. Sekali lagi ditekankan bahwa banyaknya keringat tidak bisa dijadikan tolak ukur seberapa suksesnya tubuh membakar kalori.
Turunnya berat badan yang didapat segera setelah berolahraga hanya bersifat sementara, karena disebabkan oleh keringat yang menguap.
Berat badan semula akan kembali lagi ketika Anda telah terhidrasi, dan tidak berarti Anda telah membakar kalori lebih banyak.
Di sisi lain, jangan berasumsi bahwa latihan dengan keringat yang sedikit berarti Anda tidak berolahraga cukup keras atau belum membakar banyak kalori.
Bisa saja keringat Anda menguap dengan cepat karena Anda berolahraga dalam ruangan ber-AC, di dekat kipas angin, atau di luar rumah dengan suasana yang sejuk dan banyak angin sepoi-sepoi.
Pastikan Anda terhidrasi dengan baik sebelum berolahraga dan juga terus minum sepanjang sesi olahraga.
Dengarkan tubuh Anda dan istirahatlah ketika Anda sudah merasa terlalu capek sehingga Anda dapat menyesuaikan diri dengan suhu dan intensitas secara benar.
Apabila Anda berolahraga lebih dari enam puluh menit atau berolahraga dengan intensitas yang tinggi, peneliti menyarankan agar Anda menggantikan cairan yang hilang dengan minuman yang mengandung elektrolit.
Jika Anda berolahraga atau latihan dengan intensitas yang tidak terlalu berat atau berlangsung kurang dari enam puluh menit, menggantikan cairan yang hilang dengan air putih sudah cukup baik bagi tubuh Anda.