Valentino Rossi mengalami penampilan terburuk sepanjang karirnya di MotGP musim ini setelah gagal sebanyak tiga kali berturut-turut meraih podium di Le Mans, Mugello dan Katalonia.
Ini membuat pebalap dengan julukan The Doctor tersebut untuk kali pertama sejak musim empat tahun lalu mengalami paceklik podium terpanjang
Hasil di GP Katalonia membuat Rossi sudah empat kali beruntun gagal meraih podium. Sebelumnya Rossi hanya finis posisi kesepuluh di GP Spanyol, gagal finis di GP Perancis, dan finis keempat di GP Italia.
Kali terakhir Rossi gagal meraih podium empat kali beruntun di MotoGP terjadi pada musim empat tahun silam
Ketika itu Rossi empat kali beruntun finis posisi keempat di Indianapolis, Republik Ceko, Inggris, dan San Marino.
Pada musim yang sama, Rossi juga sempat lima kali gagal meraih podium pada awal musim sepanjang GP Amerika Serikat hingga Katalonia.
Tidak hanya gagal meraih podium, Rossi juga semakin melorot posisinya di klasemen sementara MotoGP musim ini
Rossi turun dua posisi ke peringkat lima dan tertinggal dua puluh delapan poin dari Maverick Vinales di puncak klasemen.
Meski posisinya semakin tertinggal dari puncak klasemen MotoGP 2017, Rossi tidak panik. The Doctor menganggap peluangnya menjadi juara dunia masih terbuka karena ketatnya persaingan di klasemen.
“Kami mendapatkan sejumlah poin yang bagus di Katalonia. Sangat disayangkan saya turun dua peringkat di klasemen, tapi semuanya masih ketat. Kami lima pebalap hanya terpisah 28 poin. Posisi Johann Zarco dan Jorge Lorenzo juga tidak terlalu jauh,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net
Meski posisinya terus merosot, Rossi tidak panik. The Doctor tetap percaya diri dalam perebutan gelar juara dunia karena musim 2017 masih panjang.
“Kami mendapatkan sejumlah poin yang bagus. Sangat disayangkan saya turun dua peringkat di klasemen, tapi semuanya masih ketat. Kami lima pebalap hanya terpisah 28 poin. Posisi Johann Zarco dan Jorge Lorenzo juga tidak terlalu jauh,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net.
“Sekarang kami harus fokus ke masa depan. Kami akan menjalani tes di Katalonia, dan itu positif, karena kami bisa mencari tahu apa yang salah. Kami harus meningkatkan kecepatan sepeda motor dan perasaan saya dengan motor,” sambungnya.
Rossi sebenarnya sempat memuncaki klasemen MotoGP musim ini hingga seri keempat meski belum pernah memenangi balapan. Namun sejak kegagalan finis di GP Perancis, posisi Rossi terus merosot.
Terkait keberhasilan dua pebalap Tech 3 Yamaha, Zarco dan Jonas Folger, finis di posisi kelima dan keenam, Rossi menganggap hal itu tidak aneh.
Rossi menganggap motor M1 2016 lebih cocok dengan kondisi aspal Sirkuit Katalonia.
“Motor lama menurut saya menikung lebih baik dan tidak cepat memakan ban belakang. Sama seperti Jerez, Zarco dan Folger lebih cepat daripada kami,” ujar Rossi yang menang di GP Katalonia musim lalu
Tentang kondisi motornya, Rossi sebelumnya sudah mengetahui masalahnya.
Rossi mengatakan bukan hanya masalah ban belakang Michelin yang kurang cengkeraman membuatnya kesulitan sepanjang latihan bebas hingga balapan GP Katalonia. Pebalap gaek itu mengklaim motor M1 tahun ini milik Yamaha belum sempurna
Masalah terbesar bukan dengan ban. Motor ini menderita karena understeer. Saya tidak punya kepercayaan diri ketika memasuki tikungan seperti musim lalu. Motor ini tidak menikung seperti seharusnya. Kami harus segera mengangkat motor, dengan begitu membuat ban cepat habis,” ujar Rossi seperti dikutip dari GPOne.
Klaim Rossi mendapat dukungan dari hasil yang didapat dua pebalap Tech 3 Yamaha, Johann Zarco dan Jonas Folger. Menggunakan motor M1 2016, keduanya berhasil finis posisi kelima dan keenam, lebih baik dari Rossi serta Maverick Vinales.
“Motor 2016 punya masalah berbeda, tapi tidak membuat ban belakang cepat habis dan lebih mudah ditunggangi. Saya sudah bertahun-tahun menunggangi M1, dan dengan motor ini sulit untuk melewati tikungan,” ujar Rossi.
Lebih lanjut Rossi mengaku sudah memberitahu kelemahan motor M1 2017 kepada tim mekanik Yamaha sejak menjalani tes di Valencia, November 2016. Namun, hingga kini tim asal Jepang itu belum mampu mengatasi permasalahan yang ada.
“Ketika saya melakukan tes motor baru di Valencia, saya dengan cepat menyadari sensasi itu. Tapi, Vinales datang dari Suzuki, penuh motivasi dan tampil cepat di tes resmi, kemudian dia menang. Semuanya terlihat oke, tapi kemudian melihat belakang selalu menyedihkan,” ucap Rossi.
“Bahkan ketika saya tampil kompetitif, seperti di Le Mans dan Mugello, masalah bagian depan sangat konstan. Setelah balapan di Jerez saya membuat sejumlah permintaan kepada Yamaha. Kita lihat dalam tes (hari ini) apakah saya puas dengan permintaan saya,” sambungnya