Pebalap Ducati Andrea Dovizioso akhirnya dinyatakan sebagai pemenang MotoGP Qatar yang digelar dua pekan lalu setelah Dewan Banding MotoGP menolak tuntutan empat tim MotoGP terhadap winglet belakang Ducati,
Dikutip dari situs resmi MotoGP, Dewan Banding MotoGP menolak pandangan empat tim Suzuki, Honda, Aprilia, dan KTM yang menganggap winglet belakang Ducati adalah alat aerodinamis yang ilegal.
“Setelah menggelar rapat dengar pendapat, keempat protes ditolak. Banding yang diajukan Tim Aprilia, Tim Suzuki, Tim Honda, dan Tim KTM ditolak. Hasil bayangan MotoGP Qatar dinyatakan sebagai hasil final,” demikian pernyataan resmi Dewan Banding MotoGP.
Suzuki, Honda, Aprilia, dan KTM langsung mengajukan protes ke pihak steward MotoGP usai balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Internasional Losail.
Mereka menganggap winglet belakang Ducati bukan untuk mendinginkan ban seperti klaim tim asal Italia itu, melainkan alat aerodinamis yang membuat laju sepeda motor Desmosedici semakin cepat.
Setelah ditolak steward MotoGP, Suzuki, Honda, Aprilia, dan KTM kemudian mengajukan banding ke Dewan Banding MotoGP. Usaha keempat tim itu pun sia-sia setelah banding mereka ditolak.
Dovizioso berhasil mengalahkan pebalap Repsol Honda Marc Marquez pada balapan MotoGP Qatar 2019 dengan keunggulan hanya 0,023 detik. Podium ketiga menjadi milik pebalap LCR Honda Cal Crutchlow.
Dewan Banding MotoGP kemudian mempersilakan Suzuki, Honda, Aprilia, dan KTM untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional
“Banding atas keputusan ini bisa diajukan ke CAS di Lausanne, Swiss, dalam lima hari setelah keputusan dibuat,” demikian pernyataan resmi Dewan Banding MotoGP.
Sebelumnya, empat tim memprotes winglet belakang di swingarm sepeda motor Ducati usai Andrea Dovizioso menang MotoGP Qatar
Perwakilan Honda, KTM, Suzuki, dan Aprilia langsung melakukan protes ke pihak steward MotoGP usai Dovizioso meraih kemenangan di MotoGP Qatar. Keempat tim itu menggugat kemenangan Dovizioso karena
Pihak Ducati mengklaim winglet digunakan untuk mendinginkan ban belakang. Tapi, keempat tim yang melakukan protes yakin winglet tersebut bisa menciptakan downforce atau dorongan ke bawah.
Perangkat aerodinamis seperti itu memungkinkan sebuah sepeda motor melewati tikungan lebih cepat dan menciptakan lebih banyak cengkeraman.
Dikutip dari Motorsport, winglet Ducati bisa menjadi perangkat ilegal berdasarkan peraturan pengembangan sayap dalam beberapa musim terakhir.
Sosok yang paling keras memprotes winglet Ducati adalah CEO Aprilia Massimo Rivola, yang memiliki dua puluh tahun pengalaman di dunia F1 bersama Minardi, Toro Rosso, dan Ferrari.
Pada awal Maret beberapa hari sebelum MotoGP 2019 dimulai, Direktur Teknik MotoGP Danny Aldridge mengirim catatan terkait penggunaan perangkat baru seperti yang digunakan Ducati di Qatar.
Dalam regulasi sebelumnya, dijelaskan perangkat seperti deflektor hanya bisa dipakai saat balapan basah karena kegunaan utamanya adalah untuk mengurangi ban terkena air demi keselamatan pembalap.
Namun, peraturan baru penambahan perangkat membuka peluang digunakan saat balapan kering setelah pihak Ducati mengklaim perangkat tersebut bisa digunakan untuk mendinginkan ban. Tapi, di mata keempat tim yang protes winglet milik Ducati lebih dari sekadar untuk mendinginkan ban.
Winglet Ducati seperti yang digunakan Dovizioso, Danilo Petrucci, dan Jack Miller di MotoGP Qatar diklaim bisa meningkatkan downforce. Rivola diklaim memiliki data pendukung untuk menggugat perangkat baru Ducati.
“Beberapa pekan lalu Ducati bertemu dengan direktur teknik MotoGP bersama lampiran swingarm belakang dan penutup ban depan. Mereka berpendapat fungsi utamanya adalah untuk mengurangi suhu ban belakang. Direktur teknik memberi persetujuannya dan menetapkan beberapa peraturan baru untuk tim pada awal Maret,” ujar direktur tim Suzuki Davide Brivio.
Bagi Aprilia, Suzuki, Honda dan KTM, pernyataan Ducati yang menganggap winglet untuk menurunkan suhu badan tidak masuk akal.
Pasalnya, suhu trek saat MotoGP Qatar berlangsung hanya dua puluh lima derajat celsius. Jadi Ducati seharusnya lebih berusaha menghangatkan ban daripada mendinginkannya.
Sebelum mengajukan protes Rivola dan Brivio dikabarkan melakukan kontrak dengan direktur tim Ducati Gigi Dall’Igna untuk memberitahu keempat tim akan melakukan protes.
Protes keempat tim kemudian ditolak steward MotoGP. Mereka kemudian melakukan banding ke Federasi Sepeda Motor Internasional
Hanya Yamaha tim pabrikan yang tidak menggugat winglet Ducati karena mereka menggunakan alat yang sama dalam kondisi trek basah pada tes Valencia tahun lalu.
“Ducati memberi tiga pebalap mereka dengan perangkat baru itu, dan hal itu membuat kami melakukan protes. Kami melakukannya karena kami ingin mengklarifikasi situasi seutuhnya,” ucap Brivio.