Pebalap Yamaha, Valentino Rossi punya alasan mengapa dirinya masih antusias untuk balapan di ajang MotoGP hingga kini usianya bakal menginjak empat puluh tahun.
Rossi bakal genap berusia empat puluh tahun pada pertengahan Februari mendatang. Dengan kontrak dua tahun di Yamaha, maka itu berarti Rossi akan beradu cepat dengan pebalap lain hingga usianya menginjak empat puluh satu tahun.
Rossi mengatakan ada alasan lain bahwa dirinya punya tekad kuat untuk terus balapan hingga usia 40 tahun.
“Mari katakan saja bahwa saya melakukan tes untuk masa depan. Saya ingin menunjukkan bahwa seorang pebalap bisa tetap kompetitif meski sudah berusia 40 tahun.”
“Saya pikir akan ada orang lain yang melakukannya [membalap hingga usia empat puluh tahun di masa depan,” kata Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.
Rossi menegaskan keputusannya untuk menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun bersama Yamaha berarti ia siap untuk berkomitmen penuh dalam kariernya.
“Ketika saya menandatangani kontrak dua tahun, maka saya punya komitmen kuat. Saya menyenangi apa yang saya lakukan dan saya sangat termotivasi untuk maju ke depan dan tampil kuat bersama Yamaha,” ujar The Doctor.
Rossi menyebut ada perubahan besar dalam Yamaha pada persiapan menyambut musim baru MotoGP.
“Ada yang berubah dalam musim dingin kali ini. Meskipun ada perubahan kecil di dalam tim, namun tercipta atmosfer yang bagus.”
“Biasanya Yamaha sangat konservatif. Mereka hanya melakukan perubahan kecil, namun saat ini kami memang butuh dorongan lebih besar Saya melihat Yamaha siap,” tutur pebalap asal Italia ini.
Selain itu Rossi juga mengungkapkan bakal senang jika suatu saat anaknya menjadi pebalap.
Saat ini, Rossi dikabarkan tengah dekat dengan seorang mantan gadis payung bernama Francesca Sofia Novello. Meski begitu, belum ada pernyataan resmi dari Rossi terkait hubungan spesialnya dengan Novello.
“Tentu saya akan senang jika punya anak yang menjadi pebalap motor apa pun itu. Tapi saya tidak bisa memaksanya. Itu akan menjadi pilihannya sendiri,” ucap Rossi
“Sayang sekali, saya akan berusia empat puluh tahun pekan depan. Saya akan tua, dan saya akan tetap mencoba untuk kompetitif. Saya pebalap dan di masa yang akan datang akan banyak pebalap yang menyusul saya. Tapi saya akan mencoba tetap berada di level atas,” ucap pebalap asal Italia itu.
Kontrak kerja sama Rossi dengan Yamaha masih bakal berlangsung sampai musim depan. Meski belum memastikan pensiun, tapi ia berencana untuk tetap melanjutkan kariernya di dunia balapan.
“Saya ingin mencoba melanjutkan dengan balap mobil dan balap Dakkar adalah pilihan bagus. Tapi itu juga sulit dan butuh persiapan. Mungkin hal itu bisa terjadi suatu saat nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Rossi juga berharap bisa membalap bersama adik angkatnya, Luca Marini. Sebelumnya Rossi mengaku tidak pernah terpikirkan untuk satu aspal dengan Marini.
“Saya berharap bisa balapan bersama dengan adik saya, itu hal yang bagus. Itu balapan bareng Marini di MotoGP sesuatu hal yang kami tidak duga sebelumnya. Tapi orang lain berekspektasi demikian,” ujar Rossi menanggpi kemungkinannya balapan dengan sang adik.
Marini berambisi naik kelas ke MotoGP musim depan dan bisa bersaing dengan The Doctor. Sementara kontrak Rossi bersama Monster Energy Yamaha baru berakhir pada tahun depan
“Luca bakal jadi pebalap kuat di Moto2 musim ini, dan mungkin dia bisa tiba di MotoGP sebelum saya berhenti [pensiun],” sebut Rossi.
Rossi yakin, Luca bakal menjadi salah satu pebalap tangguh di arena Moto2 2019. Meskipun harus bersaing dengan pebalap-pebalap kuat lain, seperti Francesco Bagnaia dan Alex Marquez
Sementara itu, sang Ibu, Stefania, meminta putranya mengakhiri perseteruan dan berdamai dengan pebalap Repsol Honda Marc Marquez di MotoGP musim ini.
Perseteruan Rossi dan Marquez dipastikan akan kembali menjadi bumbu menarik di MotoGP 2019. Meski kedua pebalap sudah sempat tertangkap kamera saling berbicara musim lalu, namun perseteruan Rossi dan Marquez dipastikan akan berlanjut.
Terakhir Marquez mengatakan tidak akan memulai perdamaian dengan Rossi setelah musim lalu The Doctor menolak tawaran jabat tangan juara bertahan MotoGP itu jelang balapan di GP San Marino.
“Saya sudah pernah melakukannya [menawarkan diri jabat tangan Rossi], bukan? Tidak akan lagi saya mengulanginya kembali. Saya sudah melakukan itu sekali dan itu cukup,” ujar Marquez.
Stefania berharap perseteruan Rossi dengan Marquez tidak berlanjut ke luar lapangan. Stefania pun meminta juara dunia Grand Prix sembilan kali itu untuk mengakhiri perseteruan dengan Marquez.
“Rivalitas dengan Marquez adalah bagian dari cerita karier [Rossi]. Mereka berdua harus berdamai. Mereka berdua adalah pebalap hebat MotoGP, mereka adalah panutan,” ujar Stefania dikutip dari Daily Express.
“Kedewasaan yang akan menentukan. Jika Rossi ingin membalap meski dalam kondisi sulit, itu artinya dia masih senang. Dia akan memutuskan kapan berhenti, saya tidak tahu kapan. Saya tidak bisa mengatakan apapun kecuali berhati-hati,” ucap Stefania.