Bukan Marc Marquez atau Valentino Rossi. Tapi Jorge Lorenzo lah yang menjadi tercepat di kualifikasi MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Sabtu malam WIB, 13 September 2014, dan berhak untuk start terdepan pada balapan Minggu malam WIB.
“Pole position”nya Lorenzo ini merupakan langkah Movistar Yamaha untuk menutup peluang Marquez untuk mempercepat langkahnya mempertahankan predikat juara setelah memenangkan dua sebelas dari dua belas seri balapan MotoGP musim ini.
Rossi yang menginginkan podium puncak di tengah “keluarga”nya di Misano, tampil impresif dan berada di posisi tiga ketika balap dimulai besok. Rossi menginginkan gelar juara di San Marino karena ini menghibur publik “kampung” halamannya.
Rossi adalah pebalap asal San Marino. Rumahnya hanya berjarak sepuluh kilometer dari Misano dan sirkuit ini pula yang menjadi tempat ia memulai karir balapnya.
Tampilnya “rider” Yamaha Jorge Lorenzo sebagai yang tercepat di sesi kualifikasi merupakan tren positif yang sudah dibangun pada sesi latihan bebas pada MotoGP San Marino. Pebalap asal Spanyol itu mencatatkan waktu paling cepat dan meraih pole.
Dalam kualifikasi di Sirkuit San Marino Sabtu malam WIB, Lorenzo mencatatkan waktu paling cepat. Lorenzo pun mendapatkan pole position dan berhak start terdepan di balapan Minggu.
Posisi kedua ditempati pebalap Pramac Andrea Iannone yang tertinggal dari Lorenzo. Iannone sudah menunjukkan penampilan oke di atas trek kering pada sesi latihan ketiga. Valentino Rossi ada di urutan ketiga..
Urutan keempat dan kelima berturut-turut Marc Marquez dan diikuti Dani Pedrosa.
Posisi keenam dan ketujuh menjadi milik Andrea Dovizioso dan Pol Espargaro. Kemudian pada urutan delapan dan kedua belas berturut-turut Alex Espargaro, Brandley Smith, Stefan Brandi, Yonny Hernandez, dan Alvaro Bautista.
Pebalap Honda, Marc Marquez, kehilangan “greget” sejak sesi latihan bebas. Ia kembali berjanji akan lebih kencang di balapan hari Minggu dari posisi ke empat. untuk menghindari intaian Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Marquez menginginkan untuk segera memastikan titel juara di musim ini dengan memenangkan lomba di San Marino dan mengenyampingkan ambisi Rossi yang menginginkan podium puncak di depan suporternya.
Marquez, sampai dengan dua belas seri balapan yang sudah dilombakan, memuncaki klasemen pebalap dengan meninggalkan rekan setimnya Dani Pedrosa di posisi kedua. Pebalap muda Spanyol itu berpeluang mengunci titel juara di seri berikutnya di Aragon, apabila sukses menjadi kampiun di Misano pada akhir pekan ini.
“Balapan akhir pekan ini akan sulit,” ujar Marquez di Crash. “Valentino membalap di sirkuit kandangnya dan Jorge juga kuat, tapi kami juga tidak boleh melupakan Dani yang ada di posisi kedua klasemen.”
“Sekarang targetku adalah mencoba mengurus keuntungan itu dan memenangi kompetisi secepat mungkin,” tandas si juara bertahan.
Di San Marino, Marquez punya kesempatan besar untuk menyamai rekor pebalap legendaris Mick Doohan dengan memenangi dua belas balapan dalam satu musim.
Marquez mengakui kondisi trek yang licin di hari pertama MotoGP San Marino membuatnya harus menahan diri. Kini dia siap tampil lebih serius menyusul cuaca yang diramalkan bakal lebih baik.
Sesi latihan bebas pertama dan kedua di sirkuit Misano, Jumat malam WIB kemarin berlangsung dalam kondisi basah karena hujan yang mengguyur sejak pagi. Hal ini membuat para pebalap kesulitan mendapatkan cengkeraman ban yang optimal karena kondisi trek licin. Alhasil sejumlah pebalap mengalami crash.
“Hari ini merupakan hari bagus untukku karena ini adalah sebuah hari yang penting mengingat treknya sungguh licin, terutama di pagi hari. Butuh banyak waktu untuk mendapatkan temperatur yang tepat pada ban dan pada sorenya ban lunak Bridgestone sedikit lebih baik tapi tetap tidak cukup. Tampaknya trek ini butuh waktu untuk membuat ban kompetitif,” kata Marquez dilansir Crash.
“Atas alasan itulah aku melakukan banyak putaran, tapi sepertinya besok (Sabtu) ramalan cuaca akan lebih baik dan terutama pada hari Minggu balapan bakal berjalan kering jadi aku tak mengambil risiko. Dalam beberapa lap saya merasa nyaman tapi kemudian saya cuma duduk di pit dan menunggu sesi besok,” lanjutnya.
“Masalahnya adalah dalam hal pengereman, sulit untuk menemukan batasnya. Aku memang tidak punya momen-momen besar tapi Anda bisa lihat begitu banyak yang crash. Ketika Anda melihat itu, kepercayaan diri sedikit menurun tapi aku merasa baik-baik saja,” ujar Marc..