Mercedes dan Ferrari tidak hanya terlibat dalam saling lomba di trek tapi juga sedang terlibat dalam pengembangan teknologi untuk bisa menjadi yang tercepat usai kejutan yang terjadi di seri kedua Formula One di Sepang Circuit, Grand Prix Malaysia, dua pekan lalu.
Laju Mercedes di Sepang dihentikan oleh Ferrari dengan menghasilkan podium puncak untuk Sebastian Vettel, dan Kim Raikkonen berada di posisi empat menjepit duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.
Mercedes dikabarkan bergerak cepat melakukan perbaikan usai kekalahan di Sepang. Salah satu elemen yang paling diperhatikan mereka adalah aerodinamika yang ada pada mobil kedua pembalapnya itu.
Sebastian Vettel secara mengejutkan mampu mengasapi duo Mercedes pada saat ketiganya bertarung di lintasan GP Malaysia. Tim yang berbasis di Inggris itu menilai performa mengesankan Vettel disebabkan oleh aerodinamika mobil Ferrari yang dianggap sedikit lebih unggul dari mobil mereka.
“Kami telah melakukan beberapa pengembangan baru pada aerodinamika untuk Shanghai. Kami menargetkan peningkatan performa dari yang kami tunjukkan di Malaysia,” ungkap Direktur Teknik Mercedes, Paddy Lowe, mengutip Sportsmole, Selasa, 07 April 2015.
Lowe mengatakan apa yang dilakukan timnya ini sebagai respon cepat atas kekalahan tak terduga. Ia menegaskan timnya akan melakukan apapun demi meraih kembali menjadi yang tercepat pada serie berikutnya.
“Saat ini, sangat jelas terlihat ada kompetisi yang serius untuk menjadi juara dunia. Kami akan melanjutkan pekerjaan guna meningkatkan performa,” papar Lowe.
Serie ketiga F1 selanjutnya akan bergulir di Sirkuit Internasional Shanghai, China, 12 April.
Kemenangan menjadi hal wajib bagi Mercedes guna mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen konstruktor sementara musim ini. Saat ini Mercedes masih memimpin klasemen dengan unggul dua puluh empat poin dari Ferrari di posisi kedua.
Tidak hanya Mercedes yang berbenah. Ferrari, seperti dikemukakan oleh pebalapnya asal Finlandia, Kimi Raikkonen, juga sedang melakukan perbaikan. Ia mengaku mobil timnya belum secepat yang dimiliki Mercedes.
Namun begitu, pembalap Finlandia itu yakin SF15-T sangat kompetitif. Hasil di GP Malaysia menjadi indikatornya.
Di bawah teriknya matahari Sirkuit Sepang, rekan setim Raikkonen, Sebastian Vettel mematahkan dominasi duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg, sekaligus meraih podium pertama. Raikkonen sendiri finis di posisi empat.
Salah satu kunci kemenangan Ferrari saat itu adalah strategi dua kali masuk pit. Sementara duo Mercedes tiga kali menghentikan mobilnya di pit.
Penampilan Raikkonen di Negeri Jiran sendiri juga patut diacungi jempol. Walaupun di awal balapan sempat mengalami kerusakan parah pada bagian ban, pembalapyang disapa dengan “ice man,” itu finis di empat besar.
Dia pun memberikan komentarnya soal kondisi tim Ferrario saat ini.
“Kondisinya di Malaysia yang amat panas memang membantu kami). Tapi, saya pikir jika saja di Melbourne kami bisa langsung berada di belakang Hamilton dan Rosberg sedari awal, mereka takkan bisa terlalu jauh memimpin,” ujar pembalap itu seperti dilansir ESPN, Selasa, 07 April 2015.
Pada serie pembuka F1di sirkuit Albert Park, Australia, Ferrari dipecundangi Mercedes. Hamilton-Rosberg melenggang mudah untuk meraih dua podium teratas. Keadaannya berbalik di Sepang.
“Tentu saja di setiap sirkuit kondisi dan segala faktor ikut berperan. Tapi, itu tentu saja tidak mengurangi kenyataan bahwa kami memiliki mobil yang tangguh Saya tidak pernah meragukan kemampuan SF15-T,” lanjutnya.
Tren bagus yang diperlihatkan Ferrari saat ini tentu disambut positif oleh Raikkonen. Namun, juara dunia F1 2007 itu tahu timnya masih perlu memoles beberapa hal, khususnya speed dalam kualifikasi.
“Kami sadar tidak secepat mereka, setidaknya pada satu putaran. Tapi, kami sedang membenahi hal tersebut dan sebenarnya sudah ada sebuah kemajuan besar. Ini bisa dilihat dari performa kami mengakhiri musim lalu dan start kami musim ini,” jelas mantan pembalap McLaren dan Lotus itu lagi.
“Tim sudah bekerja dengan tepat dan memacu kami ke arah yang benar. Sedikit demi sedikit kami akan berusaha mengejar Mercedes. Walaupun Vettel sudah menang, kami tahu masih harus terus berbenah di area-area tertentu,” paparnya.
Untuk pencapaian pribadi, Raikkonen sendiri tentu berharap musim ini bisa lebih baik dari 2014. Pasalnya, musim lalu memang bak mimpi buruk buat pembalap yang sudah dua puluh kali mengecap kemenangan di ajang balap jet darat ini.
Raikkonen hanya bercokol di peringkat dua belas klasemen akhir pembalap tahun lalu, yang juga erupakan pencapaian terburuknya selama kariernya di F1.
sumber : crash, autosport dan espn