Jorge Lorenzo secara blak-blakan menuding Valentino Rossi sebagai biang ketidaknyamanannya di Yamaha Movistar dan berharap bisa segera mengakhiri musim ini dan pindah ke Ducati.
Di dua musim terakhir hubungan Lorenzo dengan Rossi seperti bara api dan selalu dipantik oleh saling komentar tajam keduanya.
Meski bersaing ketat, tetapi keduanya tidak pernah menunjukkannya di luar sirkuit.
Beberapa pekan lalu puncak kekesalan Lorenzo terhadap Rossi tidak bisa dibendung, ketika usai balapan di MotoGP San Marino.
Lorenzo berdebat dengan Rossi dalam jumpa pers usai Dani Pedrosa memenangkan balapan.
“Fans Ducati tampaknya sangat antusias menyambut saya. Hal ini saya rasakan setelah menerima banyak pesan di media sosial menyangkut komentar Rossi,” kata Lorenzo seperti dilansir Speedweek, Rabu, 20 September 2016
“Selain fans, tim Ducati yang dipimpin Gigi Dall’lgna juga sangat baik. Kami memang jarang bertemu, tetapi sekali bertemu dia selalu menyampaikan visi tim bersama saya,” ujar Lorenzo antusias.
Lorenzo yang tiga kali menjadi juara dunia bersama Yamaha percaya bisa mengulangi prestasi serupa bersama Ducati.
Terlebih, ia melihat motor Ducati jauh lebih kompetitif ketimbang beberapa tahun lalu.
“Mereka menang di GP Austria dan menunjukkan motornya bekerja dengan baik. Selain itu di seri lain, mereka juga selalu bersaing merebut podium, itu pertanda positif,” kata Lorenzo.
Jorge Lorenzo bakal pindah ke Ducati musim depan. Meskipun pindah ke tim asal Italia, Lorenzo tetap yakin dirinya bakal diterima oleh Ducati.
Lorenzo membuat keputusan besar dengan memilih pindah ke Ducati pada musim depan. Padahal hubungan Lorenzo dengan Italia terbilang kurang baik lantaran ia terus bersitegang dengan Valentino Rossi dalam dua musim terakhir.
Pada musim lalu, Rossi dan Lorenzo beberapa kali perang kata di akhir musim, dan adu mulut antara keduanya kembali terjadi di pertengahan musim ini. Lorenzo menuduh gaya balap Rossi membahayakan dirinya dan perang pun kembali dimulai.
Meski terus bersitegang dengan Rossi, Lorenzo tetap menatap masa depannya di Ducati dengan optimistis. Meskipun timnya kental rasa Italia, Lorenzo yakin ia bakal diterima dengan baik.
“Para suporter Ducati sangat antusias dengan saya. Saya merasakan hal itu di media sosial dan juga tim mereka di paddock saat ini.”
“Mereka mendukung saya dan saya harap bisa menang bersama Ducati musim depan,” tutur Lorenzo dalam wawancara bersama BT Sport seperti dikutip dari tuttomotoriweb.
Lorenzo sendiri memilih untuk tidak mengubar terlalu banyak harapannya bersama Ducati. Ia menilai dirinya masih harus menghormati Yamaha.
“Saya memilih untuk tetap fokus pada musim ini. Saya ingin menjadi sosok profesional yang berusaha menyelesaikan kontrak dengan hasil terbaik,” ucap pebalap asal Spanyol ini.
Keputusan pindah ke Ducati musim depan juga diiringi oleh perpisahan Lorenzo dengan kepala mekanik, Ramon Forcada.
“Kami berdua memiliki mental yang kuat. Kami banyak berdiskusi dan juga tentu saja bertengkar. Satu hal yang pasti, kami telah menjadi juara dunia MotoGP bersama.”
“Tentu saja saya sangat merindukan momen bahagia bersamanya, namun saya yakin tim baru juga memiliki sisi positif,” ujar Lorenzo.
Sementara itu, Valentino Rossi juga mengungkapkan komentar menarik soal Jorge Lorenzo.
Ternyata The Doctor selalu merasa kesulitan punya rekan setim seperti Lorenzo.
Rossi telah tujuh tahun berpartner dengan Lorenzo di tim Yamaha Movistar. Namun tahun depan, Lorenzo memutuskan untuk pindah ke Ducati.
Rossi pun akan berpasangan dengan pembalap Spanyol, Maverick Vinales. Dan ia menyebut duetnya dengan Vinales bakal tampil lebih baik.
“Lorenzo membuat semua orang kesulitan. Itu sebabnya Ducati memilih memasangkannya dengan Andrea Dovizioso,” kata Rossi seperti dilansir Speedweek.
“Keduanya adalah pembalap yang punya tipikal berbeda. Dan saya yakin Dovizioso dan Lorenzo tidak akan saling mengganggu,” ujarnya menambahkan.
Pembalap asal Italia itu jugamenilai Lorenzo tetap pesaing terberatnya dalam beberapa tahun mendatang. “Ya, dia pembalap yang sangat cepat. Lorenzo mampu mengendalikan motornya dengan baik,” kata Rossi.
Pembalap asal Italia itu justru percaya semakin matang untuk bersaing dengan yang lain.
Saat ini Rossi masih berada di peringkat kedua klasemen pembalap.
Jorge Lorenzo kini melorot ke posisi tiga klasemen. Sedangkan peringkat pertama diisi oleh pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
“Saya tidak tahu apakah sekarang puncak dari karier saya. Tetapi saya bahagia sangat kompetitif tahun ini,” ujar Rossi seperti dilansir Speedweek.
“Jujur tidak ada yang berubah dari diri saya. Sebab saat masih berusia dua puluh atau dua puluh lima tahun, saya selalu takut untuk berbuat kesalahan. Mungkin sekarang saya lebih perhatian pada detail balap seiring bertambahnya pengalaman,” ujarnya menambahkan.
Tahun ini MotoGP menerapkan beberapa regulasi baru terkait masalah ban dan perangkat elektronik. Dan Rossi sudah punya cara untuk mengatasinya.
“Ya, saya sangat sering untuk mengubah gaya membalap. Kita harus cerdas untuk memahami apa yang harus diubah. Dan saya pikir hal itu berjalan secara alamiah,” kata Rossi.