close
Nuga Sport

Marquez Dicibir “Gagal” Saingi Rossi

Setelah dipuja selama dua musim sebagai pebalap yang mampu mengatasi kehebatan Valentino Rossi di dekade ini, Marc Marquez, rider Repsol Honda, yang dua kali sebelumnya menggenggam juara dunia, kini, terperangkap dalam situasi rumit usai “tendangan” Sepang” yang melibatkannya dalam “perang” retorika dengan “The Doctor.”

Marquez kini mengalami transformasi baru dalam karir balapnya meski MotoGP musim 2015 sudah berakhir.
Ini bukan berarti Marc Marquez sudah dapat merasa tenang.

Pembalap Repsol Honda itu masih kerap gelisah apabila kembali mengingat mengenai kegagalannya di musim ini.

Terlebih, Marquez mengaku terdapat salah satu momen yang hingga saat ini masih menghantui benaknya.
Momen itu ketika pemilik julukan The Baby Alien tersebut harus menyudahi balapan di seri Catalunya yang notabene adalah kandangnya sendiri.

“Saya rasa kegagalan saya bermula di Barcelona. Sebab, Saya tak mampu menyudahi balapan yang berlangsung di tempat kelahiran saya, dan itu benar-benar menganggu pikiran saya hingga saat ini,” ucap Marquez, seperti dikutip Speedweek, Rabu, 18 November 2015.

“Setelahnya, saya sadar bahwa sudah kehilangan banyak poin dan Vale berada di tempat yang sulit dikejar. Selain itu, saya juga harus bersaing dengan Jorge yang memiliki motor sangat cepat,” lanjut pembalap asal Spanyol itu.

Seperti diketahui, Marquez memang menjalani musim berat di MotoGP 2015.

Berstatus sebagai juara bertahan, pembalap asal Spanyol itu harus puas menyudahi musim dengan duduk di posisi ketiga.

Marc Marquez, dua hari lalu, tiba di Italia untuk menghadiri acara promosi Honda di Sesto San Giovanni, Milan.

Akan tetapi, dia hanya hadir sebentar sehingga menimbulkan indikasi The Baby Alien sengaja diminta bungkam oleh Honda.

Kehadiran Marquez ke Italia, tanah kelahiran Valentino Rossi, menyedot perhatian masif setelah segala kontroversi yang terjadi dalam MotoGP 2015.

Hingga para wartawan pun terlihat sangat antusias untuk menggempur MM93 beragam pertanyaan. Sayangnya, Marquez hanya tampil sebentar dan meninggalkan Dani Pedrosa seorang.

Meski ingar-bingar MotoGP 2015 sudah lewat, atmosfernya masih terasa hingga kini. Lalu mungkin, membutuhkan waktu lama untuk meredam situasi yang masih panas.

Diakui bos Honda Racing Corporation, Livio Suppo, pihaknya memang menginstruksikan para pembalapnya untuk bungkam agar tak memperkeruh suasana.

“Sekarang saya mengharapkan para pembalap kami untuk tetap diam,” ujar Suppo, seperti dilaporkan La Gazzetta dello Sport.

Meski hadir dalam acara promosi motor terbaru Honda, Suppo tetap tak bisa menghindar dari ribuan pertanyaan soal apa yang sebenarnya terjadi dalam MotoGP 2015.

Dia menyatakan polemik MotoGP 2015 melewati batas dan sudah seharusnya dianggap sebagai masa lalu.

“Saya tidak tahu apakah Valentino akan menjabat tangan Marc Saya hanya bisa berkata ini sudah melewati batas. Saya ingin orang-orang kembali ke kenyataan.”

Dalam berita lainnya, Marc Marquez, kembali mendapatkan kritikan terhadap caranya melakoni seri pamungkas MotoGP musim 2015 akhir pekan lalu.

Terlebih, pemilik julukan The Baby Assasin itu dituding hanya ingin melancarkan upaya pembalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, untuk jadi juara dunia tahun ini.

Mantan pembalap Formula One, Mark Webber, yang melontarkan cibiran terhadap gaya membalap yang ditunjukkan Marquez di Sirkuit Ricardo Tormo. Bahkan, pria berdarah Australia itu menilai Marquez telah mencederai sportivitas MotoGP.

“Saya menyaksikan balapan terakhir MotoGP di Velencia, dan itu membuat saya muak. Saya merasa frustrasi dengan apa yang dilakukan oleh Marc Marquez,” jelas Webber, seperti dikutip MCN News.

“Ia sebenarnya bisa saja memberikan tekanan lebih besar kepada Jorge yang berada sangat dekat di depannya, tetapi ia memilih untuk tak melakukannya. Ia hanya ingin mengamankan posisinya di belakang Jorge,” lanjut mantan driver Red Bull itu.

“Anda dapat melihat sendiri ketika Dani datang untuk merebut posisinya, ia langsung mempercepat laju kendaraannya dan kembali mengambil alih posisi kedua. Semua itu benar-benar mencederai sportivitas yang ada di ajang ini,” tuntasnya.

Tags : slide