Marc Marquez, memperingatkan Repsol Honda untuk tidak mengulangi kesalahan seperti di musim lalu menjelang dimulainya MotoGP 2016. Marquez menganggap sistem unit kontrol elektronik yang baru akan menyulitkan Honda.
Petinggi Repsol Honda, Shuhei Nakamoto, mengakui timnya melakukan kesalahan di musim lalu yang tidak tepat dalam mengantisipasi motor RC213V yang terlalu agresif dan sulit dikontrol saat menjalani tes.
Kesalahan itu membuat Marquez mengalami kecelakaan hingga tiga kali di tujuh seri awal musim lalu.
“Pada sebelumnya saya mendapatkan motor yang bagus dan semuanya berjalan dengan baik. Musim yang baru saja usai adalah tahun di mana kami melakukan kesalahan di tes musim dingin. Kemudian kami mengambil jalur yang salah dalam pengembangan motor,” ujar Marquez kepada Motosprint.
“Bukan hanya saya yang mengalami masalah, karena Dani juga merasakannya meski punya pengalaman sembilan tahun di MotoGP. Kami membuat kesalahan di waktu yang bersamaan,” sambungnya.
Musim ini seluruh tim MotoGP akan menggunakan ban Michelin dan ECU buatan Magneti Marelli. Bagi Marquez, masalah utama yang harus diselesaikan Honda adalah mencapatkan kecepatan yang bagus menggunakan ECU Magneti Marelli.
“Ban situasinya sama untuk semua pebalap, tapi perangkat lunak adalah sebuah kemunduran dari apa yang kami miliki tahun lalu. Kami harus mengembangkan motor dan memilih mesin yang tepat, itulah juga jadi masalah kami musim lalu,” ucap Marquez.
“Sebelum mendapatkan mesin yang tepat, kami harus punya perangkat elektronik dengan level yang bagus.
Dengan begitu kami baru bisa mendapatkan pilihan mesin yang tepat, jika tidak Anda akan kebingungan.”
Setelah mendominasi di dua musim, Marquez hanya mampu menduduki peringkat tiga klasemen akhir MotoGP 2015.
Sementara itu, direktur pelaksana Tech 3 Yamaha, Herve Poncharal, menganggap pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, sebagai masa depan MotoGP.
Juara dunia MotoGP dua musim itu diklaim sebagai pebalap paling menarik untuk disaksikan.
Sejak melakoni debut di MotoGP pada tiga tahun lalu, Marquez langsung menjadi salah satu pebalap top setelah merebut gelar juara dunia dua kali beruntun.
Salah satu kunci suksesnya adalah selalu mengambil risiko.
Poncharal menganggap gaya membalap Marquez selalu membuatnya terkesima. Poncharal mengatakan, Marquez selalu tampil maksimal sejak latihan bebas hingga balapan.
“Bagi saya, Marquez masih jadi pebalap untuk disaksikan. Dia tipe pebalap yang saya suka, karena semuanya selalu berlebihan.”
“Saya pikir Marquez sama cepatnya dengan Jorge Lorenzo, tapi mereka punya cara yang berbeda untuk berkembang,” ujar Poncharal seperti dilansir Fox Sport.
“Jika Anda melihat Marquez, di setiap tikungan dia terlihat akan mengalami kecelakaan. Anda pasti berpikir tidak ada pebalap yang lebih cepat dari Marquez,” sambungnya.
Bagi Poncharal, Marquez adalah wajah masa depan MotoGP menyusul akan berakhirnya era Valentino Rossi. Pebalap yang dijuluki The Baby Alien itu merupakan duta besar yang tepat untuk MotoGP.
“Marquez adalah duta besar terbaik untuk MotoGP, karena dia seperti gunung meletus. Luar biasa. Saya senang melihat Marquez dan saya pikir dia memberi banyak hal untuk olahraga ini,” tegas Poncharal.
Poncharal yakin penampilan Marquez masih bisa diperbaiki. Poncharal meminta pebalap asal Spanyol itu belajar dari kesalahan, terutama setelah musim lalu Marquez gagal finis hingga enam kali.
“Marquez mengatakan dia belajar dari kesalahan. Saya tidak yakin, karena setelah beberapa kecelakaan musim lalu, dia mengaku sudah belajar, tapi di balapan selanjutnya dia kembali mengalami kecelakaan,” ucap Poncharal.
Untuk MotoGP 2016, Poncharal yakin perebutan gelar juara dunia akan kembali menjadi milik Lorenzo, Rossi, dan Marquez. “Mereka yang tercepat, dan jelas yang terbaik,” ujar Poncharal.
MotoGP 2016 akan dibuka dengan balapan di Sirkuit Losail, Qatar, 20 Maret mendatang.