Marc Marquez, Rabu, 17 Juni 2015, seperti diungkapkannya kepada “crash,” mencoba membela diri terhadap kecelakaan yang menimpanya di Catalunya Circuit, pada seri ketujuh MotoGP musim ini, dengan mengatakan, ia sengaja melakukan aksi melebar untuk menghindari kecelakaan terhadap Jorge Lorenzo.
“Saya melihat, apabila masuk melalui sisi dalam terlalu berbahaya untuk kami berdua, sehingga saya putuskan untuk mengambil melebar. Kemudian saya melihat itu datang terlalu cepat dan ketika saya masuk ke gravel, saya sudah terlalu cepat,” ujarnya.
Ketika mengalami masalah entry-sudut di lap kedua, posisi Márquez begitu dekat dengan rivalnya, Jorge Lorenzo. Sliding di bagian belakang saat pengereman, membuatnya nyaris menabrak pembalap Movistar Yamaha tersebut. Namun, ia memilih mengambil risiko daripada melukai sang rival.
“Tuas persneling saya mengalami kerusakan, sehingga saya harus berhenti. Saya kecewa karena kami kehilangan banyak angka, namun di sisi lain senang, karena kami melakukan langkah lain pada motor akhir pekan ini. “
“Kami telah melakukan tes penting, di mana kami mencoba beberapa hal baru dan lama untuk memahami sesuatu. Setelah itu kami akan melihat hasilnya,” tutur Marquez
Pembalap dengan nama lengkap Marc Márquez Alentà itu kemudian meminta maaf kepada fans karena gagal menyudahi balapan dengan naik podium.
“Saya meminta maaf kepada mereka, karena pada akhirnya saya tidak dapat mengucapkan terima kasih dengan hasil yang baik. Tetapi, ketika kami menang, kami bersama-sama dan begitu pun saat kalah. Kami bekerja keras dan begitu dekat,” tuntasnya.
Akibat kecelakaan itu Marc Márquez kembali gagal naik podium. Ambisi menjadi yang tercepat di depan pendukung sendiri, di Sirkuit Katalunya justru harus berakhir duka, setelah terjatuh di lap ketiga.
Ini menjadi yang ketiga kalinya bagi Baby Alien –julukan Marc Márquez— terjatuh di sepanjang balapan musim 2015 dan harus menyudahi pertandingan dengan status DNF atau Did Not Finish.
Kecelakaan serupa dialami Márquez di serie MotoGP Argentina dan Italia.
Di Sirkuit Katalunya sendiri, juara dunia dua kali MotoGP itu mengawali balapan dari posisi empat.
Márquez bahkan tampil all out dan langsung menembus ke posisi kedua pada akhir putaran pertama. Sayang, ia kembali terjatuh dan tak mampu melanjutkan balapan.
“Saat itu saya merasa lebih dekat dengan Valentino dan Lorenzo. Ketika saya memulai balapan, saya merasa kuat di belakang Jorge, tetapi saya masih mengalami masalah saat masuk ke tikungan. Saya bahagia karena kami membuat kemajuan –tetapi masalahnya belum teratasi,” kata Márquez, seperti dilansir Crash.
“Hari ini saya berada di belakang Lorenzo dan mengerem di titik yang sama, tetapi saya mengalami slide dan itu membuat motor sulit dihentikan. Saya melihat Lorenzo ada di depan saya, dan saya harus memutuskan apakah akan masuk tikungan atau melebar ke sisi luar,” sambungnya.
Namun, saat post-race test, Senin 16 Mei 2015, dan menjajal sasis yang dipakainya pada 2014, dia mengaku tergoda karena menyajikan sesuatu yang positif.
Dengan RC213V terkini, Marquez memiliki isu berupa performa motor saat memasuki tikungan. Ban depan yang tak stabil pun harus dibayar dengan gagal finis untuk yang kali ketiga musim ini, tepatnya di Sirkuit Barcelona-Katalunya.
“Kami masih belum memutuskan akan menggunakan sasis 2014 untuk race selanjutnya di Assen. Saya akan mengadakan pertemuan untuk melihat sudah sampai di mana kami berkembang. Yang jelas, saya merasa ini adalah hal bagus,” kata Marquez, seperti dilansir Crash.
“Tapi, saya hanya melakukan lima hingga tujuh putaran karena hujan. Saya tidak bisa berkata ini lebih baik atau lebih buruk karena Anda harus mencobanya dengan ban baru, balapan panjang, dan post-race kali ini kami tidak memiliki itu,” sambungnya.
Marquez telah menjajal tiga motor dengan spesifikasi berbeda sejak awal musim hingga Februari. Penggunaan spesifikasi baru yang keempat masih tersedia dan belum dipakai. Adapun yang ketiganya adalah motor musim 2014, motor versi tes kala di Valencia, dan versi terbaru RC213V.
crash, motogp.com dan mcn