Marc Marquez kembali menjajal motor usai menjalani pemulihan pasca operasi. Dia termasuk beberapa pembalap yang menjalani sesi shakedown jelang tes pramusim di sirkuit Sepang pada pekan ini.
Usai jalani tes pasca musim November tahun lalu, Marquez jalani operasi di bahu kiri. Ini harus dilakukan untuk memperbaiki dislokasi yang terjadi di bahu kiri sebanyak beberapa kali sepanjang MotoGP
Memang, Marquez sempat dikhawatirkan tidak seratus persen saat tes MotoGP Sepang. Namun seperti video yang dirilis Repsol Honda, Marquez tampak senang gunakan motor pada akhir Januari lalu.
Dia menggunakan motor Honda NSF100 mini racer di sirkut d’Alcarras, Leida, sebuah tempat dekat rumahnya di Spanyol. Lalu mengapa Marquez nekat naik motor di masa pemulihan?
Marquez menahan rasa sakit saat kembali juara MotoGP musim lalu. Musim ini, dia akan bertandem dengan Jorge Lorenzo di Repsol Honda.
Marquez mengatakan dirinya sangat butuh kembali ke motor untuk merasakan bagaimana kondisi akhir cederanya.
“Saya butuh ini, saya memiringkan sikut saya di tanah. Mari kita tunggu, saya cukup bagus saat mengerem tapi saya masih lemah di stabilitas dan kekuatan,” katanya seperti dikutip crash.
“Saat saya ada di lintasan, saat saya membuka siku saya untuk menyentuh tanah, sesuatu yang menggembirakan saya tapi juga mengganggu. Kalau saya lebih tenang, mungkin tidak sakit.”
Marquez dipantau langsung oleh fisioterapis Carlos J Garcia. Saat itu, dia sengaja tak menggunakan motor MotoGP.
“Saya sudah merasakan motor baru. Pembalap harus punya pikiran yang bebas. Selama 14 jam menuju Malaysia nanti, saya harus punya pikiran sudah mencoba motor, coba rem, gas dan gigi,” ujarnya.
Seperri ditulis “marca,” Marc Marquez sudah tak sabar menjalani uji coba pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang, Pembalap Repsol Honda itu siap beraksi meski bahu kirinya belum benar-benar pulih cedera.
Marquez, yang diketahui mengalami dislokasi bahu,
Cedera tersebut semakin sering terjadi, hingga keputusan untuk menjalani operasi diambil awal Desember lalu.
“Pramusim MotoGP sebentar dimulai dan saya sudah tak sabar memulainya, karena musim dingin kali ini sungguh tak biasa, saya harus fokus memulihkan bahu,” ungkap Marquez.
“Sejatinya saat ini proses pemulihan saya belum selesai. Semoga pada Maret nanti saya sudah kembali 100 persen bugar,” sambung juara MotoGP lima kali itu.
Rider 25 tahun ini pun menyatakan bahwa kondisi bahunya membaik setiap hari berkat menjalani fisioterapi dan latihan fisik lainnya. Meski begitu, ia tak yakin bakal benar-benar fit saat tiba di Sepang nanti.
“Sedikit demi sedikit bahu saya membaik. Kami sudah melewati dua bulan pemulihan dan dokter memperkirakan tiga hingga empat bulan untuk sembuh total. Saya berusaha mempersingkatnya. Pekan depan kami akan menjalani uji coba di Malaysia,,” ujarnya.
Marquez pun mengaku sudah tak lagi merayakan gelar dunia ketujuh yang ia raih tahun lalu. Menurutnya, kini sudah waktunya fokus menjalani musim ini dan membidik gelar dunia kedelapan.
“Tahun 2018 merupakan tahun yang baik, di mana kami mampu mewujudkan mimpi dan target yang kami patok. Setiap tahun hal ini makin sulit dilakukan, karena para rival juga semakin ‘mengenal’ Anda. Tapi kini saya sudah melupakannya dan benar-benar fokus pada musim ini,” pungkas Marquez.
Dalam musim ini Marquez sama sekali tak menepis kemungkinan persaingan sengit antara dirinya dengan Jorge Lorenzo.
Mereka kini sudah resmi berada dalam satu tim dan persaingan sengit bisa mencuat di antara mereka.
Bagi Marquez, rivalitas antara dirinya dengan Jorge Lorenzo sudah merupakan ‘hukum alam’ di MotoGP. Hal itu dikatakannya di sela peluncuran tim di Madrid, Spanyol
Menurutnya, sudah sewajarnya rekan setim berusaha saling mengalahkan.
Marquez pun mengaku kekuatan Lorenzo, yang sudah bertarung dengannya sejak 2013, yakni saat Lorenzo masih membela Yamaha dan Ducati. Kini dengan tim dan senjata yang sama, ia yakin Lorenzo akan lebih ‘bersemangat’ lagi untuk mengalahkannya.
“Jorge adalah rider yang sangat profesional dan telah memiliki pengalaman menghadapi berbagai situasi di Yamaha dan Ducati. Ia pasti tahu cara mempersiapkan diri, demi membuat situasi makin sulit bagi saya. Hal ini ini wajar saja terjadi di tim terbaik, karena Honda pasti ingin punya dua rider yang bisa menang,” ujar Marquez seperti yang dilansir Marca.
Rider ini juga menyatakan bahwa sudah jadi hal lumrah bila rekan satu tim ingin saling mengalahkan. Kini sama-sama mengendarai motor RC213V, siapa pun yang kalah, Marquez dan Lorenzo juga sama-sama tak bisa lagi cari alasan.
“Inilah ‘hukum alam’ di dunia balap motor: rival utama adalah tandem sendiri. Kami akan punya senjata yang sama, dan saya rasa kami akan saling bantu tanpa kami sendiri sadari. Jadi level kami akan meningkat, dan kami akan coba tetap saling menghormati,” ungkap Marquez.
Sebagai juara dunia bertahan, Marquez juga tak malu-malu menyatakan bahwa Lorenzo bakal menjadi ancaman serius baginya dalam perebutan gelar dunia. Lorenzo pun ia sejajarkan dengan Andrea Dovizioso, Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Alex Rins (Suzuki) bahkan tak lolos dari perhatiannya.
“Jorge ada dalam daftar rival saya dalam memperebutkan gelar. Ia datang usai menang dengan dua pabrikan lain, dan ia juga punya keinginan kuat untuk berada di papan atas. Saya meletakkannya sejajar dengan Dovi dan kedua rider Yamaha,” kata Marquez.
“Kita lihat nanti Suzuki dan Alex. Tapi kami harus menunggu sampai pertengahan musim untuk melihat situasi: apakah sulit merebut gelar, atau bagaimana performa rival kami,” ujarnya.